X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Tes Alergi, Jenis dan Kegunaannya

Bacaan 4 menit
Tes Alergi, Jenis dan Kegunaannya

Usia, jenis alergen serta riwayat alergi pasien sangat menentukan jenis tes alergi yang bisa dilakukan.

Sesuaikan jenis tes alergi dengan usia, jenis allergen yang hendak diketahui serta riwayat alergi penderita

Sesuaikan jenis tes alergi dengan usia, jenis allergen yang hendak diketahui serta riwayat alergi penderita

Saat mendapati si Kecil mengalami ruam atau muncul bercak, diare, atau malah perubahan tingkah laku yang tidak biasa, kadang kita menduga apakah si Kecil alergi atau tidak. Nah, daripada bertanya-tanya dan belum tentu tepat, melakukan tes alergi adalah tindakan yang paling benar yang bisa kita lakukan.

Secara umum, tes alergi dapat dilakukan dengan 3 cara; yaitu dengan cara tes kontak terhadap kulit (skin test), analisa darah (blood test), dan provokasi makanan. Penggunaan ketiganya tergantung dari usia, jenis dugaan alergen serta kondisi dari pasien.

Tes alergi dengan cara kontak kulit lebih banyak digunakan karena hasilnya lebih tepat, mudah dilakukan dan juga murah. Kombinasi dari skin test dan blood test kadangkala juga dilakukan.

Untuk tes alergi provokasi makanan memang mudah dilakukan. Tapi jenis tes ini sangat tidak disarankan untuk suspect allergy dengan riwayat shock akibat kontra dengan alergen yang dikonsumsi.

Berikut adalah 6 tes alergi yang biasa kita temui di banyak rumah sakit di Indonesia.

1. Tes alergi kategori kontak kulit atau skin tes

Patch Test atau Tes Tempel

Fungsi: Mengetahui jenis alergi yang disebabkan oleh kontak bahan kimia. Misal, timbulnya dermatitis atau eksim setelah kontak dengan zat kimia tertentu.

Tes dilakukan dengan cara menempelkan beberapa bahan kimia di tempat khusus (biasa disebut finn chamber) dan kemudian menempelkan chamber tersebut di punggung pasien.

Tes bisa dilakukan bila anak berusia minimal 3 tahun.

Skin Prick Test atau tes tusuk kulit

Fungsi: untuk mengetahui jenis alergen hirup seperti debu, tepung, serbuk sari; dan alergen makanan.

Tes dilakukan pada lengan bawah bagian dalam. Lengan akan diberi tanda untuk membedakan jenis alergen yang dioleskan. Selanjutnya,beberapa ekstrak alergen akan diteteskan pada lengan dengan menggunakan jarum khusus.

Anak harus berusia minimal 3 tahun dan tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan antihistamin saat melakukan tes ini.

Strach Test atau tes gores

Fungsi: mengetahui alergen hirup dan makanan.

Tes dilakukan dengan cara menggoreskan benda tumpul di atas kulit hingga menimbulkan tonjolan. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya tonjolan pada daerah yang digores.

Tes ini tidak disarankan apabila pasien juga alergi terhadap tekanan. Tes ini juga bisa dilakukan meski usia si Kecil belum mencapai 3 tahun. Karena siapa saja dapat melakukan tes ini selama direkomendasikan oleh dokter ahli.

Intradermal test

Fungsi: untuk mengetahui alergi terhadap obat-obatan yang disuntikkan.

Tes dilakukan dengan cara menyuntikkan obat yang hendak di tes ke bagian bawah lapisan kulit. Tes ini kadang juga dilakukan apabila skin prick test tidak dapat memberikan reaksi yang nyata.

Intradermal test kadang disebut juga dengan intrakutan tes dan hanya bisa dilakukan bila si Kecil berusia minimal 3 tahun.

2. Tes kategori blood test atau tes darah

tes alergi

Tes ini dilakukan untuk mengetahui antibodi yang ada dalam tubuh sebagai reaksi atas adanya benda asing (allergen) yang masuk ke dalam tubuh.

Memang tidak se-sensitif skin test, namun tes ini bisa dilakukan pada pasien yang memiliki masalah dengan tekanan kulit.

Cerita mitra kami
Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan pada Anak, Catat Ya, Bun
Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan pada Anak, Catat Ya, Bun
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana
Fakta soal APeePooCalypse Terungkap: Bahaya Pup Bercampur Air Pipis yang Terjadi di Setiap Popok Bayi!
Fakta soal APeePooCalypse Terungkap: Bahaya Pup Bercampur Air Pipis yang Terjadi di Setiap Popok Bayi!
Abis Mudik Bawa Keluarga Baru? Waspadai Penularan Kutu Rambut pada Anak
Abis Mudik Bawa Keluarga Baru? Waspadai Penularan Kutu Rambut pada Anak

Jenis yang paling umum digunakan adalah enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA, EIA). Tes ini mengukur level antibodi yang ada dalam darah yang bisa disebut dengan immunoglobulin E, disingkat IgE.

Tes ini kadang disebut juga dengan Radio Allergo Sorbent Test atau Tes IgE Rast. Fungsinya untuk mengetahui jenis alergen hirup dan makanan.

Tes dilakukan dengan mengambil darah si Kecil dan hasilnya dianalisa pada laboratorium dengan teknik komputer tertentu.

Kelebihan tes ini bisa dilakukan pada usia anak berapapun dan bisa mengungkap beberapa jenis alergen dalam satu kali tes.

Tes alergi yang terakhir adalah tes provokasi makanan.

3. Tes alergi provokasi makanan atau eliminasi makanan

tes alergi

Tes ini dilakukan untuk memastikan alergen makanan atau obat-obatan yang diminum.

Selain itu, tes dilakukan dengan cara meminta pasien untuk mengkonsumsi jenis makanan atau obat tertentu. Untuk itulah metode ini disebut dengan metode Double Blind Placebo Control.

Untuk mengetahui alergen obat, dalam satu hari, pasien hanya boleh melakukan tes terhadap satu kali jenis obat saja.

Metode ini memang memakan waktu cukup lama. Untuk itulah, bila tujuannya untuk mengetahui jenis alergi makanan. metode ini dimodifikasi dengan  “Eliminasi Provokasi Makanan Sederhana”, yaitu meminta pasien untuk mengkonsumsi beberapa jenis makanan terduga alergen selama 2-3 minggu.

Sekali lagi, metode jenis ini sangat tidak disarankan bila pasien pernah memiliki riwayat alergi berat seperti shock anafilaksis.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat ya, Parents. Jika Anda berniat hendak melakukan tes alergi, jangan lupa pastikan bahwa Parents sudah memeroleh saran medis akan kepastian kondisi alergi serta tes yang apa paling tepat untuk dilakukan.

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Rahayu Pawitri

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Tes Alergi, Jenis dan Kegunaannya
Bagikan:
  • 8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

    8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

  • Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja dan Efektivitasnya

    Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja dan Efektivitasnya

  • Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

    Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

  • 8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

    8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

  • Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja dan Efektivitasnya

    Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja dan Efektivitasnya

  • Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

    Apa Penyebab GERD pada Bayi dan Bisakah Sembuh Sendiri? Ini Penjelasannya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti