Salah satu kunci rumah tangga bahagia yakni kebahagiaan istri. Hal ini perlu suami perhatikan saat sudah memiliki anak.
Bukan tanpa alasan, seperti yang selalu orangtua kita katakan bahwa kebahagiaan sebuah keluarga terletak pada istri yang bahagia dan happy dalam membina mahligai rumah tangga.
Namun, tak semua istri memang bahagia. Hal inilah yang kadang tak disadari oleh suami. Seorang wanita yang bernama Farah Nunaa ini misalnya, ia membagikan curahat hati melalui akun Facebook.
Istri akan bahagia bila tidak ada orang yang mengusik urusan rumah tangganya
Istri yang menjadi ibu rumah tangga biasanya mengalami stres, terutama bila anak-anak mereka selama 24 jam hanya ‘menempel saja’ dan berdiam diri di rumah.
“Kecewalah bila banyak yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga tidak stres dan hanya menggoyangkan kaki saja. Sedangkan, orang lain hanya bisa berbicara saja.
Mereka tak mengerti bagaimana perasaan dan hati ibu rumah tangga ini. Merasa diri sendiri tak berguna itu memang sudah biasa. Bagaimana tidak, ingin membeli barang saja tak ada uang.
Tabungan dan harta jauh sekali. Saat terlihat kita membeli suatu hal yang banyak, malah dibilang menyusahkan suami. Lebih miris, bila ada orang yang bilang bahwa ibu rumah tangga itu tak sadar diri!
Tapi Anda tidak tahu, ibu rumah tangga yang memiliki anak ketika akan makan dan mandi serba tak menentu. Semuanya perlu mengikuti mood anak setiap waktu.
Bayangkan orang lain sudah mandi tiga kali, tetapi ibu rumah tangga mandi sekali pun belum tentu. Lagi-lagi kalau memiliki anak tipikal yang sulit lepas dari ibunya.
Soal makanan juga, apa yang anak makan itu jugalah makanan kita.” tulis di akun Facebook-nya.
Kunci rumah tangga bahagia bila ada suami yang memahami
“Kalau suami dapat memahami, Alhamdulillah. Cukup paham akan situasi, pendengar yang baik, memberikan semangat dan tidak menambah stres. Tolong hargai para ibu rumah tangga ini. Jangan anggap mereka seperti pembantu.
Lebih buruk lagi, bila mendapat suami yang tak mau tahu saat istrinya sakit, atau emosinya tidak stabil. Semuanya dia acuhkan dan masa bodoh. Yang dia tahu, sepulang kerja, bermain ponsel/menonton TV saja.
Kalau bosan, keluar rumah jalan-jalan dengan temannya. Pulang ke rumah cuma tahu tidur saja. Anak diserahkan semuanya pada istri. Bagaimana tak muncul berita istri bunuh diri atau membunuh anaknya.
Kenapa ibu rumah tangga harus seterpuruk ini? Karena dia tak punya teman dan kehidupan sosialnya nol.
Hidupnya hanya untuk anak dan suami. Kalau suaminya begitu jadi bertambah buruk.
Kalau suami ada rasa simpati, tolonglah beri waktu istri untuk “me time“. Tolong jaga anak sebentar dan membantu di rumah.
Suami, tolonglah hargai istri dan ibu dari anak-anakmu. Istri itu manusia biasa bukan robot dan bukan juga orang yang digaji.” tulisnya.
Ya benar Bun, keluarga yang bahagia itu bermula saat ibu atau istri bisa bahagia dari segi fisik dan mental. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab akan hal ini?
Jawabannya bisa juga suami itu sendiri.
Jika melihat adanya masalah dalam suatu keluarga, mungkin Anda dan pasangan bisa saling introspeksi diri, komunikasi, juga saling melengkapi. Hal tersebut bisa menjadi kunci rumah tangga bahagia selamanya.
Baca Juga :
Buat Istri Bahagia, 51 Cara Suami Menyenangkan Istri Ini Patut Dicoba!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.