X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

13 Gejala Batu Amandel, Bagaimana Cara Mengobatinya?

Bacaan 3 menit

Batu amandel (tonsilolithiasis) adalah kumpulan mineral yang membentuk benjolan dan tumbuh di permukaan amandel. Batu ini memiliki ciri khas, yakni berwarna putih kekuningan dan berukuran sebesar kerikil.

Amandel sendiri merupakan sepasang kelenjar kecil berbentuk oval dan terletak di belakang tenggorokan. Dalam bahasa medis, amandel disebut dengan tonsil. Fungsinya untuk mencegah infeksi dengan menyaring bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut.

Gejala Batu Amandel

Batu Amandel

Individu dengan kondisi ini bisa tidak bergejala. Pada yang bergejala, umumnya menunjukkan hal-hal berikut:

  1. Bau mulut (halitosis).
  2. Batuk terus-menerus.
  3. Amandel membengkak dan kemerahan.
  4. Demam.
  5. Adanya benjolan pada leher yang menandakan pembesaran kelenjar getah bening.
  6. Sakit telinga.
  7. Sakit tenggorokan.
  8. Rasa tidak enak di mulut.
  9. Sulit hingga nyeri menelan.
  10. Sensasi ada yang mengganjal di tenggorokan.
  11. Adanya bercak putih pada amandel.
  12. Keluar batu berwarna putih atau kuning saat meludah.
  13. Kerap mengalami infeksi tenggorokan berulang meski sudah mengonsumsi antibiotik.

Penyebab Batu Amandel yang Perlu Diwaspadai

Batu Amandel

Tonsilolithiasis terbentuk ketika mineral (seperti kalsium), lendir, air liur, makanan, bakteri, atau jamur menumpuk pada lekukan-lekukan (kriptus) amandel, yang kemudian mengeras dan membentuk benjolan.

Secara umum, individu lebih berisiko mengalami tonsilolithiasis bila kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut (misalnya jarang menyikat gigi dan berkumur), ukuran amandel besar dan berkarang, serta sering mengalami radang amandel atau sinusitis kronis.

Diagnosis 

Batu Amandel

Kondisi ini dapat dilihat dengan membuka mulut lebar-lebar di depan cermin, kemudian periksa apakah ada gumpalan atau benjolan berwarna putih kekuningan pada amandel. 

Ada kemungkinan jika ukurannya sangat kecil sehingga tidak terlihat jelas. Namun, sebaiknya periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala mirip batu amandel seperti bau mulut dan sakit tenggorokan.

Dokter biasanya juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa bagian dalam mulut dan tenggorokan. Bila ukurannya terlalu kecil dan sulit dilihat, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan radiologi seperti rontgen.

Pengobatan Batu Amandel yang Bisa Dilakukan

13 Gejala Batu Amandel, Bagaimana Cara Mengobatinya?

Kondisi medis ini bisa diobati secara mandiri maupun dengan penanganan medis. Untuk mengobatinya di rumah, ada beberapa cara berikut bisa dilakukan:

  • Berkumur air garam atau obat kumur yang mengandung klorheksidin, serta menyemprotkan air ke arah tonsilolithiasis. Tekanan air yang diberikan akan mendorong batu amandel ke atas hingga terlepas dengan sendirinya.
  • Batuk dengan keras untuk melunakkan batu amandel dan melepaskannya. Tidak perlu memaksakan batuk hingga menyiksa diri karena dapat melukai tenggorokan dan menyebabkan peradangan. Hentikan proses ini bila batu amandel tidak juga terlepas setelah mencoba batuk berkali-kali.
  • Menggunakan jari atau kapas lembut untuk melepaskan batu amandel bila kedua cara di atas tidak berhasil. Pastikan telah mencuci tangan sebelum menyentuh amandel dengan tangan. Dorong area yang terdapat batu secara halus. Hindari menggunakan benda kasar atau tajam (seperti sikat gigi atau tusuk gigi) untuk mendorong batu amandel karena bisa menyebabkan luka dan infeksi.

Secara medis, antibiotik akan diberikan bila terdapat infeksi bakteri pada amandel. Pada kasus tertentu, dapat dilakukan pembedahan untuk mengecilkan atau mengangkatnya (kriptolisis).

Pembedahan untuk mengangkat amandel (tonsilektomi) juga mungkin dilakukan bila batu amandel sering berulang dan menyebabkan masalah kesehatan seperti nyeri menelan dan infeksi amandel.

Hati-hati Komplikasi yang Bisa Muncul

13 Gejala Batu Amandel, Bagaimana Cara Mengobatinya?

Sebenarnya, kondisi medis yang satu ini jarang menimbulkan komplikasi. Namun pada sebagian kecil kasus, dapat menyebabkan infeksi berat hingga terbentuk abses (kantong nanah). Ukuran batu amandel yang terlalu besar juga dapat menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan infeksi serius.

Bisakah Kondisi Ini Dicegah?

Faktnya, kondisi tonsilolithiasis dapat terjadi berulang sehingga perlu dicegah kemunculannya. Hal-hal berikut dapat dilakukan untuk mencegahnya:

  • Menyikat gigi dua kali sehari, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur malam.
  • Rajin menggunakan obat kumur.
  • Tidak merokok.
  • Membatasi konsumsi alkohol.
  • Minum air putih yang cukup setidaknya 8 gelas sehari.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga:

Myasthenia Gravis, Jenis Autoimun Langka yang Sebabkan Otot Lemah

Peyronie, Penyakit yang Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Seperti Apa Gejalanya?

Waspada Kardiomegali, Pembesaran Jantung yang Berisiko Sebabkan Stroke

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

dr. Fiona Amelia, MPH

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • 13 Gejala Batu Amandel, Bagaimana Cara Mengobatinya?
Bagikan:
  • Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

    Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

  • Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

    Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

Author Image

dr. Fiona Amelia, MPH

Medical Writer dengan pengalaman di dunia kesehatan digital selama 5 tahun terakhir. Dokter sekaligus ibu dari 2 putra ini memiliki passion yang kuat di dalam dunia parenting serta edukasi seputar kesehatan ibu dan anak. Menyukai travelling dan olahraga, khususnya bulutangkis dan bersepeda. Untuk kontak, email di [email protected] atau DM Instagram @amelifio.
  • Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

    Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

  • Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

    Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.