Ketika bayi menggigit pakaian, tak jarang sebagian orang mengira bahwa si kecil sedang melalui tahapan atau fase oral, yakni ketika bayi memasukkan semua benda yang ia lihat dan pegang ke dalam mulutnya tak terkecuali pakaian. Bayi melakukan ini saat tumbuh gigi atau untuk belajar tentang dunia di sekitar mereka. Namun, apa yang terjadi ketika seorang anak memiliki kebiasaan menggigit pakaian?
Terkadang, anak yang lebih besar akan mengembangkan kebiasaan memasukkan pakaian ke dalam mulut. Bahkan, pakaian tersebut dimakan atau dikunyah hingga kainnya berlubang dan menipis.
Anda mungkin khawatir perilaku ini akan menuai kritik dari teman sebaya dan guru atau bahwa itu terkait dengan kesehatan mental hingga masalah perkembangan tertentu. Namun, apa penyebab anak menggigit pakaian dan bagaimana mengatasinya?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Parents!
Artikel Terkait: Anak Agresif yang Suka Bertengkar
Mengapa Anak Menggigit Pakaian?
Melansir dari Very Well Family, stimulasi oral memainkan peran penting dalam perkembangan anak. “Pencarian motorik oral berakar pada metode pengaturan diri atau ketenangan paling dasar,” kata Monal Patel, MS, OTR/L, terapis okupasi di Blue Bird Day Program di Chicago, IL.
“Sejak bayi hingga balita, seorang anak menggunakan refleks rooting untuk memenuhi kebutuhan dasar lapar dan haus. Kemudian, mereka menggunakan pola mengisap dan mengakar itu untuk menenangkan diri, paling sering dalam bentuk dot dan mengisap ibu jari,” lanjutnya.
Di luar usia balita, beberapa anak mungkin masih berusaha untuk merangsang mulut dan rahang mereka. Hal ini dikenal dalam dunia terapi okupasi sebagai input proprioseptif.
“Tekanan yang dalam ini dapat menenangkan anak-anak saat mereka mencari cara untuk menenangkan diri mereka sendiri yang mengarahkan diri sendiri dan dapat diprediksi,” kata Patel.
Seorang anak yang menenangkan diri dengan cara menggigit pakaian, bisa jadi karena pakaian mudah dijangkau dan berada di sekitarnya.
Artikel Terkait: Anak suka gigit handphone? Hati-hati, orang gigit baterai, handphone meledak!
Apakah Kebiasaan Ini Perlu Dikhawatirkan?
Hanya karena ini adalah perilaku yang alami dan mengakar tidak berarti itu harus diabaikan seiring bertambahnya usia anak.
“Pada usia tiga tahun, anak-anak biasanya berhenti memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka dan menjelajahi berbagai hal dengan cara ini,” kata Laura Grashow, PsyD, psikolog klinis pediatri berlisensi di Child & Family Institute di Scarsdale, NY.
“Tapi saya telah melihat siswa kelas empat dan lima mengambil kerah baju mereka dan memasukkannya ke dalam mulutnya,” lanjutnya.
Dr. Grashow mengatakan bahwa menggigit baju merupakan cara yang tidak berbahaya bagi anak, terutama dalam hal mencari masukan sensorik atau menenangkan dan memfokuskan diri. Hal ini sama dengan kebiasaan orang dewasa yang mengunyah permen karet atau menggigit kuku mereka ketika mereka gugup atau berkonsentrasi.
Akan tetapi, ada kalanya mengunyah baju anak bisa berdampak negatif. “Perbedaan yang paling penting adalah untuk menentukan apakah menggigit atau mengunyah menghambat kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam rutinitas sehari-hari mereka atau menimbulkan masalah keamanan,” kata Patel.
Misalnya, ketika anak menggigit baju maka ia merusak seragam sekolah atau menyebabkan bahaya tersedak. Nah, di saat itulah Parents harus turun tangan.
Bahkan, dalam beberapa kasus, menggigit baju bisa jadi tanda kecemasan atau ADHD dalam tumbuh kembang anak. Jadi sebaiknya beri tahu dokter jika itu adalah kebiasaan kronis yang sulit dikendalikan oleh anak.
Artikel Terkait: Pahami Perilaku Anak
Bicarakan dengan Anak Soal Kebiasaan Menggigit Baju
Dr. Grashow merekomendasikan untuk berbicara dengan anak apabila menurut Parents kebiasaan menggigit baju ini adalah hal yang membahayakan dan serius.
Terpenting ialah coba untuk tidak menghakimi saat membicarakan hal ini dengan si kecil. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui apakah anak menyadarinya dan apakah ada pola atau kebiasaan tertentu terkait hal itu?
Sebab, tentunya Parents tak ingin membuat anak merasa malu dengan perilakunya atau malu karena merusak pakaiannya. “Seorang anak dapat menginternalisasi itu dan berpikir, ‘Saya orang jahat dan jorok yang membuat segala hal yang saya lakukan salah’. Anda tidak ingin mereka memasukkan itu ke dalam citra diri mereka,” kata Dr. Grashow.
Sebaliknya, cobalah pendekatan yang lembut dan eksplorasi. “Anda dapat mengatakan, ‘Bunda perhatikan bahwa kakak terkadang mengunyah baju. Menurut kakak mengapa kakak melakukannya? Bagaimana rasanya setelah menggigit baju?'” saran Dr. Grashow. Anak-anak mungkin tidak mengetahui kebiasaan itu dan menjadi lebih sadar begitu orang tua memperhatikan perilaku mereka.
Jika anak sadar bahwa mereka sedang menggigit bajunya, tanyakan apakah mereka merasa baik-baik saja melakukannya di depan teman-teman sekelasnya?
Parents juga bisa membicarakan hal ini dengan gurunya untuk melihat apakah ada pola atau alasan lain yang menyebabkan anak menggigit baju? Dengan begitu, Parents jadi bisa memahami apabila perilaku tersebut berdampak pada kehidupan sosial anak.
Baca Juga:
Susah hentikan kebiasaan anak menggigit kuku? Ini cara ampuh yang harus Parents coba
Bahaya Kebiasaan Menggigit Kuku; Anak ini Memasukkan 32 Potongan Kuku ke dalam Gusinya
Dengarkan Cara Ayah Menghentikan Tangisan Anak Cengeng Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.