Pernah mendengar istilah hand dermatitis atau dermatitis tangan?
Dermatitis tangan atau hand dermatitis merupakan kondisi di mana kulit tangan terasa panas, perih, kasar, bersisik, dan gatal. Terkadang pula muncul bentol atau kulit yang mengelupas, sehingga menimbulkan rasa sakit jika menggerakkan tangan atau jari.
Kondisi ini bisa terjadi pada telapak tangan maupun punggung tangan. Ujung-ujung jari juga menjadi area tempat dermatitis tangan muncul.
Faktanya, protokol kesehatan di masa New Normal seperti sekarang yang mengharuskan masyarakat mematuhi berbagai macam aturan guna menjaga kesehatan seperti rutin mencuci tangan, bisa memicu masalah kulit. Mulai dari dermatitis tangan atau hand dermatitis (hand eczema).
Berdasarkan data yang dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan Bamed Healthcare, tercatat kasus masalah kulit seperti dermatitis tangan dan jerawat akibat masker (mask acne) menjadi yang tertinggi sejak dimulainya masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Penyebab Terjadinya Dermatitis Tangan atau Hand Dermatitis
Dermatitis pada tangan bisa berupa ruam yang gatal
Penyakit kulit ini sangat umum dan kasusnya terjadi pada satu dari 20 orang. Siapa saja bisa mengalami dermatitis tangan. Anak-anak pun dapat mengalami kondisi ini jika mengidap eczema. Namun, dermatitis tangan umumnya ditemukan pada remaja dan orang dewasa.
Dilansir dari British Association of Dermatologists, penyebab utama dari dermatitis tangan adalah kerusakan kulit karena terpapar bahan kimia yang keras dan juga bahan yang berpotensi menyebabkan iritasi. Contohnya sabun, deterjen, hand sanitizer, dan kontak berulang kali dengan air.
Kontak dengan air juga bisa menyebabkan kelembaban alami kulit berkurang. Kulit yang kering akan semakin berisiko terkena iritasi yang menyebabkan dermatitis tangan.
dr. Vita Sipha Sirait, SpDV, dermatologis dari Bamed Healthcare mengungkapkan, “Sering mencuci tangan dan paparan terhadap desinfektan dapat menyebabkan iritasi pada kulit bila tidak disertai penggunaan pelembap.”
Selain sering mencuci tangan, ternyata penggunaan hand sanitizer yang kian meningkat di masa adaptasi atau new normal seperti sekarang ini juga bisa berpotensi menyebabkan iritasi. Hal ini dikarenakan persentase alkohol yang cukup tinggi. Oleh karena itu, penggunaan hand sanitizer yang berlebihan bisa memicu timbulnya dermatitis tangan.
Cara Mencegah dan Mengobati Hand Dermatitis
Dalam acara virtual bertajuk ‘Perawatan Kulit dan Kehamilan yang Aman dan Nyaman di Era New Normal’ yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 10 tahun berdirinya Bamed Healthcare, dr. Sonia Hanifati, SpDV menjelaskan cara untuk mencegah dermatitis tangan.
“Utamakan cuci tangan dengan menggunakan air dan sabun. Air yang mengalir akan membilas surfaktan, yaitu zat aktif yang terkandung dalam pembersih seperti sabun. Nah, surfaktan ini akan mengikis kelembaban alami kulit,” paparnya.
“Dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir, air akan membilas sisa surfaktan sehingga kemungkinan iritasi jadi lebih kecil.” dr. Sonia melanjutkan.
Penggunaan hand sanitizer sebaiknya dibatasi hanya untuk keadaan darurat saja jika memang benar-benar tidak tersedia air mengalir dan sabun. Pemilihan produk hand sanitizer pun harus diperhatikan. Jika bisa, pilihlah produk yang mengandung zat pelembab seperti gliserin.
“Gliserin yang terkandung di dalam hand sanitizer dapat mengembalikan kelembaban alami kulit yang hilang karena alkohol,” kata dr. Sonia.
Penggunaan hand sanitizer yang berlebihan dapat memicu timbulnya hand dermatitis
Banyak yang berpikir bahwa penggunaan sabun antiseptik akan lebih efektif dalam membasmi kuman. Ternyata anggapan tersebut adalah anggapan yang keliru.
“Sabun antiseptik tidak memberikan perlindungan lebih. Malah cenderung mengandung bahan-bahan tambahan yang kemungkinan dapat menyebabkan iritasi. Yang paling penting bukan pilihan sabun tapi frekuensi kita mencuci tangan.” dr. Sonia menjelaskan mengapa sebaiknya memakai sabun biasa saja.
Lalu bagaimana cara untuk mengobati hand dermatitis jika sudah telanjur terjadi?
Menurut dr. Sonia, cara yang paling optimal adalah mengembalikan kelembaban kulit dengan menggunakan pelembab atau moisturizer. Jadi, setiap selesai mencuci tangan, sebaiknya Parents langsung mengaplikasikan pelembab.
“Sebisa mungkin penderita hand dermatitis harus menghindari penggunaan hand sanitizer, usahakan hanya cuci tangan dengan air dan sabun. Aplikasikan pula secara berkala pelembab, baik krim maupun petroleum jelly,” jelasnya.
Apabila hand dermatitis tak kunjung sembuh dalam waktu satu minggu atau lebih, sebaiknya segera berkonsultasi kepada spesialis kulit. Mungkin saja diperlukan obat tambahan misalnya krim anti radang yang tidak dijual secara bebas.
Apakah selama masa New Normal ini Parents juga pernah mengalami hand dermatitis atau hand eczema? Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Waspada! Ini 7 Efek Samping Jika Memakai Hand Sanitizer Berlebihan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.