Berbicara mengenai anemia, terdapat berbagai jenisnya yang patut diwaspadai, salah satunya anemia aplastik. Kondisi ini terjadi saat tubuh kita berhenti memproduksi sel darah baru yang cukup.
Kondisi ini termasuk langka karena kelainan pada sumsum tulang. Hal ini berakibat pada tidak dihasilkannya sel darah, seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit (sel terkecil dari darah), atau sekaligus ketiganya.
Seperti anemia pada umumnya, jenis ini bisa juga membahayakan.
Khusus anemia aplastik ini, risiko infeksi yang lebih tinggi dan perdarahan tidak terkendali lebih mungkin terjadi sehingga sangat membahayakan bahkan bisa sampai menyebabkan kanker, Parents.
Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Jenis Anemia Aplastik
Tak memandang usia, anemia ini bisa terjadi pada tua maupun muda, baik laki-laki maupun perempuan, dalam kondisi normal atau sedang hamil.
Namun, diketahui kondisi ini lebih mungkin terjadi pada orang-orang di akhir remaja menjelang dewasa, awal 20-an, dan orang tua.
Selain itu, kondisi ini lebih umum terjadi di negara-negara berkembang.
Artikel terkait : Mencegah anemia pada ibu hamil, lakukan 5 cara sederhana berikut ini
Terdapat dua jenis anemia ini, yaitu:
Acquired aplastic anemia
Kondisi anemia ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang biasa dipicu oleh sistem kekebalan tubuh. Beberapa penyebab yang dikaitkan, seperti:
- Virus seperti HIV atau Epstein-Barr
- Obat-obatan tertentu
- Bahan kimia beracun
- Pengobatan radiasi atau kemoterapi untuk kanker
Inherited aplastic anemia
Ada juga jenis anemia aplastik yang terjadi karena bawaan dari riwayat keluarga. Kondisi ini umumnya lebih sering terjadi pada anak maupun remaja.
Waspada ya Parents, karena penderita anemia jenis ini akan lebih berisiko mengalami kanker darah atau leukemia.
Gejala Anemia Aplastik
Terdapat berbagai gejala anemia jenis ini yang patut diwaspadai, seperti:
- Kelelahan
- Napas pendek dengan aktivitas
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Kulit pucat
- Infeksi yang sering atau berkepanjangan
- Mudah timbul memar yang tidak dapat dijelaskan
- Mimisan dan gusi berdarah
- Perdarahan berkepanjangan dari luka
- Ruam kulit
- Pusing
- Sakit kepala
Kondisi ini bisa berkembang perlahan selama beberapa minggu atau bulan. Pada setiap orang pun, gejala dan keparahannya bisa berbeda; ada yang singkat namun ada juga yang berkembang menjadi kronis.
Penyebab Anemia Aplastik
Jenis anemia ini bisa terjadi pada tubuh seseorang saat sumsung tulang mengalami kerusakan, yang bisa memperlambat bahkan mematikan sel darah baru.
Pada anemia aplastik, sumsum tulang digambarkan dalam istilah medis sebagai aplastik atau kosong, maupun hipoplastik atau mengandung sedikit sel darah.
Sumsum tulang menjadi bagian yang vital dalam memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Kerusakan yang tejadi bisa berakibat fatal pada produksi sel darah yang akan memengaruhi kinerja tubuh.
Artikel terkait: Cegah anemia hingga diabetes, ini 7 manfaat sayur oyong yang tak boleh dilewatkan
Faktor Risiko Anemia Aplastik
Ada faktor-faktor yang bisa memengaruhi kesehatan sumsum tulang baik secara sementara atau permanen, di antaranya:
Perawatan Radiasi dan Kemoterapi
Perawatan kemoterapi bisa membunuh sel kanker, namun juga bisa merusak sel sehat, tak terkecuali sel punca di sumsum tulang. Sel punca adalah sel yang ada di sumsum tulang dan memiliki kemampuan unik untuk tumbuh menjadi sel darah.
Bila anemia aplastik bisa terjadi, biasanya merupakan efek sementara dari jenis perawatan ini.
Paparan Bahan Kimia Beracun
Ada beberapa paparan bahan kimia tertentu yang bisa mengakibatkan kondisi ini. Salah satu bahan kimia tersebut ialah benzena, bahan alami yang terdapat dalam bensin.
Kehamilan
Kondisi anemia aplastik ini juga bisa terjadi pada Bunda yang sedang hamil. Ini bisa ditengarai karena adanya masalah autoimun, yakni sistem kekebalan tubuh menyerang sumsum tulang selama kehamilan.
Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Waspadai juga berbagai jenis obat yang bisa menyebabkan kondisi ini. Beberapa obat untuk mengobati rheumatoid arthritis dan beberapa antibiotik diketahui dapat menyebabkan anemia jenis ini.
Gangguan Autoimun
Kondisi gangguan autoimun bisa menjadi salah satu penyebabnya, karena bisa saja sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel-sel sehat. Sel yang diserang bisa melibatkan sel-sel induk di sumsum tulang Anda.
Infeksi Virus
Faktor luar lain yang bisa menjadi penyebabnya ialah infeksi tubuh karena virus. Beberapa penyebabnya yang seringkali dilaporkan ialah karena hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, parvovirus B19 dan HIV.
Diagnosis dan Pengobatan Anemia Aplastik
Untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar mengidap anemia ini, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan, yakni:
- Wawancara medis, yakni saat dokter menanyakan keluhan dan riwayat penyakit pasien.
- Pemeriksaan fisik, yakni dokter akan memeriksa fisik pasien untuk mengecek gejala anemia aplastik yang muncul.
- Pemeriksaan laboratorium, yakni dengan mengambil sampel darah untuk mengetahui kadar leukosit, trombosit, eritrosit, dan sel darah lainnya.
- Biopsi, yakni skrining sumsum tulang dengan mengambil sampel jaringan sumsum tulang untuk diperiksa di bawah mikroskop.
- Prosedur aspirasi, yaitu skrining sumsum tulang dengan mengambil sampel cairan sumsum tulang untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Saat seorang pasien dikonfirmasi mengidap anemia plastik, ada beberapa pengobatan yang dilakukan yang bergantung pada tingkat keparahannya, yaitu:
- Terapi antibiotik dan antivirus, ditempuh apabila pasien anemia aplastik berisiko tinggi atau telah terserang infeksi.
- Imunosupresan, yaitu pemberian obat imunosupresan, seperti ciclosporin dan kortikosteroid, untuk mencegah kerusakan sumsum tulang karena penyakit autoimun.
- Transfusi darah, untuk mencukupi sel darah pada pasien.
- Transplantasi sumsum tulang, untuk menggantikan sel sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.
Cara Pencegahan
Menurut ahli, belum benar-benar ada cara signifikan untuk mencegah anemia. Namun, untuk mengurangi risiko sebaiknya lakukan ini ya, Parents:
- Jaga kebersihan diri, misalnya dengan rajin mencuci tangan.
- Konsumsi obat-obatan sesuai dengan aturan pakai dan resep dokter.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang.
- Olahraga secara teratur.
- Hindari stres.
- Istirahat yang cukup.
Dan bila Parents mengalami berbagai gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya!
Mayo Clinici. Aplastic anemia.
WebMD. What Is Aplastic Anemia?
Alodokter. Mengenal Anemia Aplastik dan Pengobatannya.
Baca Juga:
Pakar: Konsumsi susu bisa mencegah anemia pada anak-anak dan orang dewasa