Pernahkah Anda merasa kepanasan saat hamil? Hamil memang membawa banyak perubahan. Selain emosi yang kadang seperti roller coaster, perubahan fisik serta fungsi tubuh tentu juga ikut berubah.
Rasa panas yang biasanya timbul saat beraktivitas di luar rumah atau berolah raga, kini juga dirasakan meski hanya sedang duduk atau hanya mengobrol dengan teman.
Jadi kira-kira kenapa ya, Bunda sering kepanasan saat hamil?
Perubahan mekanisme tubuh penyebab kepanasan saat hamil
Saat Bunda positif hamil, aliran darah dan metabolisme Bunda mulai berubah. Hal ini menyebabkan Bunda menghasilkan banyak keringat guna “mendinginkan” suhu di dalam tubuh.
Secara alami, kehamilan memang akan menyebabkan suhu tubuh Bunda meningkat. Karena tubuh Bunda saat ini sedang “membentuk manusia baru” yang tentunya merupakan pekerjaan berat.
Naik turunnya aktivitas hormon juga berpengaruh pada rasa kepanasan yang Bunda rasakan. Selama panas yang Bunda rasakan bukanlah demam (rasa panas dingin) atau disertai badan pegal-pegal seperti hendak flu, maka Bunda tidak perlu cemas dengan rasa panas yang Bunda rasakan.
Kepanasan saat hamil yang menjadi penyebab keluarnya keringat berlebih juga terjadi karena perubahan fungsi pada kelenjar tiroid. Pada sebagian wanita kehamilan bisa menyebabkan hypothyroidism, yaitu menurunnya fungsi kelenjar tiroid.
Melihat beberapa penyebab di atas, apakah kepanasan saat hamil termasuk kondisi yang berbahaya?
Yang harus diwaspadai
Pada umumnya kondisi ini tidaklah berbahaya. Wapadalah bila Anda berkeringat disertai peningkatan detak jantung hingga 90-100 kali per menit. Sebaiknya Anda segera menghubungi dokter.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah bila kondisi kepanasan saat hamil Bunda juga disertai dengan berkemih 3-4 kali di malam hari. Perlu Bunda ketahui, kondisi semacam ini kadang merupakan tanda adanya gestational diabetes.
Gestational diabetes terjadi karena adanya peningkatan gula dalam darah akibat kehamilan.
Cara mengatasi kepanasan saat hamil
Umumnya, kondisi ini dirasakan semenjak memasuki trimester ketiga, namun tak jarang juga yang merasakannya sejak trimester pertama.
Nah, agar Bunda tetap nyaman beraktivitas dan juga merasa kelelahan karena merasa panas, berikut beberapa tips untuk menguranginya.
1. Minum lebih banyak
Kepanasan yang dirasakan biasanya juga menimbulkan keringat yang berlebih. Agar Bunda terhindar dari dehidrasi, maka minumlah lebih banyak cairan.
Bila dalam kondisi normal kita butuh 2 liter air per hari, kepanasan saat hamil mengharuskan Anda minum paling tidak 3 liter air per hari.
Air putih tetap konsumsi terbaik untuk Bunda, namun jus buah atau sayuran juga bisa dijadikan menu tambahan konsumsi Bunda sehari-hari.
2. Hindari sinar matahari langsung dan juga ruangan ber- AC
Jika mungkin, sebaiknya Bunda kurangi aktivitas yang terpapar sinar matahari langsung. Bila memang terpaksa, maka gunakanlah pakaian yang menyerap keringat, tidak terlalu tebal dan longgar.
Merasa kepanasan saat hamil mungkin akan mendorong Bunda untuk menyetel suhu ruang hingga 18⁰ Celcius. Hindarilah hal ini karena AC bisa mengeringkan kulit Bunda, menimbulkan stretch mark, bahkan selaput lendir pernapasan.
Jadi, lebih baik Bunda mencari alternatif lain agar sirkulasi udara tetap bisa terjaga tanpa AC. Atau jika harus menggunakan AC aturlah suhu pada 24⁰ C.
Kipas angin bisa menjadi alternatif, namun mungkin tidak akan banyak membantu bila suhu mencapai 32⁰C dan lembap.
3. Alasi kasur dengan kain atau handuk saat tidur
Saat Bunda beristirahat, alasilah kasur dengan selembar kain katun atau handuk guna menyerap keringat yang berlebih.
4. Hindari minuman panas atau makanan pedas
Bunda suka dengan makanan pedas? Coba kurangi porsinya agar rasa panas yang Bunda rasakan tidak semakin menimbulkan keringat.
5. Mandi lebih sering
Kesegaran air tentu akan membuat Bunda lebih nyaman.
Itu dia Bunda 5 ide guna mengatasi rasa panas yang Bunda rasakan. Semoga hari-hari Bunda semakin nyaman nantinya. Selamat menunggu kelahiran si kecil, Bunda.
***
Baca juga:
Benarkah Mitos Hamil Bisa Menular? Cek Faktanya di Sini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.