X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Ini Mitos dan Fakta Terkait HIV AIDS yang Penting Diketahui

Bacaan 6 menit

HIV/AIDS merupakan penyakit disebabkan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh para penderitanya. Mengenai penyakit ini, masih banyak kesalahpahaman serta mitos  HIV AIDS.

Seperti diketahui, Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS berdasarkan National Institutes of Health hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Sebab, virus HIV memiliki cara unik untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dan imun manusia tidak mampu merespon secara efektif terhadap situasi tersebut.

Beragam mitos terkait HIV/AIDS juga semakin menambah stigma negatif bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) alias pengidapnya. Itulah yang membuat mereka enggan menjalani pengobatan.

Nah, untuk meluruskan beragam kesalahpahaman serta mitos HIV AIDS, berikut ini fakta-fakta pendukung yang bisa menguatkan.

10 Mitos HIV AIDS Berikut Faktanya

1. Mitos HIV AIDS: HIV Sama dengan AIDS

Mitos HIV AIDS

HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. Penyakit HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan nama virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS menjadi tahap akhir dan kelanjutan dari infeksi HIV jangka panjang setelah rusaknya sistem imun tubuh.

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS merupakan penyakit kronis dengan sekumpulan gejala yang berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh. Kondisi tersebut membuat para pengidapnya sangat berisiko tinggi menghadapi masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Dengan penjelasan tersebut, Parents bisa memiliki gambaran bahwa tidak semua pengidap HIV terjangkit AIDS. Pengobatan HIV yang tepat dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan virus HIV sehingga dapat mencegah risiko AIDS.

Artikel terkait: HIV dan AIDS: Penyebab, Gejala, Tipe, dan Pengobatan

2. Mitos HIV AIDS: HIV/AIDS Merupakan Penyakit LGBT dan Pemakai Narkoba

Mitos HIV AIDS

HIV/AIDS Merupakan Penyakit LGBT dan Pemakai Narkoba

Pria gay dan mereka pemakai narkotika suntik termasuk golongan orang yang paling rentan terkena HIV/AIDS. Pasalnya, hubungan intim sesama jenis lewat seks anal dan pemakaian jarum suntik narkoba secara bergantian menjadi penyebab HIV paling umum ditemukan.

Selain kedua perilaku tersebut, seks vaginal atau penetrasi antara penis-vagina dan seks oral tanpa menggunakan kondom juga jadi cara penularan HIV tinggi lainnya. Selain metode seksual lainnya, kebiasaan seks anal juga berisiko paling tinggi untuk penularan infeksi HIV.

Kemenkes menyebutkan, tren infeksi HIV selama tahun 2010-2017 semakin dominan terjadi pada golongan heteroseksual. Sementara itu, berdasarkan Infodatin AIDS, penderita HIV/AIDS di Indonesia justru paling banyak berasal dari kelompok ibu rumah tangga dan kaum pekerja baik kantoran, wirausaha, dan tenaga medis. 

Artikel terkait: Perlukah tes HIV saat hamil, begini penjelasannya!

3. Mitos Bisa Tertular Jika Tinggal atau Bergaul Bareng ODHA

Mitos HIV AIDS

Bisa Tertular Jika Tinggal atau Bergaul Bareng ODHA

Penelitian membuktikan, HIV dan AIDS tidak disebarkan melalui sentuhan kulit seperti bersalaman, berpelukan, atau tidur malam di atas ranjang yang sama, air mata, keringat, atau pertukaran air liur saat berciuman.

Berikut ini aktivitas yang tidak akan menularkan HIV kepada orang lain:

  • Berada di satu ruangan dan menghirup udara yang sama dengan ODHA
  • Menyentuh barang-barang yang telah disentuh oleh ODHA
  • Meminum dari gelas yang telah digunakan oleh ODHA
  • Memeluk, mencium, atau berjabat tangan dengan ODHA
  • Berbagi peralatan makan dengan ODHA
  • Menggunakan peralatan gym bersama-sama dengan ODHA.

Sementara itu, HIV hanya bisa ditularkan lewat pertukaran cairan tubuh tertentu yang mengandung konsentrasi tinggi dari antibodi HIV. Mulai dari darah, sumsum tulang belakang, air mani, cairan vagina-anus, dan air susu ibu (ASI).

Ini Mitos dan Fakta Terkait HIV AIDS yang Penting Diketahui

Virus HIV tersebut akan ditularkan pengidapnya yang positif kepada orang yang tidak terinfeksi HIV ketika masuk melalui selaput lendir, luka terbuka, atau goresan di kulit.

Berdasarkan Organisasi HIV/AIDS asal Inggris, AVERT, ciuman mulut tertutup bukan ancaman besar. Berbeda halnya jika ciuman dilakukan dengan mulut terbuka, akan menjadi faktor risiko bila ada darah yang terlibat seperti luka gigit, gusi berdarah, atau sariawan di mulut.

Centers for Disease Control and Prevention US (CDC) juga memaparkan, cairan tubuh lainnya, termasuk air liur, hanya memiliki sangat sedikit residu antibodi HIV. Dengan begitu, risiko infeksi tergolong sangat rendah.

Artikel terkait: Ibu dengan HIV/AIDS ini melahirkan 2 anak sehat, seperti ini kisahnya

4. Mitos HIV/AIDS Tidak Bisa Disembuhkan

Mitos HIV AIDS

Seperti dijelaskan sebelumnya, HIV AIDS memang belum ada obat penawarnya. Pengobatan antiretroviral yang tersedia hanya bisa membantu menekan perkembangan penyakitnya, mencegah risiko penularan, dan mengurangi risiko kematian karena komplikasi HIV/AIDS.

Obat memang bisa membantu para positif HIV menjalani hidup lebih sehat dan normal. Hanya saja, harus tetap rutin minum obat retroviral selama seumur hidup.

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Sementara itu, jika positif HIV lupa minum obat, maka akan membuat virus jadi kebal dan menimbulkan berbagai efek samping yang lebih parah.

5. Mitos Pasangan Sesama ODHA Tidak Perlu Melakukan Hubungan Intim Aman

Mitos HIV AIDS

Pasangan Sesama ODHA Tidak Perlu Melakukan Hubungan Intim Aman

Walaupun sama-sama positif HIV/AIDS dengan pasangan, pengidap HIV harus tetap melakukan seks aman untuk mencegah risiko infeksi pingpong, terutama penyebaran virus HIV kebal obat.

Pasangan sesama ODHA wajib melakukan hubungan intim dengan kondom. Pasalnya, dua orang yang positif HIV bisa memiliki genetik virus berbeda.

Jika melakukan hubungan intim tanpa kondom, masing-masing virus dapat menginfeksi satu sama lain dan berevolusi untuk menyerang tubuh dengan dua tipe virus yang berbeda.

Hal ini akan semakin memperparah penyakit masing-masing pihak dan mungkin akan membutuhkan perubahan terapi dan dosis obatnya.

6. Mitos Tanda dan Gejala HIV Dapat Langsung Terlihat

Mitos HIV AIDS

Seseorang dapat terjangkit HIV positif tanpa menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun. Gejala awal HIV bisa muncul 10 tahun setelah infeksi pertama, dengan gejala mirip flu biasa.

 Tes HIV menjadi satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang bersama pasangannya HIV positif.

7. Mitos bahwa Ibu Hamil Positif HIV akan Menularkan Janinnya

Mitos HIV AIDS

Salah satu cara penyebaran virus HIV memang lewat penularan infeksi ibu-ke-anak. Hanya saja, ibu hamil positif HIV yang tidak menjalani perawatan memiliki peluang penularan 1:4 kepada janin di dalam kandungannya.

Saat ibu dan janin menerima pengobatan tepat sasaran sebelum, selama, dan sesudah kelahiran, maka 1-2 persen penurunan peluang risiko infeksi pada bayi.

8. Mitos Pengidap Tidak Akan Menularkan Penyakit Selama Minum Obat

Mitos HIV AIDS

Obat retroviral yang diminum rutin dapat membantu mengendalikan gejala penyakitnya. Hanya saja, positif HIV tetap berisiko menularkan virus kepada orang lain jika tidak berhati-hati. Sebab, obat hanya akan menekan kadar jumlah viral load HIV dalam darah sehingga terlihat normal pada tiap uji tes darah.

Berdasarkan penelitian, darah atau cairan tubuh yang hanya sedikit mengandung virus HIV tetap berisiko menularkan penyakit.

9. Mitos Penularan HIV dan AIDS lewat Gigitan Nyamuk

Ini Mitos dan Fakta Terkait HIV AIDS yang Penting Diketahui

Penularan HIV dan AIDS lewat Gigitan Nyamuk

Salah satu penularan virus HIV memang lewat darah. Hanya saja, belum ada bukti medis yang menunjukkan gigitan nyamuk menjadi perantara penyebaran virus HIV dari pengidapnya.

Ketika nyamuk menggigit positif HIV tidak akan mengalirkan darah milik orang tersebut kepada orang lain. Sebab, usia virus HIV juga tidak akan bertahan lama di tubuh serangga.

10. Mitos HIV dan AIDS Merupakan Hukuman Mati pada Pengidapnya

Ini Mitos dan Fakta Terkait HIV AIDS yang Penting Diketahui

Angka kematian HIV/AIDS sangat tinggi di tahun-tahun awal penyakit ini ditemukan. Selama masa epidemi, mereka yang menjadi ODHA juga hanya dapat bertahan hidup sekitar 3 tahun.

Bahkan, jika terjangkit penyakit oportunistik yang berbahaya, harapan hidup tanpa pengobatan turun hingga sekitar 1 tahun.

Namun, sejak perkembangan sains modern, obat retroviral memungkinkan para ODHA hidup lebih panjang, dan dapat beraktivitas normal serta produktif.

Itulah mitos HIV AIDS dan kesalahpahaman terkait penyakit ini yang penting diketahui agar tidak salah menyikapi. Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan, perlindungan Tuhan YME dan pengidap penyakit ini bisa pulih kembali!

Baca juga:

Ketangguhan Ayu Oktariani, Pengidap HIV yang Tak Lelah Berjuang Hidup dan Mengedukasi Sesama

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Tania Latief

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Ini Mitos dan Fakta Terkait HIV AIDS yang Penting Diketahui
Bagikan:
  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.