Setiap anak memiliki pertumbuhan gigi yang berbeda. Ada beberapa anak yang menumbuhkan gigi pertamanya ketika berusia 4 bulan, sementara yang lain baru muncul gigi susu saat mendekati usia 12 bulan. Namun jika Bunda khawatir bayi 11 bulan belum tumbuh gigi, bawalah si kecil ke dokter gigi dan cari tahu penyebabnya.
Pertumbuhan Gigi Anak
Gigi susu atau yang dikenal sebagai gigi sulung adalah gigi pertama yang tumbuh atau tumbuh setelah lahir. Gigi ini bersifat sementara, artinya pada akhirnya akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen.
Secara umum, gigi susu mulai tumbuh antara usia 6 hingga 12 bulan. Waktu erupsi yang diharapkan dari gigi juga berbeda tergantung pada gigi itu sendiri. Menurut American Dental Association, garis waktu khas untuk gigi atas meliputi:
- Gigi seri tengah: 8 hingga 12 bulan
- Gigi seri lateral: 9 hingga 13 bulan
- cuspid: 16 hingga 22 bulan
- Molar pertama: 13 hingga 19 bulan
- Molar kedua: 25 hingga 33 bulan
Sementara itu, jadwal pertumbuhan gigi bawah antara lain:
- Gigi seri tengah: 6 hingga 10 bulan
- Gigi seri lateral: 10 hingga 16 bulan
- cuspid: 17 hingga 23 bulan
- Molar pertama: 14 hingga 18 bulan
- Molar kedua: 23 hingga 31 bulan
Semua gigi susu biasanya akan tumbuh pada usia 27 hingga 33 bulan, atau sekitar usia 3 tahun. Garis waktu ini hanya bersifat umum karena urutan perkembangan gigi susu masing-masing anak mungkin berbeda. Bahkan, jika gigi susu terakhir tumbuh saat mendekati usia 45 bulan (sekitar 4 tahun), itu pun tidak menjadi masalah. Bunda harus pahami kalau setiap anak memiliki pertumbuhan gigi yang berbeda.
Penyebab Bayi 11 Bulan Belum Tumbuh Gigi
Bunda tentu merasa cemas jika si kecil belum tumbuh gigi sesuai usianya. Apalagi kalau bayi 11 bulan belum tumbuh gigi. Karena itu Bunda harus cari tahu penyebabnya. Ada Beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan erupsi gigi tertunda. Dalam beberapa kasus, ini mungkin merupakan gejala pertama atau satu-satunya dari kondisi medis yang mendasarinya.
1. Kelahiran Prematur atau Berat Badan Lahir Rendah
Kelahiran prematur terjadi ketika bayi lahir terlalu dini. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, termasuk keterlambatan tumbuh gigi.
Begitu pula, bayi dengan berat lahir rendah lebih cenderung memiliki tantangan dalam perkembangan, termasuk tumbuh gigi yang terlambat.
2. Malnutrisi
Nutrisi yang tepat selama kehamilan dan masa anak-anak sangat penting untuk pertumbuhan yang tepat. Jika selama waktu ini mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi, risikonya dapat menyebabkan tumbuh gigi terlambat. Secara khusus, dapat menyebabkan penundaan erupsi 1 hingga 4 bulan.
3. Sindrom
Beberapa sindrom yang dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi susu, antara lain:
- Sindrom Down
- Sindrom Apert
- Gangguan Sindrom Ellis-van Creveld
- Gangguan Sindrom Progeria Hutchinson-Gilford
- Kondisi Sindrom Zimmermann-Laband-1
- Kondisi Sindrom Axenfeld-Rieger
Penyebab di atas juga dapat menunda pertumbuhan gigi anak.
4. Gangguan Perkembangan
Gigi susu yang terlambat atau tidak ada mungkin disebabkan oleh gangguan perkembangan, seperti:
- Disostosis kleidokranial
- Displasia ektodermal
- Odontodysplasia regional
5. Gangguan Endokrin
Sistem endokrin bertanggung jawab untuk memproduksi hormon. Beberapa hormon ini mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Bila si kecil memiliki penyakit endoktrin, dapat menyebabkan erupsi gigi yang tertunda. Faktor lainnya yaitu:
Jika Bunda memiliki riwayat keluarga yang terlambat tumbuh gigi, si kecil mungkin juga bisa mengalaminya. Begitu pula, jika salah satu kondisi yang disebutkan di atas diturunkan dalam keluarga, hal itu mungkin bisa jadi pemicu keterlambatan tumbuh gigi si kecil.
Artikel terkait: Bayi Tidak Melalui Fase Merangkak, Perlukah Orang Tua Waspada?
Risiko Keterlambatan Tumbuh Gigi pada Bayi
Pada kebanyakan anak, keterlambatan tumbuh gigi yang tidak lama mungkin tidak menjadi masalah. Namun, jika gigi susu si kecil tumbuh lebih lambat dari waktu idealnya, bisa jadi menimbulkan komplikasi di masa depan. Risiko terlambat tumbuh gigi dapat menyebabkan:
- Kesulitan mengunyah
- Sulit bicara
- Kesulitan membuat ekspresi wajah, seperti cemberut atau tersenyum
Inilah mengapa penting untuk memeriksa penyebab gigi si kecil terlambat tumbuh. Bila mengetahui penyebabnya lebih cepat, risiko ini tentu bisa dihindari.
Tips Merangsang Bayi Tumbuh Gigi
Tidak semua bayi memiliki pertumbuhan gigi yang sama. Ada yang dianggap lambat karena faktor keturunan atau bahkan kurang gizi. Jika gigi bayi tidak tumbuh di usia yang seharusnya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi sebagai evaluasi.
Namun, sebelum itu terjadi, setidaknya Bunda bisa melakukan beberapa cara untuk merangsang tumbuh gigi si kecil, di antaranya:
1. Berikan Makanan Bertekstur Kasar
Saat si kecil sudah diberikan makanan yang lebih padat, Bunda harus membiasakan diri untuk mengenalkan berbagai jenis makanan. Makanan dengan tekstur padat atau kasar dipercaya mampu merangsang pertumbuhan gigi si kecil. Pastikan makanan aman digenggam dan dikunyah oleh si kecil, ya, dan perhatikan ketika si kecil sedang mengunyah makanannya.
2. Memberi Teether
Berikan si kecil teether atau mainan yang bisa merangsang pertumbuhan gigi si kecil. Disarankan untuk menyesuaikan dengan usia si kecil mengenai jenis teether yang mudah dipegang si kecil.
3. Membersihkan Gusi
Membersihkan gusi bayi secara teratur sangatlah penting, karena kotoran yang menempel pada gusi dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi yang terhambat.
Tanda Bayi Tumbuh Gigi
Saat bayi akan tumbuh gigi, biasanya bayi menunjukkan beberapa gejala yang bisa bunda lihat diantaranya:
- Ngiler
- Menarik telinga
- Memasukkan barang ke mulut
- cranky atau cepat marah
- Menggosok wajah
- Gusi bengkak
- Nafsu makan menurun
- Gusi terasa lembut dan sakit bila disentuh
- Demam ringan
- Rewel
- Sulit tidur
Artikel terkait: Ini batas usia yang perlu diwaspadai ketika anak belum tumbuh gigi
Tips Meredakan Ketidaknyamanan Bayi Saat Tumbuh Gigi
Saat tumbuh gigi biasanya bayi merasa tidak nyaman karena bagian giginya merasa sakit atau gatal. Jika Bunda sudah mengetahui ia sedang tumbuh gigi, Bunda dapat melakukan beberapa hal untuk meredakan ketidaknyamanannya. Cobalah tips berikut ini untuk meredakan rasa sakit pada gigi bayi:
1. Pijat Gusi
Pembengkakan dan rasa sakit yang menyertai tumbuh gigi bisa diredakan dengan memijat gusi. Banyak bayi mulai menggigit apapun saat tumbuh gigi karena mereka menyukai tekanan. Gunakan jari untuk memijat gusi dengan lembut untuk membantu mengurangi rasa sakitnya. Pastikan mencuci tangan sebelum melakukannya, ya.
2. Mainan Gigi
Banyak anak kecil suka mengunyah sesuatu yang keras karena menambah tekanan, dan bahkan dapat mempercepat proses tumbuh gigi. Mainan tumbuh gigi yang terbuat dari plastik, karet, atau silikon bebas racun adalah pilihan yang bagus. Bunda juga bisa bereksperimen dan melihat apa yang paling disukai si kecil. Pastikan Bunda menjaga kebersihan mainannya.
3. Gunakan Handuk Dingin
Handuk dingin atau bahkan waslap beku akan terasa nyaman di gusi bayi yang teriritasi. Mainan tumbuh gigi yang didinginkan juga merupakan pilihan yang bagus. Bunda bisa mencelupkannya ke dalam sedikit ASI dan membekukannya atau memasukkannya ke dalam kulkas.
4. Berikan Makanan Dingin
Kebanyakan bayi tidak mau makan saat mereka sedang tumbuh gigi. Namun, bila Bunda memberikan makanan yang dingin dan keras, si kecil mungkin akan menyukainya. Gusinya yang sedang membengkak dapat diredakan dengan rasa dingin. Pastikan untuk memilih makanan sehat, seperti buah-buahan beku yang lembut jika bayi sudah makan makanan padat.
5. Berikan Obat Pereda Sakit Gigi
Berikan bayi Bunda pereda nyeri bila si kecil sangat rewel saat tumbuh gigi. Namun, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter gigi untuk obat yang aman. Karena lebih baik menggunakan obat-obatan ini sesuai petunjuk dokter.
6. Jangan Berikan Obat Tumbuh Gigi yang Mengandung Lidokain dan Benzokain
Beberapa obat gigi yang dijual bebas yang mengandung lidokain atau benzokain sebenarnya tidak direkomendasikan dan terbukti berbahaya bagi bayi. Sebaiknya juga Bunda menghindari tablet tumbuh gigi homeopati.
Kapan Bayi Harus Dibawa ke Dokter Gigi?
Apabila si kecil tidak memiliki gigi susu pada usia 12 bulan, bawalah ke dokter gigi. Bunda harus membawanya ke dokter gigi jika gigi susu terakhir tidak tumbuh pada usia 4 tahun. Dokter gigi juga mungkin akan merujuk ke spesialis untuk mendiagnosa penyebabnya.
Tanda-tanda yang mengharuskan Bunda membawa bayi ke dokter gigi, antara lain:
- Bila gigi yang tanggal
- Bila gigi dengan jarak yang lebar
- Gigi yang sangat besar atau kecil
- Tanda gigi berlubang pada gigi susu
- Gigi susu tidak lepas saat gigi permanen tumbuh
Saat gigi susu pertama si kecil tumbuh, bawalah ke dokter gigi untuk diperiksa. Apalagi jika ia mengalami demam tinggi hingga mencapai 38°C, Bunda harus membawanya ke dokter anak. Suhu tubuh yang meningkat sering terjadi saat tumbuh gigi, tetapi demam biasanya merupakan tanda dari sesuatu yang lebih serius terjadi pada si kecil.
Pertumbuhan gigi pada bayi memang menjadi momen yang selalu dinantikan Bunda, tapi juga cukup mencemaskan jika bayi mengalami keterlambatan tumbuh gigi.
Bunda yang sedang memantau perkembangan tumbuh gigi si kecil bisa berkonsultasi pada dokter gigi untuk mengetahui kondisi perkembangan si kecil. Semoga Bermanfaat Bunda!
***
Baca juga
Jangan salah kaprah! Gigi susu berlubang bisa berbahaya bagi anak
Jangan sampai salah, kondisi ini membuat gigi anak perlu dicabut oleh dokter
8 Cara Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi dan Merawatnya, Bunda Patut Simak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.