Mengenal Batik Jumputan: Sejarah, Ragam Motif, dan Cara Membuat

Memberi kesan simpel dan klasik, tak heran jika batik jumputan memiliki banyak peminat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Batik merupakan kain khas yang menjadi warisan kekayaan budaya Nusantara. Popularitas kain batik bahkan sudah dikenal hingga ke mancanegara. Nah, salah satu yang menarik ditilik lebih dalam adalah batik jumputan.

Seperti apa sejarah, motif, dan cara pembuatan batik tersebut? Yuk, simak artikel ini sampai tuntas agar semakin mengenali dan mencintai kebudayaan Tanah Air tercinta.

Apa Itu Batik Jumputan?

Foto: Instagram/@leonisecret

Batik memadukan teknik dan seni, sehingga melahirkan suatu karya yang indah dipandang mata. Proses pembuatan batik yaitu kain polos digambar dengan menggunakan malam, kemudian diproses hingga menjadi kain bermotif yang khas.

Batik memiliki motif yang beragam dan teknik pembuatan yang berbeda-beda. Salah satu teknik yang dikenal adalah teknik jumputan, sementara kain batiknya dinamakan batik jumputan.

Batik jumputan memiliki motif yang sangat unik. Ada yang berbentuk melingkar, donat, garis, mawar, dan masih banyak lagi. Meskipun bentuknya terbilang klasik, tetapi batik jenis ini tetap memiliki banyak peminat.

Sejarah di Baliknya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: Instagram/@batiktyassalatiga

Jika meninjau dari beberapa literatur, teknik membuat batik jumputan awalnya dikenal di Tiongkok. Teknik ini kemudian semakin populer dan tersebar di daerah India. Berkat peran para saudagar India saat melakukan perdagangan dengan masyarakat Indonesia pada masa lampau, batik jumputan pun menyebar ke sejumlah wilayah Nusantara.

Ada beberapa literatur yang menyebutkan bahwa teknik jumputan berasal dari kebudayaan Bandhu. Namun, diperkirakan batik jumputan telah ada pada 5000 tahun lalu di Yunani, Mesopotamia, Peru, Mesir, dan India.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: Instagram/@breannafeodara

Anggapan di atas diperkuat dengan adanya mumi yang ditemukan berasal dari tahun 1000 SM. Mumi tersebut berselimut kain batik jumputan dengan motif yang unik.

Bukti lain tentang sejarah kain jumputan adalah dengan ditemukannya teknik jumputan yang ada para Prasasti Sima pada abad ke 10. Adanya prasasti tersebut membuktikan bahwa Indonesia dulu telah mengembangkan teknik hias kain dengan menggunakan jumputan. 

Artikel terkait:  5 Fakta Menarik Batik Jambi, Warisan Budaya yang Tak Boleh Dilupakan

Motif dan Jenis Batik Jumputan

Motif dari batik yang satu ini sangat bervariasi, karena terpengaruh dari teknik pembuatannya. Tahukah Parents, motif jumputan antara daerah yang satu dengan daerah lain juga berbeda, lo. Inilah juga yang menghadirkan banyaknya corak batik jumputan di Nusantara.

Batik jumputan dibuat dengan mengikat kain sebelum melakukan pewarnaan pada kain agar mendapatkan motif yang diinginkan. Ada beberapa jenis batik jumputan yang perlu dikenali. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Mawar

Foto: Instagram/@bugusti

Teknik jumputan ini tergolong sebagai teknik yang paling sederhana. Cara membuat motif mawar hanya dengan menjumput kain kemudian diikat dengan tali dengan kencang. Motif yang akan terbentuk berupa garis melingkar pada kain. 

2. Mawar Ganda atau Donat

Motif ini berbentuk dua garis lingkaran berlapis. Cara membuatnya adalah jumput kain secukupnya dan tekan bagian dasar kain dengan tangan kiri. Selanjutnya, masukkan ujung jumputan ke arah bawah dan ikat dengan kencang.

3. Mawar Belit

Motif ini membentuk pola putih melingkar yang tebal pada kain dengan garis warna yang cantik. Motif ini didapatkan dari teknik ikatan. Caranya hampir sama dengan pembuatan motif mawar yakni dengan menjumput kain, kemudian mengikatnya pada bagian dasarnya. Setelah bagian dasar terikat, dilanjutkan dengan membelitkan tali hingga ujung jumputan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Garis

Foto: Instagram/@nan.ssi

Motif garis terbentuk berupa garis putih pada kain. Motif ini bisa dibuat dengan cara mengikat kain sesuai pola garis yang telah dibuat.

5. Ubar Setik

Untuk membuat motif ubar setik diperlukan jarum dan benang. Pertama-tama, buat pola yang diinginkan dengan tusuk jelujur. Kemudian benang ditarik sekuat kuatnya dan diikat sebelum melalui proses pewarnaan.

6. Batik Shibori

Batik shibori berasal dari Jepang. Teknik pewarnaan terjadi dalam beberapa tahap sehingga menghasilkan kain batik dengan gradasi warna yang cantik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada empat teknik dalam membuat batik shibori yakni melipat, memelintir, mengikat dan menekan kain agar terlindung dari pewarnaan. Batik shibori memiliki beragam jenis, salah satu di antaranya yang paling populer adalah nui shibori. 

Artikel terkait: 7 Motif Batik Indonesia yang Paling Terkenal, Adakah dari Daerah Anda?

7. Batik Pelangi

Foto: Instagram/@gallerydenik

Sesuai namanya, tentunya Parents dapat membayangkan kain dengan motif berwarna warni seperti pelangi. Ya, batik tersebut dinamakan batik pelangi yang berasal dari Palembang. Orang Palembang sendiri sering menyebut batik ini dengan sebutan Cinde.

Corak yang sangat unik ini menjadi salah satu ciri khas dari batik yang satu ini. Tak heran jika batik asal Palembang ini begitu diminati. Biasanya para pecinta batik menyukai motif seperti bunga bakung, kalajengking, pucuk rebung, bunga mawar, bintang berkandan, dan masih banyak motif lainnya. 

8. Batik Jumputan Jogja

Batik jumputan Jogja terbuat dari perpaduan dua teknik batik yakni batik tulis dan batik jumputan sehingga sangat terasa sekali ciri khasnya. Biasanya batik jumputan Jogja memiliki motif garis, bunga, mawar dan lain lain. 

9. Batik Jumputan Solo

Batik jumputan khas Solo memiliki ciri khas yakni pola batik yang renggang dan beraturan. Pola batik ini biasanya berukuran kecil. Para perajin umumnya membuat batik jumputan menggunakan kain Santung dan Samforiz.

Artikel terkait: 6 Fakta dan Sejarah di Balik Indahnya Batik Pekalongan

Teknik Pembuatan Batik Jumputan

Setelah memahami sejarah dan ragam motifnya, Parents juga perlu tahu cara membuat batik jumputan agar bisa mempraktikkannya sekali waktu. Nah, untuk membuat batik itu sendiri ada dua cara yang bisa dilakukan. Apa saja?

Teknik Ikat

Foto: Instagram/@smkmuhim

Pembuatan batik dengan teknik ikat dilakukan dengan cara mengikat kain menggunakan tali. Tujuannya, agar kain menjadi bermotif ketika selesai diwarnai.

Kain harus diikat dengan kencang agar tali tidak terlepas saat pewarnaan dan agar motif bisa tercetak dengan jelas. Pada teknik pengikatan ini, bisa diterapkan teknik ikatan miring, ikatan gulung, ikatan lipat, dan ikatan kombinasi. 

Teknik Jahit

Foto: Instagram/@denazsatryaa

Teknik kedua yang dapat diterapkan untuk membuat batik jumput adalah teknik jahit. Caranya yaitu membuat jahitan dengan tusuk jelujur sesuai pola yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, jahitan ditarik dengan kuat hingga membentuk kerutan dan kain menempel dengan rapat. 

Cara Membuat Batik Jumputan

Foto: Instagram/@jfwofficial

Sebelum membuat, Parents perlu menyiapkan alat dan bahannya. Antara lain kain mori, pewarna pakaian, tali atau karet gelang, air, garam, dan air cuka. Sementara alat yang digunakan seperti wadah, ember plastik, kompor, sendok, batu atau biji atau kelereng. 

  1. Buka lebar kain mori, kemudian mulai buat motif dengan cara meletakkan batu, biji, atau kelereng pada bidang kain lalu ikat kain dengan kencang dan kuat.
  2. Rebus air secukupnya hingga mendidih. Setelah itu, masukkan pewarna pakaian, garam, dan cuka ke dalamnya. Aduk hingga merata.
  3. Jika sudah siap semua, celupkan kain yang telat dibuat polanya dengan jumputan ke dalam campuran pewarna tadi, celupkan sekitar 20 hingga 30 menit. Angkat kain dan bilas kain yang sudah diwarnai pada air bersih.
  4. Selanjutnya, lepas seluruh ikatan pada kain dan jemur hingga kering. Setelah kering, Parents bisa menyetrika batik tersebut agar lebih rapi.
  5. Nah, proses pembuatan batik jumputan sudah selesai. Parents pun bisa menyulap kain batik tersebut menjadi beragam barang yang menarik, dijadikan pakaian pesta nan cantik misalnya.

****

Nah, itulah tadi ulasan mengenai sejarah, jenis motif, hingga cara pembuatan batik jumputan. Bagaimana, tertarik untuk membuatnya sendiri, Parents? Selain bisa mengembangkan kreativitas, Parents juga sudah ikut melestarikan salah satu budaya Indonesia, lo.

Baca juga:

10 Artis Ini Tampil Menawan Memakai Batik di Luar Negeri

Begini cara menumbuhkan kecintaan batik pada anak sejak dini

Sejarah Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020, Yuk Pakai Batik!

Penulis

Titin Hatma