Sebagian besar Parents pasti pernah melihat bayi isap jempol. Hobi mengisap ibu jari atau jempol merupakan hal yang sering dilakukan para bayi. Tidak hanya jempol tangan, terkadang bayi mengisap jempol kaki saat sedang bermain.
Mengisap jempol terkadang sudah dilakukan sejak bayi baru lahir. Untuk beberapa bayi baru, sensasi membuka mulut dan memasukkan ibu jari adalah hal yang menyenangkan. Selain itu, bayi isap jempol adalah kelanjutan dari kebiasaan yang yang sudah dilakukan jauh sebelum mereka lahir. Hal tersebut sering terlihat pada foto ultrasound (USG) saat bayi dalam kandungan ibunya.
Artikel Terkait: Segera Hentikan! Ini 5 Bahaya yang Mengintai Jika Terbiasa Menggigit Kuku
Alasan Bayi Suka Isap Jempol
Dikutip ari laman Mayo Clinic, bayi memiliki refleks rooting dan mengisap alami. Hal ini yang dapat menyebabkan mereka memasukkan ibu jari atau jari ke dalam mulut mereka. Usut punya usut, bayi isap jempol karena membuat mereka merasa aman. Beberapa bayi pada akhirnya mungkin mengembangkan kebiasaan mengisap ibu jari saat mereka membutuhkan ketenangan atau akan tidur.
Dampak Kebiasaan Bayi Isap Jempol
Beberapa ahli mengatakan bahwa bayi isap jempol memberikan ketenangan dan membuat mereka nyaman sehingga dapat tidur sendiri. Bayi mengisap jempol disinyalir dapat menggantikan kebiasaan mengempeng atau mengisap dot. Hal ini diketahui dapat mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Meskipun mengisap jempol dinilai dapat membuat bayi tenang atau lekas tidur, namun nyatanya kebiasaan bayi mengisap jempol dapat membawa mereka mengalami dampak negatif. Melansir laman Hardy Pediatric Dentistry & Orthodontics, ada beberapa dampak buruk kebiasaan mengisap jempol pada bayi, di antranya adalah:
Masalah Gigi
Overbite atau buck teeth merupakan masalah gigi atau maloklusi semacam ini ditandai dengan gigi atas yang menonjol sekitar 2 mm karena ketidaksejajaran rahang. Ini adalah hasil dari mengisap ibu jari terus menerus bahkan ketika seorang anak mencapai usia 2 tahun. Beberapa anak yang terus melakukan kebiasaan ini hingga berusia 5 tahun atau lebih dapat mengalami lebih banyak masalah setelah gigi permanen mereka tumbuh.
Gangguan Bicara
Lidah bergerak maju dan mundur ketika seorang anak mengisap ibu jarinya. Bayi mengisap jempol berulang kali dapat menyebabkannya mengalami cadel saat bertambah besar nanti. Mengisap jempol dapat menyebabkan cadel dan gangguan bicara lainnya, termasuk ketidakmampuan mengucapkan suara konsonan keras seperti “D” dan “T.”
Ini juga dapat menyebabkan masalah saat mereka berbicara serta mengalami beberapa masalah saat mereka menelan.
Peningkatan Sensitivitas Langit-langit Mulut
Mengisap jempol dapat menyebabkan langit-langit mulut menjadi sedikit lebih sensitif karena fakta bahwa ibu jari secara teratur menyentuh langit-langit mulut.
Perubahan Bentuk Rahang
Saat anak-anak mengisap jempol, posisi lidah lebih rendah menciptakan tekanan yang lebih besar pada rahang. Tekanan yang meningkat ini dapat menyebabkan perubahan signifikan pada rahang atas yang membuat atap mulut lebih tinggi dan sempit. Ketika tekanan kuat diterapkan pada rahang sering, bentuk rahang akan lebih mungkin mengalami beberapa perubahan dan membuatnya kurang berkembang.
Distorsi Struktur Wajah
Karena mengisap jempol menyebabkan bentuk dan kesejajaran rahang anak berubah, hal ini juga dapat mengakibatkan beberapa perubahan abnormal pada struktur wajah anak.
Masalah Pernapasan
Meskipun mungkin tidak terlalu terlihat, perubahan pola pernapasan anak kemungkinan besar terjadi karena ketidaksejajaran rahang. Ini karena ketika langit-langit mulut lebih tinggi dan lebih sempit, saluran sinus, serta struktur hidung, terpengaruh sehingga menyebabkan komplikasi pernapasan.
Masalah Kulit
Menurut laman Dentistry for Children & Adolescents, anak-anak yang mengisap jempol selama bertahun-tahun dapat mengalami masalah kulit serius pada ibu jari mereka. Saat terkena kelembapan mulut, kulit bisa menjadi rentan terhadap cedera lainnya. Dalam beberapa kasus, kulit jempol mungkin retak atau berdarah, sehingga membuat tangan anak rentan terhadap infeksi.
Ibu jari mungkin bisa kapalan. Selain itu, tekanan dan kelembapan saat mengisap ibu jari dapat membuat ibu jari melengkung, menyebabkan pertumbuhan ke dalam atau pengelupasan.
Infeksi Bakteri
Terlepas dari bersih atau tidaknya jari, bayi isap jempol memiliki peluang lebih tinggi untuk masuknya kuman atau bakteri ke dalam tubuh anak yang dapat menyebabkan infeksi. Apalagi jika kondisi tangan, jari, dan kuku anak tidak bersih. Itu akan menambah repot para orangtua karena anak dapat terserang berbagai macam penyakit.
Artikel Terkait: Infeksi Jari Tangan: Jenis, Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobatinya
Masalah Sosial
Kebiasaan anak yang mengisap jempol sejak bayi hingga tumbuh besar dapat menyebabkan masalah sosial. Anak-anak yang mengisap jempolnya di depan umum dapat menjadi sasaran ejekan di tangan teman-temannya. Meskipun mengisap jempol adalah kebiasaan masa kanak-kanak yang normal, semakin bertambah tua usia anak, semakin banyak orang menilai dia karena melanjutkan kebiasaan itu.
Mengisap jempol adalah respons bawah sadar terhadap stres atau kebosanan bagi banyak anak. Karena Anda mungkin tidak berpikir sebelum menggunakan ibu jarinya, anak mungkin memerlukan dukungan dan instruksi orangtua untuk mengatasi kebiasaan itu dalam tahap perkembangan yang sesuai.
Cara Menghentikan Bayi Suka Menghisap Jempol
Banyak anak berhenti mengisap jempolnya sendiri, seringkali pada usia 6 atau 7 bulan atau antara usia 2 dan 4 tahun. Tetapi, seorang anak yang berhenti mengisap jempolnya mungkin akan kembali ke perilaku tersebut selama masa-masa stres.
Beberapa ahli merekomendasikan untuk mengatasi kebiasaan mengisap sebelum usia 3 tahun. Seorang psikolog keluarga Jenn Berman dari WebMD menyebutkan beberapa cara menghentikan kebiasaan bayi mengisap jempol, yaitu:
1. Buat Batasan Bayi Isap Jempol di Rumah
Cobalah untuk membatasi waktu anak mengisap jempolnya di kamar tidurnya atau di rumah, bukan di tempat umum. Jelaskan kepadanya bahwa ini adalah aktivitas tidur selama waktu tidur siang dan malam hari.
2. Beri Pujian pada Anak
“Jangan beri tahu anak, ‘Kamu tidak bisa mengisap ibu jari lagi‘. Cobalah untuk mengenalinya dan memujinya ketika dia tidak mengisap jempolnya alih-alih mengkritik ketika dia mengisap jempolnya,” kata dokter anak Robert Anderson.
3. Ajak Bicara Anak
Beri tahu anak bahwa kebiasaan mengisap jempol yang dilakukan terus menerus dapat berakibat buruk untuk kesehatan.
“Bantu anak memahami bahwa ketika mereka siap untuk berhenti, Anda akan berada di sana untuk membantu. Nantinya, mereka akhirnya akan datang kepada Anda dan memberitahu Anda, ‘Bu, saya tidak ingin mengisap ibu jari saya lagi‘,” kata Berman.
4. Jangan Melarang Bayi Isap Jempol
Jangan melarang anak jika ia mencoba mengisap ibu jari setelah terluka atau kegigit. Itu sebenarnya zona nayaman anak. Untuk itu, jangan melarang dan membuatnya lebih trauma.
5. Latih Kesadaran Diri Anak
Ketika anak mengisap ibu jarinya, tanyakan padanya, ‘Apakah kamu tahu sedang mengisap ibu jari sekarang?‘. Jika dia mengatakan tidak, dan bantu dia mengenalinya.
6. Cari Alat untuk Menenangkan Anak
Sebenarnya, bayi isap jempol hanya untuk mencari ketenangan dan kenyamanan. Untuk itu, temukan cara lain untuk menenangkannya jika dia membutuhkannya, seperti selimut atau boneka binatang.
7. Jangan Gunakan Sarung Tangan
Anderson mengatakan, beberapa orang mungkin akan menggunakan sarung tangan pada anaknya untuk menghindari bayi isap jempol. Padahal, cara ini hanya akan membuat mereka frustrasi dan menyebabkan lebih banyak kecemasan.
8. Gunakan Pendekatan yang Lembut
Cara terbaik untuk menghentikan anak mengisap jempol adalah dengan terus berinteraksi dengan lembut kepada mereka. Selalu ingatkan mereka dengan cara yang lembut dan sopan. Jangan memarahi, mengkritik, atau mengejek anak yang dapat membuat mereka trauma atau malah berperilaku semakin agresif.
Artikel Terkait: Bayi suka mengisap jari jempol, normal atau berlebihan?
Beberapa cara tersebut mungkin dapat dilakukan jika Parents sering melihat bayi isap jempol. Selalu ingat, Parents tidak boleh memaksa anak untuk mencabut ibu jari dari mulut bayi. Biarkan anak menyadari bahwa kebiasaan tersebut tidak baik untuk perkembangannya kelak.
Semoga cara tersebut berhasil ya!
***
Baca Juga:
Bukan pertanda ingin adik, ini makna dan manfaat bayi suka gigit jari kaki!
Anak Suka Menggigit Pakaian? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Alasan Psikologis di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku, Perlu Terapi untuk Menghentikannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.