Pada momen Idul Adha atau Hari Raya Kurban, daging kambing menjadi primadona seluruh keluarga. Namun, amankah bayi makan daging kambing?
Dikenal sebagai jenis daging yang kaya manfaat, daging kambing umumnya dapat diolah dalam berbagai hidangan masakan untuk Idul Adha. Pertanyaannya kini, bolehkah bayi makan daging kambing?
Pasalnya, banyak mitos terkait daging kambing seperti sering dikatakan menyebabkan darah tinggi ataupun tinggi kolesterol.
Padahal, jika dibandingkan daging sapi atau ayam, daging kambing mengandung lemak dan kolestrol paling rendah.
Seperti dilansir BBC, kandungan protein daging kambing tingginya setara dengan daging merah lainnya.
Karena itu, bagi Parents yang memiliki bayi di bawah lima tahun (balita) maupun bayi di bawah tiga tahun (batita), tentu saja daging kambing aman dikonsumsi sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk si Kecil.
1. Bayi Boleh Makan Daging Kambing
Seperti dikutip dari WebMD, Ronald Kleiman, MD, seorang profesor pediatri di Harvard Medical School memaparkan, tidak ada alasan untuk menunda memberikan daging merah untuk bayi.
“Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa memperkenalkan makanan harus dalam urutan tertentu, seperti sereal, sayuran, buah-buahan, dan akhirnya daging,” ungkap Ronald.
Dengan begitu, daging kambing bisa mulai diberikan pada bayi sejak berusia minimal 7 bulan.
Pasalnya, puree daging, mulai dari daging sapi dan kambing, mengandung zat besi dalam bentuk yang sangat dibutuhkan oleh bayi.
Bayi membutuhkan banyak zat besi untuk perkembangan yang sehat, baik secara mental maupun fisik. Sebab, zat besi sangat penting untuk perkembangan otak dan melancarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Artikel terkait: Busui Tak Boleh Konsumsi Daging Kambing Terlalu Banyak, Ini Alasannya!
2. Manfaat Daging Kambing
Selain mengandung zat besi yang sangat penting untuk perkembangan otak dan melancarkan oksigen, daging kambing juga mengandung banyak protein, serta vitamin A, B3, B6 dan B12.
Vitamin B12 sangat penting untuk produksi sel darah merah, fungsi saraf dan diperlukan dalam metabolisme homocysteine.
Niasin atau vitamin B3 membantu tubuh melepaskan energi dari makanan dan penting untuk sistem saraf. Sedangkan vitamin B2 (riboflavin) berperan dalam menjaga kesehatan mata.
Daging kambing juga merupakan sumber beberapa mineral, terutama Zinc. Zinc berfungsi mendukung sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka dan mempertahankan kadar testosteron yang sehat. Demikian seperti dikutip dari Livestrong.
Artikel terkait: Tak Baik untuk Kesehatan, Ini 7 Efek Makan Daging Kambing Berlebihan
3. Usia Berapa Anak Boleh Makan Daging Kambing?
Menurut dr.Jovita Amelia MSc SpGK, Spesialis Nutrisi Klinik dari RS Pelni Petamburan dan Ciputra Hospital, Jakarta, seperti dilansir dari Kumparan, Parents bisa memberikan daging kambing kepada anak-anak.
Jovita memaparkan, anak usia dua tahun yang sudah makan masakan rumah sudah diizinkan untuk makan daging kambing.
Sementara itu, untuk ibu yang ingin memberikannya pada bayi, daging kambing juga boleh dikonsumsi sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia 7-10 bulan.
Namun, Anda harus memilih daging kambing yang minim lemak seperti bagian pada paha atas dan bahu.
Selain itu, Parents tidak bisa memberikan semua bagian dari kambing, harus ada yang dibuang seperti jeroan, otak, usus maupun babat.
Namun, Parents harus ingat, daging kambing dan daging domba memiliki thermogenic effect yang lebih tinggi daripada daging merah lainnya. Thermogenic effect adalah efek panas yang dihasilkan dari sistem metabolisme saat mencerna bahan makanan. Artinya, memakan kambing dapat melancarkan metabolisme karena butuh energi lebih banyak.
Karena menimbulkan efek panas pada pencernaan anak-anak, sebaiknya jangan terlalu banyak memberi daging kambing pada si kecil.
4. Konsultasikan pada Dokter Sebelum Memberi Daging Kambing pada Bayi
Meski telah disebutkan bahwa daging kambing boleh dikonsumsi bayi, lebih baik konsultasikan dengan dokter anak terlebih dahulu.
Parents juga harus memantau reaksi alergi yang mungkin muncul ketika bayi makan daging kambing.
Artikel terkait: Primadona Hari Raya Idul Adha, Coba Yuk 3 Resep Sate Kambing dan Tips Mengolahnya
5. Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengolah Daging Kambing untuk Bayi
Sebelum mengolah daging kambing, jangan lupa untuk mencuci bersih daging merah satu ini. Pasalnya, daging merupakan media perkembangbiakan bakteri.
Selain itu, gunakanlah pisau dan talenan yang berbeda dengan yang biasa Anda pakai untuk memotong sayur dan buah.
Itulah hal-hal yang perlu Parents ketahui mengenaij daging kambing yang aman diberikan untuk bayi.
Selamat Lebaran Idul Adha dan menikmati daging kambing kurban. Dan, tetap jaga prokes ya Parents!
Baca juga:
Cara Mengolah Daging yang Tepat bagi Ibu Hamil, Jangan Sampai Salah!
Busui Tak Boleh Konsumsi Daging Kambing Terlalu Banyak, Ini Alasannya!
Bumil Perlu Hati-hati, Ini Risiko Mengonsumsi Daging Beku yang Perlu Diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.