Sudahkah Bunda memeriksa berat badan si kecil? Dari berat badan, Bunda bisa mengukur apakah berat badan si kecil ideal, kurang berat badan, atau kelebihan berat badan. Pun setiap usia anak memiliki ukuran ideal yang berbeda. Inilah berat badan anak 1 tahun yang perlu Bunda ketahui.
Berat Badan Anak 1 Tahun yang Ideal
Sebagai orang tua, tentunya Bunda akan berusaha agar si kecil tetap bahagia dan sehat. Bunda fokus untuk memberikan nutrisi yang tepat untuk membantu mereka tumbuh dan menjadi kuat.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memantau terus berat badan yang ideal sesuai dengan usianya. Tentu saja, berat badan anak 2 tahun, berat badan 3 tahun, serta tinggi badan anak 2 tahun dan tinggi badan anak 3 tahun akan berbeda.
Antara usia enam bulan dan satu tahun, kenaikan berat badan memang sedikit melambat. Tapi, sebagian besar bayi akan melipatgandakan berat lahirnya pada usia lima sampai enam bulan dan melipatgandakannya lagi pada saat mereka berusia satu tahun.
Berat ideal bayi pada usia satu tahun, yaitu:
- Bayi perempuan: sekitar 7,9 – 10,2 kg
- Bayi laki-laki: sekitar 8,6 – 10,9 kg.
Sebagian besar anak menambahkan berat badan sekitar 1,9 kg setiap tahun antara usia 2 tahun dan pubertas.
Artikel terkait: Kepala Peyang pada Bayi, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya
Faktor Penyebab Berat Badan Anak Usia 1 Tahun Susah Naik
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab berat badan anak usia 1 tahun susah naik. Berikut ini empat diantaranya:
1. Genetika
Genetika ternyata memainkan peran penting dalam berat badan anak. Jika kedua orang tua kurus, maka ada kemungkinan anaknya juga kurus. Ini menunjukkan bahwa anak tersebut mewarisi sifat ini dari orang tuanya, dan oleh karena itu, dokter mungkin tidak meresepkan pengobatan tertentu.
Namun, mungkin dokter akan menyarankan Bunda untuk berkonsultasi dengan ahli gizi sebelum dia memastikan bahwa hanya genetika yang bertanggung jawab atas rendahnya berat badan si kecil.
2. Penyakit Pencernaan
Kondisi pencernaan, seperti penyakit radang usus atau penyakit gastro-oesophageal reflux, bisa membuat anak kekurangan berat badan. Si kecil mungkin akan menolak makan jika ia mengalami sakit perut atau mulas.
3. Penyakit Terkait Tiroid
Jika si kecil memiliki tiroid yang terlalu aktif, ia dapat menderita hipertiroidisme sehingga menyebabkan berat badannya turun. Tak hanya itu, mereka juga menjadi mudah tersinggung dan gugup. Ini adalah tanda umum dari penyakit hipertiroidisme dan si kecil memerlukan tes darah terperinci untuk memastikan bahwa dia kekurangan berat badan karena hipertiroidisme.
4. Jenis Kelamin Bayi
Bayi laki-laki yang baru lahir cenderung lebih besar daripada bayi perempuan yang baru lahir, dan berat badan mereka biasanya bertambah sedikit lebih cepat selama masa bayi.
5. Asupan Nutrisi
Pertambahan berat badan dan tingkat pertumbuhan juga dapat bergantung pada apakah bayi mengonsumsi ASI atau susu formula.
American Academy of Pediatrics (AAP) mencatat bahwa berat badan bayi yang disusui bertambah dan tumbuh lebih cepat daripada bayi yang diberi susu formula selama 6 bulan pertama.
Namun, angka itu bisa berubah selama 6 bulan ke depan. Bayi yang disusui dapat mengalami kenaikan berat badan dan tumbuh lebih lambat dibandingkan bayi yang diberi susu formula saat berusia 6 bulan hingga 1 tahun.
6. Kondisi Medis
Bila si kecil memiliki masalah kesehatan dapat menyebabkan berat badannya susah naik. Misalnya, bayi dengan kelainan jantung bawaan mungkin mengalami kenaikan berat badan lebih lambat dibandingkan bayi tanpa kondisi ini.
Masalah kesehatan yang memengaruhi penyerapan atau pencernaan nutrisi, seperti penyakit celiac, juga dapat menyebabkan penambahan berat badan yang lambat.
7. Bayi Prematur
Bayi yang lahir prematur berat badannya cenderung susah naik atau naik lebih lambat selama tahun pertama dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Namun, banyak bayi yang lahir prematur mengalami kenaikan berat badan dengan cepat dan “mengejar” sekitar ulang tahun pertama mereka.
Cara Menambah Berat Badan Anak 1 Tahun Agar Ideal
Jika si kecil dinyatakan kekurangan berat badan atau underweight, tetapi bukan karena kondisi medis apapun, Bunda dapat membantunya menambah berat badan dengan cara ini. Cara yang mudah diikuti ini akan membantunya menambah berat badan:
1. Perhatikan Asupan Nutrisi Harian
Pastikan dietnya mengandung makanan berkalori tinggi. Sertakan makanan seperti kacang-kacangan, minyak sayur, dan alpukat dalam makanannya. Sumber lemak ini baik untuk jantung dan merupakan sumber kalori yang baik.
2. Buat Sesi Makan Jadi Menyenangkan
Jadikan waktu makan sebagai ritual yang dinantikan oleh si kecil. Habiskan waktu bersamanya untuk merencanakan dan berbelanja makanan. Ini akan mendorong napsu makan si kecil. Minta si kecil untuk memilih buah dan sayuran saat Bunda berbelanja bahan makanan.
3. Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Cobalah libatkan anak untuk membuat makanannya sendiri. Bunda bisa meminta si kecil untuk membersihkan sayur atau buah, kemudian membantu menuangkan makanan. Tentu saja ini harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai kemampuan si kecil, ya.
Artikel terkait: Finger Food Bayi Usia di Atas 6 Bulan, Contek Resepnya Berikut Ini
Makanan Penambah Berat Badan untuk Anak Usia 1 Tahun
Berikut ini makanan penambah berat badan yang bisa Bunda tambahkan ke dalam menu makan si kecil. Beberapa makanan ini akan membantu menaikkan berat badan si kecil karena mengandung banyak kalori.
1. Pisang
Buah ini kaya akan potasium, Vitamin C, Vitamin B6 dan karbohidrat. Itu juga sarat dengan kalori, menjadikannya makanan yang enak untuk dimakan bayi Anda untuk menambah berat badan. Hancurkan pisang atau sajikan dalam smoothie atau kocok. Pisang Kerala kukus dapat dihaluskan dan diberikan kepada bayi untuk hasil yang bagus. Ini bisa menjadi bagian dari tas bayi Anda saat bepergian dan menjadi camilan yang nyaman.
2. Ubi
Ubi jalar mudah direbus dan dihaluskan. Mereka enak, bergizi, mudah dicerna, dan sehat. Mereka juga kaya akan Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B6, tembaga, fosfor, kalium, dan mangan – nutrisi terbaik untuk membantu anak menambah berat badan.
Ubi jalar juga sarat dengan serat makanan. Anda bisa membuat bubur dan sup yang enak dari sayuran ini.
3. Telur
Sumber protein ini harus diperkenalkan kepada si kecil setelah ia berusia satu tahun. Telur kaya akan lemak jenuh, protein, vitamin, dan mineral; Bunda bisa membuat beberapa hidangan lezat dengannya, telur dadar, telur orak-arik, telur rebus, nasi telur, atau roti panggang Perancis menjadi beberapa pilihan.
4. Alpukat
Alpukat adalah sumber yang kaya akan Vitamin B6, E, C, K, folat, tembaga, serat makanan, dan asam pantotenat, dan juga memiliki persentase lemak yang tinggi.
Bisa disajikan sebagai pure, saus atau olesan, alpukat merupakan tambahan lemak yang baik untuk si kecil. Bunda bahkan bisa membuat milkshake yang lezat dan bergizi dengan alpukat!
5. Ayam
Ayam adalah sumber protein yang mudah dicerna, mudah didapat dan terjangkau, ini membantu si kecil membangun massa otot dan dengan demikian, menambah berat badan yang sehat.
6. Buah dan Sayur
Kaya akan gula alami, vitamin esensial, dan mineral pembangun kekebalan, buah-buahan dan sayuran tropis perlu dimasukkan dalam asupan makan si kecil. Ini termasuk pepaya, mangga, dan nanas. Masukkan sayuran kukus ke dalam mentega atau buat salad buah berwarna-warni untuk dimakan si kecil sebagai camilan.
Pertanyaan Populer yang Sering Ditanyakan Terkait Berat Badan Anak 1 Tahun
Menyoal berat badan anak 1 tahun memang membuat Bunda penasaran dan khawatir bila si kecil ternyata kurang berat badan. Karenanya, banyak pertanyaan yang dicari terkait hal ini, Simak yuk, Bun!
Apakah normal anak 1 tahun berat badan 8 kg?
Di usia 1 tahun, kisaran berat badan anak adalah 7,9 – 10,2 kg untuk anak perempuan dan 8,6 – 10,9 untuk anak laki-laki. Jadi, berat badan 8 kg untuk usia 1 tahun masih terbilang normal.
Apa yang tidak boleh dimakan anak 1 tahun?
Beberapa makanan yang sebaiknya tidak dimakan oleh anak 1 tahun adalah:
- Minuman tinggi gula
- Madu
- Minuman bersoda dan berkafein
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga
6 Penyebab Bayi Geleng-geleng Kepala, Perlukah Khawatir?
id.theasianparent.com/bentuk-kepala-bayi-normal
id.theasianparent.com/bayi-sakit-kepala
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.