Anemia merupakan kondisi yang terjadi akibat tubuh kekurangan sel darah merah. Kondisi ini bisa terjadi saat tubuh tidak memiliki sel darah merah (hemoglobin) sehat yang cukup. Lantas, benarkah mencegah anemia bisa dilakukan dengan rajin mengonsumsi susu?
Sebelum membahas bagaimana seharusnya kita mencegah terjadinya anemia, Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, sekaligus Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Asia (Federation of Asian Nutrition Societies – FANS), Prof. Hardiansyah, MS mengatakan kalau masalah anemia bisa terjadi pada semua siklus hidup manusia dalam suatu keluarga.
“Masalah anemia biasanya banyak ditemukan pada anak usia sekolah, remaja, ibu hamil dan lansia,” kata Prof. Hardin dalam acara Peluncuran FRISIAN FLAG® KOMPLETA, Selasa (3/9/2019) di Jakarta Selatan.
Artikel terkait: Jangan sembarangan! Ini cara membuang sampah obat yang benar dan aman
Apakah susu dapat mencegah anemia?
Dikatakan Prof. Hardin, mencegah anemia dapat dilakukan dengan menambahkan asupan zat besi, zinc, asam folat dan beberapa vitamin dalam konsumsi nutrisi harian. Selain itu, kandungan tersebut bisa didapatkan dari beberapa produk susu yang mengandung protein kolagen dan zat gizi lainnya.
Penambahan zat besi, zinc, vitamin A, C, B12 dan asam folat melalui konsumsi susu, bertujuan untuk mencegah masalah kekurangan gizi yang bisa mengakibatkan masalah kesehatan seperti anemia.
“Selanjutnya penambahan kalsium, zinc, magnesium, zat besi, vitamin A, C dan D pada susu yang mengandung protein kolagen dan zat gizi lainnya, dimaksudkan untuk turut mencegah defisiensi masalah gizi,” kata Prof. Hardin.
Bila zat gizi yang dibutuhkan tubuh telah tercukupi, tumbuh kembang tulang juga menjadi lebih optimal, sehingga anak usia sekolah dan remaja memiliki tinggi badan yang normal. Tidak mengalami masalah stunting.
Mencegah anemia juga sangat penting dilakukan bagi orang dewasa. Terlebih bila sedang mempersiapkan kehamilan dan selama kehamilan. Karena pencegahan ini sangat mempengaruhi generasi selanjutnya.
Akan tetapi, perhatikan kandungan susu di dalam label kemasan. Sebab susu dengan kandungan kalsium yang terlalu tinggi juga dapat menghambat penyerapan zat besi. Namun, bila kandungan kalsium di dalam susu masih dalam batas wajar, tidak akan mempengaruhi penyerapan zat besi secara signifikan.
Nah, selain mencukupi kebutuhan zat besi dari susu, Prof Hardin juga menyarankan untuk melakukan prinsip gizi seimbang. Yaitu dengan melengkapi asupan harian dengan makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, juga banyak mengonsumsi air.
7 Manfaat susu untuk anak
Selain dapat mencegah anemia, berikut ini beberapa manfaat lainnya susu untuk anak:
a. Minuman dengan profil gizi lengkap
Susu mengandung karbohidrat dan lemak untuk energi, protein untuk pengembangan dan perbaikan. Serta beberapa vitamin dan mineral yang penting dalam minuman anak Anda.
b. Perkembangan tulang dan gigi
Kandungan kalsium, fosfor dan vitamin D dalam susu mendukung perkembangan tulang dan gigi yang sehat pada anak-anak. Kalsium dan fosfor sangat penting dalam membentuk enamel, lapisan pada gigi yang melindungi mereka dari keausan serta asam yang ada dalam makanan.
Protein susu yang dikenal sebagai kasein juga dapat melapisi email, mencegah hilangnya kalsium, dan fosfor yang tersimpan. Susu dapat mencegah penyakit seperti rakhitis, osteoporosis dan osteomalacia, yang terjadi karena tulang rapuh atau lemah.
c. Mempertahankan tekanan darah
Kalium, magnesium, dan kalsium adalah mineral dalam susu yang diketahui dapat menurunkan kadar tekanan darah. Susu juga mengandung protein khusus yang dikenal sebagai peptida bioaktif yang mengurangi hipertensi.
d. Menjaga anak tetap terhidrasi
Sekitar 87% kandungan susu adalah air. Ini merupakan metode cerdas untuk memastikan anak Anda tetap terhidrasi sepanjang hari, terutama setelah aktivitas fisik atau olahraga.
e. Meningkatkan kesehatan kardiovaskular
Mineral seperti magnesium dan kalium berperilaku sebagai vasodilator yang meningkatkan aliran darah menuju organ. Ini juga mengurangi kemungkinan penyakit seperti aterosklerosis dan kondisi jantung lainnya.
Kalsium dalam susu juga meningkatkan pembekuan darah serta fungsi sel-sel darah.
f. Pencegahan diabetes dan obesitas
Vitamin dan mineral dalam susu menjaga metabolisme anak Anda berjalan secara efisien, sehingga memungkinkan tubuh mereka untuk mengontrol pemecahan gula. Ini mengurangi kemungkinan diabetes serta obesitas.
g. Meningkatkan imunitas
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi susu secara teratur mengurangi risiko kanker usus besar dan penyakit jantung. Antioksidan seperti selenium, seng, dan vitamin E meningkatkan kekebalan anak Anda.
Ini memungkinkan mereka untuk menangkal infeksi. Selain itu, nutrisi seperti asam lemak omega-3 dapat mengontrol peradangan.
***
Semoga informasi tadi bermanfaat ya, Parents.
Baca juga:
Mencegah anemia pada ibu hamil, lakukan 5 cara sederhana berikut ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.