Alergi Sabun Cuci Piring: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kombinasi sabun, air, minyak, dan kotoran juga dapat menyebabkan iritasi kulit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah mencuci piring terkadang tangan terasa panas, perih, gatal-gatal, bahkan beberapa orang mengalami kulit mengelupas. Hal tersebut dapat menjadi tanda alergi terhadap zat yang terkandung dalam sabun pencuci piring. Alergi sabun cuci piring dapat dialami siapa pun. Terlebih bagi orang yang memiliki kulit sensitif atau penyakit kulit tertentu. 

Sabun cuci piring memang mengandung zat-zat aktif yang mampu mengangkat kotoran dan lemak yang menempel pada peralatan makan. Bahkan orang yang tidak memiliki kulit sensitif pun dapat merasakan kulitnya terasa kering setelah kontak dengan sabun pencuci piring. 

Lantas apa yang menyebabkan alergi sabun cuci piring? Bagaimana gejala dan cara mengatasinya? Berikut penjelasannya.

Penyebab Alergi Sabun Cuci Piring 

Sumber: freepik

Paparan zat kimia yang terdapat dalam sabun pencuci piring dapat menyebabkan tangan terasa kasar dan teriritasi. Zat kimia yang memiliki efek yang cukup keras secara tidak langsung menyebabkan kulit mengalami peradangan. Sensasi panas atau gatal-gatal yang terjadi juga merupakan tanda alergi sabun cuci piring. 

Ada beberapa hal yang menimbulkan reaksi alergi sabun cuci piring seperti gatal-gatal pada tangan, yaitu: 

  • Dermatitis Kontak Iritan

Tangan gatal-gatal yang muncul setelah mencuci piring disebut juga sebagai dishpan hands atau yang dalam istilah medis disebut dermatitis kontak iritan. Dermatitis kontak iritan merupakan kondisi kulit yang mengalami iritasi dan peradangan karena paparan zat kimia.

Kondisi tersebut dapat dialami siapa saja terlebih pada orang-orang yang memiliki kulit sensitif. Jadi, orang yang tidak memiliki alergi terhadap sabun pencuci piring pun dapat mengalami gatal-gatal atau kemerahan jika terkena zat yang memiliki efek mengiritasi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Alergi Sabun Cuci Piring karena Dermatitis Kontak Alergi

Selain dermatitis kontak iritan, sensasi gatal setelah mencuci piring juga dapat disebabkan oleh dermatitis kontak alergi. Kondisi tersebut terjadi saat ada zat tertentu yang memicu reaksi kekebalan atau alergi pada kulit. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki riwayat alergi ini yang dapat mengalaminya. 

Selain dua kondisi kulit di atas, perlu diketahui ada sejumlah faktor yang menyebabkan iritasi pada kulit ketika mencuci piring, yakni: 

  • Sabun
  • Air
  • Keringat 
  • Sisa makanan pada peralatan makan

Keempat faktor tersebut dapat mengiritasi, baik secara masing-masing maupun kombinasi keempatnya. 

Artikel Terkait: Tes Alergi, Jenis dan Kegunaannya

Gejala Alergi Sabun Cuci Piring 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: freepik

Reaksi alergi pada sabun cuci piring dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja. Tidak hanya telapak tangan, wajah maupun kaki juga dapat mengalami jika terjadi kontak langsung dengan zat kimia yang terdapat dalam cairan sabun. 

Gejala alergi cuci piring cukup mudah dikenali bahkan terkadang langsung muncul tak lama setelah mencuci piring. Namun, terkadang juga muncul setelah kontak dengan zat kimia dalam sabun. Berikut ciri-cirinya:

  • Kulit ruam dan kemerahan 
  • Sensasi  gatal
  • Muncul luka
  • Muncul benjolan kecil
  • Kulit terasa kering bahkan pecah-pecah
  • Rasa panas dan terbakar pada kulit
  • Bengkak pada area yang terpapar

Gejala tersebut umumnya muncul pada area yang bersentuhan dengan zat iritan seperti leher, jari, telapak tangan. Namun, dalam beberapa kondisi dapat menyebar ke ketiak hingga selangkangan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 3 Langkah Penting Untuk Mencegah Alergi pada Anak

Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Sabun Cuci Piring?

Sumber: freepik

Bila tanda-tanda alergi telah muncul pada kulit, maka pilihan selanjutnya adalah mengatasinya. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meredakan gejala alergi yang muncul, antara lain: 

1. Rendam Tangan dengan Air Hangat

Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan merendam air hangat. Bila tangan mengalami panas atau pecah-pecah cobalah untuk merendamnya selama 5 hingga 10 menit.

Cara ini dapat meringankan gejala alergi sabun yang muncul. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan handuk bersih. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Oleskan Salep

Selain direndam air hangat, cobalah mengoleskan salep untuk meredakan iritasi kulit. Salah satunya salep yang berbahan petroleum dan gliserin yang mampu mengatasi kulit kering dan pecah-pecah terutama yang terjadi pada telapak kaki. 

3. Menggunakan Pelembap

Orang yang memiliki dermatitis kontak alergi perlu melembapkan kulitnya sesering mungkin, terlebih setelah kontak dengan zat kimia dalam sabun pencuci piring. Sebab, orang yang memiliki riwayat alergi mudah sekali mengalami kulit kering dan pecah-pecah. 

4. Mengatasi Alergi Sabun Cuci Piring dengan Konsultasikan ke Dokter 

Alergi sabun pencuci piring terkadang menimbulkan luka yang terasa perih dan mengganggu. Berhati-hatilah saat gejalanya meradang. Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila luka yang ditimbulkan semakin memburuk. 

Artikel Terkait: Bunda, Ini 7 Referensi Susu Formula untuk Bayi yang Punya Alergi

Cara Mencegah Alergi

Sumber: freepik

Aktivitas mencuci piring terkadang tidak dapat dihindari terutama oleh orang-orang yang bekerja di dapur. Namun, beberapa cara dapat dilakukan untuk meminimalkan reaksi alergi pada kulit karena sabun pencuci piring. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Gunakan Sarung Tangan Karet 

Saat mencuci piring gunakanlah sarung tangan pencuci piring. Selain dapat melindungi kulit dari paparan zat kimia, sarung tangan karet juga dapat menghindarkan kulit dari iritasi akibat minyak dan air. Sarung tangan pencuci piring biasanya lebih besar dan sedikit merepotkan. Namun, cara tersebut dinilai cukup efektif untuk mencegah iritasi kulit.

2. Mengganti Sabun Pencuci Piring

Beberapa sabun pencuci piring mengandung bahan-bahan kimia  yang cukup keras. Cobalah mengganti sabun pencuci piring yang biasa digunakan. Sabun pencuci piring dengan klaim berbahan alami layak dicoba meski tidak selalu aman di kulit. 

3. Jangan Terlalu Lama Mencuci Piring

Bilaslah terlebih dahulu peralatan makan dengan air sebelum mencucinya. Selain sabun, lemak, air dan kotoran juga dapat menjadi kombinasi bahan yang mampu mengiritasi kulit. Hindarilah berlama-lama mencuci piring untuk meminimalkan kontak dengan zat iritan. 

4. Lepaskan Perhiasan 

Lepaskan cincin dan gelang saat hendak mencuci piring. Sebab bisa saja sisa sabun dan kotoran terperangkap di sela-sela antara kulit dan perhiasan. Sisa sabun bahkan tidak dapat hilang meskipun tangan telah dikeringkan. 

5. Keringkan Tangan

Sebelumnya cucilah dahulu tangan menggunakan sabun pencuci tangan untuk menghilangkan sisa kotoran dan cairan sabun pencuci piring. Setelah mencuci piring sebaiknya segera mengeringkan tangan dengan handuk atau kain. 

Itulah penyebab, gejala, dan cara mengatasi alergi sabun cuci piring. Mencuci piring memang kegiatan sehari-hari yang tidak dapat dihindari. Namun, kita dapat mengupayakan beberapa cara untuk meminimalkan gejala alergi yang muncul. 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca Juga: 

Pekan Cegah Alergi Anak, Cara Cerdas Orangtua Mencegah Alergi Pada Anak

Penjelasan Dokter Tentang Alergi Pada Anak

Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobatinya