Sekitar 35% ibu melahirkan akan mengalami gejala kelebihan berkeringat pada malam hari. Sering kali, hal ini terasa sangat mengganggu karena malam hari adalah waktu untuk beristirahat. Rasa gerah dan lembap karena hot flash atau keringat berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur Bunda.
Umumnya, kondisi ini terjadi pada ibu yang menyusui anaknya. Faktor hormonal dan beberapa penyebab lainnya yang membuat gejala bisa muncul pada ibu yang baru saja bersalin.
Lantas, apa saja penyebab berkeringat di malam hari pada ibu pascamelahirkan? Adakah tips untuk mengurangi gejala ini? Yuk, baca ulasan berikut untuk menemukan jawabannya!
Penyebab Berkeringat Malam Hari Pascapersalinan
1. Perubahan Hormon di Dalam Tubuh
Kondisi tubuh ibu pascapersalinan mengalami perubahan secara drastis sehingga menyebabkan sekresi keringat yang berlebihan di malam hari. Jangan khawatir, Bunda, ini bukan pertanda buruk. Kondisi seperti ini akan berubah seiring waktu berlalu.
Pada tubuh ibu hamil, hormon progesteron dan estrogen diproduksi secara besar-besaran untuk mendukung pertumbuhan janin. Setelah melahirkan, kadar kedua hormon ini langsung anjlok secara signifikan.
Perubahan naik-turunnya hormon seperti ini membuat suhu tubuh ibu menjadi berubah sehingga menyebabkan keringat berlebihan di malam hari.
2. Membuang Simpanan Air di Dalam Tubuh
Saat hamil, tubuh ibu akan menyimpan cairan dalam jumlah besar di dalam tubuh. Tujuannya adalah untuk mendukung perkembangan janin di dalam kandungan.
Setelah melahirkan, kelebihan cairan ini tentu sudah tidak dibutuhkan lagi. Sehingga, cairan itu akan dibuang melalui kelenjar keringat dan urine secara besar-besaran setelah melahirkan.
3. Hamil Bayi Kembar atau Lebih
Penyebab selanjutnya berkeringat malam hari setelah melahirkan adalah hamil kembar.
Pada ibu yang mengandung bayi kembar atau lebih, biasanya akan memproduksi lebih banyak darah, sehingga lebih rentan untuk mengalami keringat pascapersalinan seperti ini.
4. Menyusui Sebabkan Berkeringat Malam Hari
Ibu menyusui lebih mungkin mengalami hal yang sama karena proses menyusui akan menekan produksi hormon estrogen, sehingga menyebabkan sekresi keringat yang berlebihan.
Artikel Terkait: 2 Hormon yang Memengaruhi Sikap Wanita Hamil dan Ibu Baru
5. Retensi Cairan Selama Kehamilan
Jika Bunda mengalami retensi cairan atau edema selama kehamilan, potensi keringat yang akan keluar bisa lebih banyak lagi. Retensi air atau edema adalah kondisi di mana tubuh menyimpan terlalu banyak air.
Ciri-Ciri Postpartum Sweat atau Berkeringat Pascamelahirkan
Ibu yang mengalami postpartum sweat umumnya akan mengeluarkan keringat berlebih di siang dan malam hari setelah melahirkan. Ini adalah mekanisme alami tubuh di mana kelebihan cairan yang menopang tubuh Bunda dan janin selama masa kehamilan akan dibuang.
Beberapa gejala lain yang menyertainya termasuk:
- Bau badan yang menyengat
- Sering terbangun di malam hari
- Merasa basah kuyup
- Sifat lekas marah
- Kelelahan
Berapa Lama Ibu Bisa Berkeringat Malam Hari?
Keringat berlebihan setelah melahirkan adalah hal yang umum terjadi. Selain berkeringat, ibu juga mungkin mengalami gejala lainnya, seperti mudah lelah, depresi pascamelahirkan, sembelit, dan lain-lain.
Setelah melahirkan, sekresi keringat meningkat seiring turunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Gejala ini dapat berlangsung beberapa lama selama Bunda menyusui.
Para ahli berpendapat bahwa gejala keringat berlebih setelah melahirkan mungkin dapat berlangsung lebih lama dari masa nifas, yang biasanya berlangsung kurang lebih 6 minggu. Namun jangan khawatir, keringat pascapersalinan dan keringat di malam hari akan berkurang secara alami saat cairan ekstra dikeluarkan dari dalam tubuh dan hormon sudah relatif stabil.
Artikel terkait: Sering berkeringat bisa jadi tanda Anda mengalami 7 kondisi ini, waspada!
Mengatasi Berkeringat Berlebih pada Malam Hari Pascapersalinan
Gejala keringat berlebih pascapersalinan pasti akan berhenti sendiri saat waktunya tiba. Namun, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meminimalkan gejala ini agar tidak terlalu mengganggu waktu istirahat malam.
Berikut ini adalah beberapa tipsnya.
1. Jaga Suhu Tubuh
Untuk mengontrol keringat dari tubuh saat istirahat malam hari, Bunda bisa tidur di dalam ruangan dengan mesin pendingin ruangan atau dengan membuka jendela dan menyalakan kipas angin.
2. Mengonsumsi Kedelai
Berdasarkan penelitian, kedelai mampu menurunkan keringat berlebih saat malam hari. Bunda bisa mengonsumsi berbagai makanan dari kedelai, seperti tempe, tahu, natto, dan miso.
3. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Berkeringat secara berlebihan sampai membuat kehilangan banyak cairan dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi. Pantau asupan air putih dalam sehari agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Bunda bisa memeriksa warna urine untuk melihat kondisi kecukupan air dalam tubuh. Jika warna urine kuning pekat dan gelap, Bunda harus meningkatkan takaran minum per harinya.
4. Selektif Memilih Makanan
Faktanya, sejumlah makanan dan minuman juga bisa memicu kelebihan keringat di malam hari. Makanan atau minuman jenis ini dapat menyebabkan suhu tubuh melonjak dan pada akhirnya memicu ekskresi keringat.
Contoh makanan yang bisa memicu keringat berlebih misalnya makanan pedas dan kopi. Jadi, untuk sementara, hindari jenis makanan atau minuman yang menyebabkan keringat berlebih.
5. Menggunakan Pakaian Katun untuk Mengatasi Berkeringat Berlebih di Malam Hari
Ketika mengalami keringat pascapersalinan yang berlebihan, sebaiknya Bunda memakai pakaian yang terbuat dari bahan katun agar keringat bisa terserap dengan baik.
Memakai pakaian yang tidak menyerap keringat hanya akan menambah rasa gerah dan lembap, sehingga rentan untuk terkena ruam, gatal, atau biang keringat.
6. Mandi Sebelum Tidur
Jika Bunda merasa kondisi keringat berlebih membuat tidak nyaman, mandi menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan sebelum tidur. Mandi dapat merilekskan pikiran, membuat tubuh lebih segar, sehingga pada akhirnya tidur pun lebih nyenyak.
Artikel Terkait: 6 Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan yang Dialami Semua Ibu
7. Gunakan Sprei yang Ringan dan Menyerap Keringat
Alih-alih melapisi kasur dengan bed cover yang tebal, lebih baik gunakan jenis sprei yang lebih ringan. Sprei berbahan katun sangat direkomendasikan, karena selain terasa nyaman jenis kain yang satu ini juga mampu menyerap keringat.
Jika Bunda khawatir kasur menjadi basah, Bunda dapat melindunginya dengan perlak berbahan karet.
8. Gunakan Bedak Tabur
Keringat berlebih tak jarang memicu ruam atau biang keringat. Nah, jika keringat menyebabkan masalah kulit tersebut, Bunda dapat mencoba menaburkan bedak untuk mencegah munculnya ruam.
Sedikit bedak tabur akan membantu menyerap kelembaban berlebih. Namun, lebih disarankan menggunakan talc-free powder atau bedak bebas talc karena dianggap relatif aman.
9. Kelola Stres dan Tidur yang Cukup
Stres dan kecemasan juga dapat memicu hot flash. Sehingga, stres perlu dikelola dengan baik. Teknik relaksasi sederhana seperti latihan pernapasan, meditasi, atau mindfulness dapat membantu mengatasi stres.
Kebutuhan tidur tentunya juga perlu diperhatikan. Mencoba teknik relaksasi, seperti yoga sebelum tidur terbukti dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Penelitian menemukan bahwa latihan pilates, pijat punggung, refleksi kaki, dan Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kelelahan yang dirasakan ibu setelah melahirkan.
Berkeringat malam hari setelah melahirkan menjadi salah satu gejala yang wajar terjadi. Jika Bunda merasa bahwa tips di atas tidak meredakan gejala yang dialami, sebaiknya konsultasikan hal ini kepada dokter atau pihak medis agar segera mendapat penanganan yang tepat.
Kondisi Kesehatan Lain dengan Gejala Berkeringat pada Malam Hari
Sumber: Pexels
Pada umumnya, keringat malam pascapersalinan disebabkan oleh perubahan hormon. Kondisi ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Akan tetapi, jika Bunda juga mengalami demam dan kedinginan, atau mengalami gejala lain yang tidak dapat dijelaskan seperti penurunan berat badan, ini bisa jadi merupakan tanda dari kondisi lain yang mendasarinya.
Beberapa kondisi medis yang ditandai dengan gejala keringat berlebih pada malam hari, antara lain:
- Hipertiroidisme
- Tiroiditis pascapersalinan
- Kecemasan
- Infeksi
- Diabetes
- Hipoglikemia
- Sleep apnea
- TBC
Kapan Harus Berkonsultasi pada Dokter?
Konsultasikan dengan dokter jika keringat malam berlangsung lebih lama atau jika disertai dengan demam atau gejala lainnya. Demam mungkin merupakan indikasi adanya infeksi, jadi penting untuk memeriksakannya lebih jauh.
Ada beberapa komplikasi setelah melahirkan yang perlu diwaspadai, seperti:
- Infeksi luka (di tempat persalinan caesar)
- Pembekuan darah, khususnya tromboflebitis vena dalam
- Infeksi rahim (endometritis)
- Infeksi payudara (mastitis)
- Perdarahan berlebih
- Depresi pascapersalinan
Pastikan juga untuk segera menghubungi dokter jika Bunda mengalami salah satu gejala berikut:
- Demam atau suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celcius
- Keputihan yang tidak biasa atau berbau busuk
- Gumpalan besar atau perdarahan dengan warna merah cerah lebih dari tiga hari setelah melahirkan
- Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil
- Nyeri, kemerahan, atau perdarahan di tempat sayatan atau jahitan
- Area merah di payudara dan terasa hangat
- Kram parah
- Kesulitan bernapas, pusing, atau pingsan
- Merasa sangat tertekan atau cemas
Bunda, berkeringat malam hari setelah melahirkan umumnya akan berhenti sendiri seiring kondisi fisik yang semakin stabil. Namun, apabila keringat berlebih disertai gejala lain, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter, ya!
Artikel diupdate oleh: Titin Hatma
Baca Juga:
10 Pantangan Ibu Melahirkan Sebelum 40 Hari, Bukan Sekadar Mitos!
Sering Merasa Kepanasan Saat Hamil? Cobalah 5 Trik Berikut Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.