Seperti yang Parents ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan melimpah, mulai dari sumber daya alamnya hingga warisan budaya yang masih terjaga sampai hari ini. Salah satu contohnya adalah batik Blitar.
Batik merupakan kain tradisional Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 silam.
Dibuat dengan proses khusus menggunakan malam atau lilin yang dipanaskan, batik memiliki motif cantik yang beragam. Tak heran jika popularitas kain tradisional bangsa Indonesia ini tidak hanya disukai oleh masyarakat dalam negeri saja, tetapi sudah menembus pasar internasional.
Batik sendiri berasal dari dua kata yang terdiri dari mbat dan tik. Dalam bahasa Jawa, mbat artinya adalah melemparkan berkali-kali. Sementara, tik memiliki arti titik. Berarti jika kata mbat dan tik digabungkan akan membentuk kata Batik, yang memiliki arti melemparkan titik berkali-kali.
Artikel Terkait: Ingin Beli Batik? Ini Tips Memilih Jenis, Motif dan Warna Batik
Mengulik Sejarah Batik Blitar
Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian Selatan provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 80 kilometer sebelah barat malang dan sekitar 167 kilometer sebelah barat daya Surabaya. Blitar juga dikenal dengan sebutan Kota Patria, Kota Proklamator, dan Kota Lahar yang dibentuk pada tanggal 1 April 1906.
Seperti daerah lainnya, batik asal Kota Proklamator ini memiliki ciri khas, baik dari motif sampai warna. Pada umumnya, dia menggunakan warna-warna gelap seperti cokelat, merah tua, dan hitam.
Mengutip dari batik-tulis.com, sejarah batik khas kota ini pun dimulai pada tahun 1902 seiring dengan berkembangnya kreativitas para masyarakat Jawa, terutama wilayah Blitar. Ditambah pada saat itu, banyak pedagang keturunan Tionghoa yang menjual bahan baku untuk membatik.
Parents, bisa juga mengetahui informasi detail mengenai sejarah batik Blitar di museum Leiden-Belanda dengan nama Batik Afkomstig Uit Blitar, yang artinya batik berasal dari Blitar.
Orang-orang di Blitar umumnya menggunakan motif tumbuhan dan binatang sebagai simbol utama dalam kain batik mereka. Di balik kedua simbol tersebut, ada makna yang tersembunyi, lho. Yaitu masyarakat juga menyampaikan sebuah sindiran untuk para penguasa dan kalangan kelas ndoro di masa penjajahan Belanda. Namun pada saat itu, pembuatan motif kain batik ini masih terbatas pada cerita wayang Beber dan hanya digunakan sebagai hiasan di dinding saja.
Seiring dengan perkembangan zaman, batik tidak lagi sekedar menjadi penghias dinding saja. Tetapi kini batik dimanfaatkan masyarakat menjadi sebuah karya seni untuk menyampaikan nasihat atau dalam bahasa Jawa disebut pitutur atau tutur (perkataan). Nasihat ini biasanya tersirat lewat simbol tumbuhan dan binatang dalam corak batik tersebut.
Sehingga setiap corak dari batik Blitar pasti mengandung nasihat yang berbeda. Sebagain informasi, eberapa corak batik tutur, terdiri dari batik Cinde Gading, batik Gambir Sepuh, batik Simo Samaran, batik Winih Semih, batik Jalu Watu, batik Gunung Menyan, dan lain sebagainya.
Artikel Terkait: 9 Selebritas Pakai Batik di Paris Fashion Week 2022, Stylish!
Batik Blitar Pernah Dikenakan Pebasket NBA, Justin Holiday
Beberapa waktu lalu, pebasket NBA terkenal, Justin Holiday tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal tersebut terjadi usai Justin Holiday diketahui telah memesan batik tulis yang berasal dari Blitar.
Kabar mengenai pebasket NBA milik klub Indiana Pacers memesan batik tulis tersebut viral bermula dari unggahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di akun Instagram miliknya. Melalui unggahannya, terlihat Justin Holiday sedang menggunakan batik berwarna merah dan hitam, dengan corak yang modern.
“Semoga usai dipakai kondangan dan jalan-jalan oleh pebasket NBA, roaster Indiana Pacers, Justin Holiday, Batik Tulis Blitar – Jawa Timur semakin terkenal dan mendunia,” tulis Khofifah pada keterangan fotonya, mengutip dari Akurat.co.
Diketahui Justin Holiday memesan kain tradisional khas Nusantara itu dari produsen bernama Yogi Rosdianta, pria asal Indonesia. Yogi pun kemudian mengungkapkan alasan pebasket yang lahir di California itu membeli batik tulis yang diproduksinya.
Lewat pengakuan Yogi, ternyata Justin sempat diserang oleh netizen ketika mengenakan batik di sebuah acara, yang fotonya itu kemudian diunggah di akun Instagram pribadinya. Sebagian besar netizen menilai baju yang dikenakan Justin saat itu bukanlah batik.
Sejak itulah, pihak manajemen Justin Holiday mencari tahu batik yang sebenarnya hingga akhirnya menemukan profil Yogi Rodianta, produsen batik tulis asal Indonesia. Untuk menyelesaikan pesanan pebasket NBA itu, Yogi mengaku membutuhkan waktu selama hampir dua bulan. Hal ini dikarenakan ada beberapa kali revisi dan pematangan konsep.
Yogi mengatakan motif yang dipilih oleh Justin adalah kuda lumping, pecut samandiman, kendang cinde, dan burung garuda. Serta, di bagian dada ada motif makam Ir. Soekarno yang merupakan ciri khas Blitar.
Berbeda dari masyarakat umumnya, bahan yang harus disiapkan untuk Justin Holiday pun minimal 3,5 meter. Mengingat, pria asal California ini memiliki tinggi badan mencapai 1,98 meter.
Artikel Terkait: 11 Potret Anak Artis Pakai Batik, Elegan dan Bikin Gemas!
Ciri Khas yang Menjadi Pembeda Batik Blitar dengan Kain Batik Daerah lainnya
Kain batik tulis yang berasal dari Blitar ini tidak kalah bagus dengan batik tulis dari daerah lainnya di Indonesia. Batik tulis asal Blitar ini biasanya memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari segi motif hingga warnanya. Berikut ini terdapat ciri khas yang membedakannya dengan kain batik di daerah lainnya.
1. Ornamen Utama
Kain batik ini menggunakan ornamen utama berupa hewan yang menjadi ikon di daerah Blitar. Seperti misalnya, motif ikan koi dan ikan gurami yang paling sering dijumpai pada kain batik tulis tersebut.
2. Ornamen Pendukung
Selain binatang sebagai ornamen utama, kain batik tulis asal Blitar juga menambahkan ornamen pendukung berupa tumbuhan-tumbuhan. Tumbuhan ini biasanya dibentuk dengan motif bunga,batang dan daun yang ukurannya lebih kecil dari ornamen utama.
3. Warna Kain
Umumnya, kain batik yang dibuat oleh masyarakat Blitar menggunakan warna-warna gelap, seperti merah tua, biru tua, cokelat, hitam, hingga jikau.
Dalam proses pewarnaannya, mereka banyak yang menggunakan zat pewarna tekstil. Meskipun begitu, ada juga beberapa yang masih menggunakan zat pewarna alami.
4. Makna di Balik Batik Tulis Blitar
Sama seperti batik umumnya, batik tulis asal Blitar ini juga memiliki makna dan harapan yang mendalam. Salah satunya berupa nasihat untuk berperilaku jujur, baik, tidak sombong, tanggung jawab, serta kerja keras agar bisa meraih impian.
Seperti misalnya, terdapat motif singo barong yang melambangkan ajakan untuk berperang mempertahankan sebuah kekuasaan. Kemudian, motif koi mempunyai makna kebahagiaan, kemakmuran, dan keakraban antara sesama manusia.
Sedangkan, motif kopi blitar merupakan lambang kepemimpinan yang berjiwa adil saat harus memutuskan sebuah masalah. Terakhir, ada motif lumbu yang berarti kepemimpinan yang merakyat. Maksudnya sama seperti pohon lumbu, yang bisa hidup di manapun.
5. Isen-isen pada Kain Batik
Isen-isen adalah isian pada motif yang digunakan untuk memperindah dan memberikan daya tarik serta nilai pada kain batik. Pada umumnya, isen-isen ini memiliki bentuk yang sederhana dan memiliki ukuran yang relatif kecil. Nah, kalau isen-isen pada kain batik tulis asal Blitar ini biasanya tidak terlalu banyak. Di antaranya adalah isen cecek dan sawut.
Demikian sejarah singkat tentang batik tulis asal Blitar yang pernah dipakai oleh pebasket NBA, Justin Holiday. Apakah Parents juga mempunyai kain khas Nusantara ini juga?
***
BACA JUGA:
Sejarah dan 5 Perbedaan Batik Cap dan Batik Tulis, Kenali Agar Tidak Keliru!
Mengenal Lebih Dekat Batik Pring Sedapur, Motif Batik Khas Sidomukti Jawa Timur
Batik Mega Mendung: Sejarah dan Makna Filosofisnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.