Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang melegenda. Kesenian khas Nusantara ini sudah dikenal hingga berbagai penjuru dunia. Tahukah Parents ada dua jenis batik dengan proses produksi yang berbeda, yaitu batik cap dan batik tulis?
Seperti namanya batik tulis dibuat dengan cara ditulis menggunakan canting oleh perajin batik. Sementara batik cap motifnya dibuat dengan alat cap khusus. Keduanya memiliki perbedaan yang bisa dilihat dari berbagai sisi.
Seperti apa sejarah dari batik cap dan tulis? Simak ulasannya berikut ini.
Artikel Terkait: 7 Fakta Menarik Batik, Sejarah hingga Ucapan hari Batik Nasional
Sejarah Batik Tulis
Sumber: Kompas
Seperti dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, batik sudah dikenal dari jaman kerajaan Majapahit. Batik mulai dikenal luas di Jawa setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.
Kata Batik sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘ba-‘ dari ‘amba’ yang artinya menulis dan ‘tik’ yang berarti titik. Istilah tersebut diambil karena menggambarkan cara membuat titik-titik atau pola menggunakan lilin pada kain.
Pada awalnya, batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang akan dipakai keluarga raja-raja. Pembuatan batik juga hanya terbatas di dalam keraton saja. Namun seiring berkembangnya waktu, banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton sehingga batik pun dibawa keluar dan akhirnya ditiru oleh masyarakat.
Kain yang digunakan untuk membatik adalah kain tenunan sendiri, sementara pewarnanya terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti pohon mengkudu, tinggi, saga, dan nila. Digunakan pula soda abu dan tanah lumpur dalam proses membatik.
Sejarah Batik Cap
Sumber: Bukalapak
Mengutip dari Batik Failasuf, pada pertengahan abad ke-19 teknik batik cap mulai dikenal di Indonesia sejak diperkenalkan oleh Raffles. Ia terinspirasi dengan pakaian India yang motifnya dibuat menggunakan pola yang dicap.
Para sejarawan menyebut bahwa peninggalan alat kuno untuk membuat cap batik yang berbahan kayu ditemukan di Palembang. Lalu pola cap dengan bahan malam ditemukan di Aceh pada akhir abad ke-19.
Teknik batik cap ini membawa dampak yang besar pada produksi batik Nusantara. Para pengusaha dari Arab dan China melihatnya sebagai potensi bisnis yang bagus dan menilainya lebih menguntungkan dalam segi finansial.
Para pengusaha tersebut kemudian berperan dalam penyebaran teknik batik cap di wilayah pesisir Jawa bagian Utara dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan.
Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa pembuatan batik cap dikenal setelah terjadinya perang dunia pertama di tahun 1920.
Di daerah Ponorogo yang merupakan salah satu pusat batik cap terbesar di Indonesia, teknik ini dibawa pertama kali oleh Kwee Seng, seorang keturunan Cina dari Banyumas Pada awal ke-20 daerah Ponorogo mulai dikenal dengan batik cap khasnya yang tidak mudah luntur.
Artikel Terkait: 7 Motif Batik Indonesia yang Paling Terkenal, Adakah dari Daerah Anda?
4 Perbedaan Antara Batik Cap dan Batik Tulis
Sulit membedakan antara batik tulis dan batik cap?
Berikut adalah beberapa perbedaan yang bisa dengan mudah dikenali di antara keduanya yang menarik untuk Parents ketahui.
1. Motif
Sumber: IDN Times
Salah satu cara untuk membedakan batik tulis dan cap adalah dengan mengamati bentuk motifnya. Motif batik cap pada umumnya lebih rapi daripada batik tulis, sedangkan motif batik tulis biasanya kurang rapi dan belum tentu sama besarnya karena dikerjakan secara manual.
Terdapat pengulangan bentuk gambar atau motif pada batik cap karena dibuat menggunakan cap yang sama. Lalu gambar batik tulis akan cenderung lebih luwes dengan garis-garis yang lebih kecil.
Parents juga bisa memperhatikan awalan dan akhiran setiap motif di kain batik. Jika batik tersebut merupakan batik tulis, akan terdapat tetesan yang lebih besar di awal dan akhir karena dibuat menggunakan tangan dan tekanan yang lebih besar.
2. Sisi Kain
Sumber: Perpustakaan UNS
Melansir dari Phinemo, perbedaan lain antara batik tulis dan cap adalah sisi belakang kainnya. Batik yang dibuat dengan menggunakan teknik tulis umumnya warnanya akan tembus ke bagian belakangnya dengan jelas.
Artikel Terkait: Begini Cara Menumbuhkan Kecintaan Batik pada Anak Sejak Dini
3. Warna Dasar Kain
Sumber: iStock
Warna kain batik cap biasanya lebih tua dibandingkan warna goresan motifnya karena batik cap tidak melakukan proses penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti layaknya batik tulis. Sementara batik tulis warna dasar kainnya lebih muda dibandingkan warna pada garis motifnya.
4. Aroma
Sumber: Tokopedia
Aroma dari batik yang dibuat menggunakan teknik cap lebih menyengat, sedangkan batik tulis baunya lebih khas menyerupai malam atau lilin dan tidak menyengat. Lalu batik yang dibuat dengan metode printing adalah batik dengan aroma yang paling menyengat sebab dibuat menggunakan tinta kimia.
5. Harga
Sumber: Kumparan
Batik tulis pada dasarnya memiliki harga yang jauh lebih mahal dari batik cap, bahkan bisa mencapai dua kali lipatnya batik cap. Batik yang dibuat dengan teknik tulis permeternya bisa dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
***
Menarik bukan sejarah serta perbedaan antara batik cap dan batik tulis tersebut? Meski proses pembuatannya lebih singkat dan harganya juga lebih murah, kualitas batik cap sebenarnya tak kalah dengan batik tulis.
Baca Juga:
Kenali Sejarah dan Makna Filosofis di Balik 10 Jenis Motif Batik Parang yang Elegan
Mengenal Lebih Dekat Batik Pring Sedapur, Motif Batik Khas Sidomukti Jawa Timur
Cantik dan Penuh Warna, Ini 8 Motif Batik Kontemporer dari Berbagai Daerah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.