Asam lemak esensial seperti omega 3 dan omega 6 berperan penting dalam tumbuh kembang bayi. Senyawa ini berfungsi untuk membantu perkembangan sel tubuh, meningkatkan kinerja fungsi otak, membantu produksi hormon, hingga memperkuat daya tahan tubuh. Lalu, apa yang terjadi jika bayi kekurangan asam lemak? Simak bahaya dan risikonya berikut ini!
Tidak Semua Jahat, Ini Pentingnya Lemak dalam Makanan Balita
Sumber: Shutterstock
Bayi berkembang pesat selama tahun pertama. Ini adalah periode emas pertumbuhan di mana sistem kerja otak dan saraf serta sistem kekebalan tubuh balita mulai berkembang. Asam lemak esensial seperti omega 3 dan omega 6 sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ini.
Namun demikian, meski dibutuhkan oleh tubuh, banyak orangtua yang masih merasa khawatir dengan kandungan lemak dalam makanan balita. Pasalnya, konsumsi lemak yang terlalu banyak ditakutkan bakal membuat anak kelebihan berat badan.
Padahal, mengutip Healthy Times, para ahli merekomendasikan agar bayi dan balita mengonsumsi paling tidak 50 persen kalori harian dari lemak makanan sebelum usia 2 tahun. Membatasi asupan lemak justru akan membuat bayi dan balita kekurangan nutrisi yang akan menghambat tumbuh kembang mereka.
Mengutip situs Klik Dokter, dr. Karin Wiradarma mengatakan, lemak tak selalu jahat untuk tubuh. Ada juga lemak baik yang justru berperan penting dalam perkembangan bayi.
“Senyawa ini digunakan sebagai cadangan energi, membantu pembentukan vitamin D, berbagai hormon dan asam empedu, dan menjaga kelembapan kulit. Selain itu, lemak membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K, serta menjaga kesehatan jantung,” ungkapnya seperti dikutip dari Klik Dokter.
Risiko Bayi Kekurangan Asam Lemak
Sumber: iStockphoto
Asam lemak esensial seperti omega 3 hanya dapat diperoleh dari makanan. Tubuh tak bisa memproduksi sendiri senyawa ini. Makanan yang mengandung lemak baik contohnya adalah ikan, tempe, tahu, ayam tanpa kulit, alpukat, dan kacang-kacangan.
Sayangnya, berdasarkan penelitian yang dimuat dalam British Journal of Nutrition tahun 2016 terungkap bahwa 8 dari 10 anak Indonesia kekurangan asupan omega 3. Salah seorang peneliti, Prof. Dr. Ahmad Sulaeman, dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor mengatakan, mayoritas anak Indonesia kekurangan asupan EPA dan DHA.
“Ditemukan bahwa tidak ada anak yang kekurangan lemak jenuh. Tapi 80,9 persen anak kekurangan EPA dan DHA,” jelasnya, seperti dikutip dari Kompas.
Padahal, EPA dan DHA yang terdapat dalam omega 3 berfungsi dalam membentuk sistem saraf pada bagian otak dan mata. Kekurangan DHA akan memengaruhi penglihatan dan perkembangan kognitif pada bayi serta meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan BBLR (berat bayi lahir rendah).
“DHA berperan dalam pembentukan sistem saraf contohnya untuk retina dan otak,” tambahnya, mengutip dari Media Indonesia.
Selain itu, kekurangan asam lemak esensial seperti omega 3 dan omega 6 juga akan mengganggu pertumbuhan anak, daya tahan tubuh, kulit kering, gangguan penglihatan, edema, memengaruhi suasana hati, mudah rewel, dan gangguan konsentrasi.
5 Manfaat Asam Lemak pada Bayi dan Balita
Sumber: Shutterstock
Kandungan asam lemak esensial dalam makanan terbukti bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi. Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat yang dapat diperoleh apabila kebutuhan asam lemak pada bayi tercukupi:
1. Otak dan Sistem Saraf
Tahukah Parents bahwa 60% bagian otak terdiri dari lemak. Maka tak heran apabila senyawa ini memegang peranan penting dalam perkembangan sistem saraf dan kerja otak, terutama pada bayi dan balita. Pastikan Anda telah melengkapi nutrisi harian si kecil dengan senyawa ini.
2. Mata
Mata yang sehat bisa diwujudkan dengan memenuhi asupan asam lemak omega 3 pada bayi dan balita. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh American Optometric Association yang menemukan bahwa DHA terdapat dalam konsentrasi tertinggi di retina. Konsumsi omega 3 yang cukup akan membantu perkembangan visual pada bayi.
3. Suasana Hati dan Perilaku
Bayi atau balita Anda mudah rewel? Waspadai jika mereka kekurangan asam lemak omega 3. Senyawa ini berperan penting dalam kesehatan mental dan suasana hati. Studi pada 2003 menemukan bahwa pemenuhan nutrisi anak termasuk asam lemak omega-3, memiliki efek positif pada perilaku anak-anak.
4. Membuat Kenyang
Anak Anda mudah lapar? Bisa jadi mereka kekurangan asupan lemak omega 3. Makanan yang mengandung lemak baik membantu anak kenyang lebih lama. Lemak makanan adalah sumber energi terkonsentrasi yang menghasilkan 9 kalori per gram. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat atau protein yang hanya menghasilkan 4 kalori per gram.
5. Rasa
Makanan yang mengandung lemak baik cenderung kaya akan rasa. Bayi dan balita yang baru saja mendapat asupan makanan tentu membutuhkan makanan yang kaya akan rasa untuk melatih indra pencecapnya. Hal ini juga akan memengaruhi kepuasan mereka saat makan.
Parents, demikian informasi mengenai risiko jika bayi kekurangan asam lemak esensial seperti omega 3 dan omega 6. Yuk, penuhi asupan nutrisi anak agar tumbuh kembang mereka tidak terganggu.
Baca juga:
Anak Kekurangan Asam Amino, Apa Saja Dampaknya?
4 Hal yang Sebabkan Anak Kekurangan Zat Besi, Simak Cara Mengatasinya!
Bunda Perlu Tahu, Bahaya Kekurangan Zat Besi Dapat Menghambat Kemampuan Belajar Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.