Di masa pandemi yang belum kunjung usai, menjaga kesehatan fisik dan mental adalah hal krusial untuk dilakukan. Terlebih, riset menunjukkan bahwa bahagia dapat meningkatkan daya tahan tubuh dalam jangka panjang.
Banyaknya berita negatif dan situasi tidak pasti tak ayal membuat Parents merasakan stres di era pandemi seperti saat ini. Dalam fase normal pun, stres kerap mampir karena beragam alasan. Padahal, terlalu banyak stres dapat membuat kekebalan tubuh kacau sehingga rentan terpapar penyakit.
Sebaliknya, perasaan bahagia akan memperkuat kondisi tubuh. Adapun beberapa hormon berpotensi mengatur kebahagiaan dalam tubuh, antara lain dopamin, endorfin, serotonin, dan oksitosin.
Riset: Bahagia Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Sebuah studi pada 2003 memperlihatkan bagaimana perasaan seseorang berdampak signifikan kepada daya tahan tubuh. Mengutip Healthline, dalam studi tersebut, peneliti dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, AS memberikan virus flu kepada 300 peserta studi.
Hasilnya, peserta yang hatinya tidak bahagia berpeluang terserang flu tiga kali lipat lebih besar daripada mereka yang bahagia. Hasil ini diamini oleh Julienne Bower, PhD, profesor psikologi dan psikiatri sekaligus peneliti di Cousins Center for Psychoneuroimmunology, UCLA.
“Terkadang lebih mudah meningkatkan kebahagiaan orang daripada mengurangi stres,” ucap Bower. Oleh karenanya, penting untuk melakukan langkah meningkatkan kesejahteraan eudaemonik (termasuk memiliki ikatan sosial dan tujuan hidup) dalam membantu menjaga daya tahan tubuh selama pandemi.
Lebih lanjut, dua studi yang dipublikasikan pada 2019 yang dilakukan Bower dan rekan peneliti juga menemukan hasil menarik. Dalam studi, melakukan latihan kesadaran (mindfulness) selama enam minggu membawa perubahan positif pada kekebalan tubuh penderita kanker payudara berusia muda mencakup penurunan gen terkait peradangan.
Para penyintas kanker juga menunjukkan peningkatan kesejahteraan mentalnya. Para ilmuwan berhipotesis manfaat ini berkaitan erat dengan aktivitas sistem saraf simpatik yang bertanggung jawab atas respons fight or flight (lawan atau lari) ketika kita sedang merasa terancam akibat stres.
Sebuah studi lain yang diterbitkan pada tahun 2017 dalam jurnal Psychoneuroendocrinology juga menemukan, orang yang melakukan kebaikan selama empat minggu menunjukkan peningkatan ekspresi gen terkait fungsi respons kekebalan.
Mengutip laman Psychology Today, riset yang meneliti 81 mahasiswa juga membuktikan hal yang sama. Peneliti memberi responden vaksin untuk melawan Hepatitis B, virus yang menyerang hati. Setelah melakukan analisis, mahasiswa yang lebih bahagia memiliki respons antibodi dua kali lipat lebih tinggi dari pada mereka yang tidak berbahagia.
Artikel terkait: Rasa Bahagia hingga Umur Panjang, Ini 8 Manfaat Berdoa bagi Kesehatan
Tips Mendatangkan Kebahagiaan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Pernahkah Anda mendengar pepatah, bahwa uang tidak selamanya bisa membeli kebahagiaan? Merujuk laman NHS, cara sederhana bisa dilakukan untuk mendatangkan kebahagiaan dalam hidup Anda. Cara ini dimulai dari kehidupan sehari-hari.
1. Kelola Tingkat Stres
Jika diibaratkan, otak dianalogikan terdiri dari berbagai macam tombol. Apabila seseorang terus menekan tombol stres yang mengeluarkan hormon kortisol secara berkelanjutan tentunya akan memengaruhi seseorang secara fisik dan mental.
Untuk itu, bagi Parents yang rentan stres, cobalah menemukan cara untuk menguranginya. Misalnya stres disebabkan oleh load pekerjaan, maka pelajari teknik manajemen waktu setiap hari agar tidak keteteran menyelesaikan pekerjaan.
Jika sudah merasa lelah, lakukan jeda dan beri waktu untuk diri sendiri. Dalam waktu ini, Parents bisa melakukan hal favorit sejenak. Seperti menonton video lucu atau bermain bersama hewan peliharaan.
2. Bersantai
Jelang weekend, tiba saatnya Parents merencanakan waktu bersantai untuk merilekskan otot yang tegang. Buat plan apa yang akan Anda lakukan agar fisik dan kesejahteraan emosi tetap terjaga.
Lakukan survei kecil-kecilan, adakah hal yang sudah lama ingin dilakukan tapi tidak sempat? Berendam, melakukan perawatan diri, atau menelepon teman dan berdiskusi apa saja? Hal ini bisa membuat santai dan me-recharge kembali energi untuk hari kerja berikutnya.
Artikel terkait: Menikah Tanpa Pacaran Membuat Pernikahan Bahagia? Ini Hasil Penelitiannya
3. Kurangi Konsumsi Alkohol
Di era modern, ada banyak hal yang dilakukan seseorang kala stres. Ketika merasa sedih atau marah, tak sedikit orang dewasa memilih mengonsumsi alkohol. Rasa hangat yang ditimbulkan membuat minuman satu ini jadi andalan untuk memperbaiki perasaan.
Faktanya, alkohol hanya akan membuat emosi kita bergejolak dan membuat kita lebih agresif. Selain itu, alkohol juga bisa membuat kita merasa lebih tertekan. Dibandingkan alkohol, alihkan ke minuman lain yang lebih menenangkan, misalnya cokelat hangat atau teh hijau yang menyehatkan.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Mengonsumsi makanan sehat sangat membantu mengontrol suasana hati kita, pun membantu otak dan tubuh bekerja lebih efisien dan konsisten. Coba amati pola makan Anda sejauh ini, sudahkah sehat?
Jika biasanya Parents memulai hari dengan secangkir kopi, gantilah dengan susu atau jus yang menyegarkan dan pastinya menyehatkan. Hal ini akan membuat hati tenang dan bahagia.
Artikel terkait: Keluarga Akan Makin Bahagia Bila Istri Bahagia, Bunda Setuju?
5. Rajin Olahraga
Tak kalah penting, berolahraga berperan tak hanya untuk kesehatan, tetapi juga zat kimia di otak yang ampuh meningkatkan suasana hati. Tak hanya itu, olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur, menambah energi, dan menjaga kesehatan jantung.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, lakukan olahraga minimal 150 menit dalam seminggu. Pilihlah jenis olahraga yang sesuai preferensi mulai dari yoga, push up, jalan santai di teras rumah, dan olahraga lainnya.
Demikian fakta tentang bahagia meningkatkan daya tahan tubuh. Lantas, sudahkah Parents bahagia hari ini?
Baca juga:
3 Aspek Merasa Bahagia Menurut Psikolog, Berawal dari Self Love
Stres WFH Mulai Melanda, Lakukan 5 Cara Ini Agar Hati Tetap Bahagia
Punya Impian Hidup Bahagia di Hari Tua? Yuk Amalkan Doa Ini dan Tips Mencapainya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.