Plasenta atau ari-ari bayi sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan. Berikut adalah fakta-fakta menarik seputar ari-ari bayi, cara mencuci, mengubur, serta mendoakannya.
Sumber: Freepik
Artikel Terkait: Retensio Plasenta, Waspada Komplikasi Akibat Ari-Ari Tertinggal di Rahim Setelah Bayi Lahir
Terbentuknya Plasenta
Bagaimana plasenta dapat ikut terbentuk di dalam rahim seiring dengan perkembangan janin?
Mengutip dari Hello Sehat, pada awalnya nutrisi untuk janin di trimester pertama berasal dari korpus luteum (struktur jaringan kuning dalam ovarium) yang luruh dan memproduksi hormon progesteron.
Kemudian pada usia kehamilan 4 minggu, beberapa sel yang menempel di dinding rahim akan memisahkan diri dan ‘menggali’ lebih dalam di dinding rahim.
Salah satu dari sel tersebut yaitu cytotrophoblasts, yang akan membentuk pembuluh darah di dinding rahim. Pembuluh darah ini berguna sebagai sumber darah ibu untuk plasenta.
Dua bulan berikutnya, plasenta akan tumbuh menjadi lebih besar serta menjadi penyuplai oksigen dan nutrisi untuk janin yang ada di dalam rahim, menggantikan korpus luteum.
Plasenta mencapai bentuk dan struktur yang lengkap pada kehamilan minggu ke-12 dan terus berkembang.
5 Fakta Menarik Seputar Ari-Ari Bayi
Dalam kondisi normal, plasenta bayi akan berada di bagian atas atau samping rahim. Plasenta ini merupakan penunjang kehidupan bayi yang berada di dalam kandungan.
Berikut adalah beberapa fakta menarik seputar ari-ari bayi yang perlu Parents ketahui.
1. Ari-Ari Tumbuh dan Bekerja Sendiri
Melansir dari SehatQ, plasenta bukanlah organ bawaan dari tubuh ibu, melainkan tumbuh seiring dengan pertumbuhan bayi yang ada di rahim.
Saat sperma membuahi sel telur, sel-sel pun akan berkembang menjadi blastokista dan tumbuh menjadi plasenta dan bayi.
Plasenta bayi tidak memiliki sel saraf dan tidak dikendalikan oleh otak ibu ataupun bayi. Maka dari itu, ia tumbuh dan bekerja secara mandiri.
2. Organ Tubuh Sekali Pakai
Sumber: Freepik
Tak seperti organ tubuh manusia lain yang dibawa dari lahir hingga meninggal, plasenta atau ari-ari merupakan organ tubuh sekali pakai.
Setelah bayi lahir, plasenta pun akan ikut ‘dilahirkan’ dan tidak dibutuhkan lagi oleh bayi.
Artikel Terkait: Waspada Plasenta Lepas saat Hamil yang Bisa Memicu Persalinan Prematur
3. Memberikan Nutrisi, Oksigen, dan Darah yang Dibutuhkan Bayi
Sumber: Freepik
Saat masih di dalam rahim, paru-paru bayi tidak digunakan dan hati bayi juga belum sepenuhnya berkembang untuk berfungsi secara sempurna.
Mengutip dari University of Rochester Medical Center Health Encyclopedia, sirkulasi darah akan melewati paru-paru dan hati bayi dengan mengalir di jalur yang berbeda melalui lubang khusus lewat plasenta.
Makanan yang dikonsumsi ibu akan dipecah. Protein pun akan masuk ke dalam aliran darah yang akan diteruskan melalui plasenta dan tali pusat menuju aliran darah bayi.
Dalam setiap menitnya, sebanyak 500 ml darah dari ibu akan dialirkan ke rahim untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada janin.
4. Memproduksi Hormon
Sumber: Freepik
Selama berada di dalam rahim, plasenta akan menghasilkan berbagai macam hormon untuk pertumbuhan bayi, yaitu sebagai berikut:
- Human Chorionic Gonadotropin (hCG), untuk memicu produksi hormon estrogen dan progesteron pada trimester pertama.
- Estrogen, untuk merangsang pertumbuhan rahim dan jaringan payudara untuk persiapan menyusui nanti.
- Progesteron, untuk menjaga lapisan rahim.
- Laktogen plasenta, untuk mempercepat metabolisme tubuh agar tubuh mendapatkan cukup energi saat hamil.
5. Melindungi Bayi
Sumber: Shutterstock
Ari-ari akan menghasilkan antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi kuman, virus, atau bakteri.
Cara Mencuci Ari-Ari Bayi
Sumber: Mama Natural
Mengutip dari SehatQ, masyarakat Indonesia memiliki sebuah kepercayaan bahwa plasenta merupakan ‘saudara’ bayi sehingga setelah keluar, plasenta tak boleh dibuang begitu saja.
Oleh karena itu, Parents perlu memperhatikan cara mengurus ari-ari yang benar mulai dari mencucinya sebelum dikubur.
Plasenta harus dicuci terlebih dahulu untuk membilas darah yang menempel ketika proses persalinan.
Cara mencuci plasenta bayi yang pertama adalah membasahinya dengan air, kemudian digosok dengan menggunakan garam dan asam jawa yang dipercaya ampuh menghilangkan noda darah.
Lalu bilaslah dengan air hingga darah yang menempel bersih.
Agar plasenta tidak berbau amis, berikan perasan jeruk nipis. Usaplah plasenta dengan lap agar kering agar siap untuk dikubur.
Artikel Terkait: Mengubur Ari-Ari Hingga Cukur Rambut Bayi, Ini 6 Upacara Kelahiran Bayi dalam Adat Jawa
Cara Mengubur dan Mendoakan Ari-Ari Bayi Menurut Islam dan Jawa
Sumber: Laughtard
Ari-ari sebaiknya dikubur di dalam tanah, karena jika dibuang begitu saja di tempat sampah bisa membusuk atau dimakan binatang. Mengubur plasenta juga merupakan sunah yang disarankan oleh Rasulullah SAW dalam agama Islam.
Dalam syariat Islam sebenarnya tak ada doa khusus untuk mengubur ari-ari, tetapi Parents dapat membaca shalawat Nabi dan mengucap syukur atas kelancaran persalinan bayi.
Setelah dicuci dan dibersihkan, bungkuslah dengan kain berwarna putih. Parents juga bisa memasukkan plasenta yang telah dibungkus di dalam kendi yang terbuat dari tanah liat.
Kemudian galilah tanah sedalam 70 cm hingga 1 meter dan kubur rapat ari-ari agar tidak tercium aromanya oleh binatang.
Di masyarakat Jawa sendiri ada tradisi mengubur plasenta dengan memberikan lampu dan kurungan sebagai simbol. Apakah Parents pernah mendengarnya?
***
Itulah beberapa fakta menarik dan cara mengurus ari-ari bayi untuk Parents perhatikan.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, terutama untuk Parents yang tengah menanti kelahiran buah hati.
Baca Juga:
Cara mengubur ari-ari dengan benar, panduan bagi para Ayah
Makan Ari-ari Bayi Masih Jadi Tren di Beberapa Negara
Adakah Manfaat Makan Ari-ari Bayi Setelah Melahirkan? Ini Hasil Penelitiannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.