Ada banyak gejala gangguan kesehatan pada kulit. Namun, kulit mengelupas bisa jadi gejala yang paling membingungkan dan tidak nyaman.
Dikutip dari Self, Isha Tiernan, MD, dokter kulit di Tufts Medical Center mengatakan, “Ketika lapisan atas kulit mengelupas, biasanya akibat dari beberapa jenis peradangan di bawah kulit atau sesuatu yang telah bersentuhan dengan kulit.”
Lebih khusus lagi, alergi atau kepekaan topikal, serta kondisi kronis seperti eksim atau psoriasis, adalah penyebab umum dari pengelupasan kulit.
Bisa dibilang, kulit mengelupas mungkin salah satu dari beberapa gejala infeksi mengkhawatirkan atau penyakit yang mengancam — walaupun kasus ini sangat jarang terjadi.
Penyebab kulit mengelupas dan cara merawatnya
1. Kulit kering
Kulit kering dapat terjadi pada siapa pun. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan seperti kelembapan udara, sabun yang keras dan mandi dengan air panas. Faktor-faktor ini dapat dengan mudah menghilangkan kelembaban alami kulit yang menyebabkan penghalang kulit rusak.
Dr. Tiernan merekomendasikan penggunaan pelembab berbahan dasar krim pada kulit yang kering (seperti tangan atau wajah) —dan menggunakannya setelah setiap kali Anda mencuci bagian tubuh itu.
“Jika tidak, Anda hanya akan menghilangkan minyak alami tangan Anda, yang menyebabkan iritasi, sedikit kerusakan pada kulit, dan peradangan,” jelasnya.
2. Kulit mengelupas karena terbakar matahari
Efek dari berjemur atau beraktivitas di luar ruangan tanpa pelindung, kulit akan terbakar. Sengatan matahari dapat membuat kulit memerah, kadang-kadang panas saat disentuh dan mengelupas.
Untuk kasus yang ringan, mengompres kulit dengan lidah buaya yang dingin dapat mengurangi ketidaknyamanan. Tetapi jika kulit terbakar lebih parah, langkah pertama Anda untuk mengobati sengatan matahari yang parah harus mengambil pereda nyeri anti-inflamasi, seperti ibuprofen, dalam waktu 24 jam setelah terbakar.
3. Eksim bisa membuat kulit mengelupas
Ketika kulit mengelupas serta terasa gatal, sangat kering, merah, dan meradang, itu bisa disebabkan oleh eksim. Eksim adalah suatu kondisi kronis di mana penghalang kulit tidak cukup melindungi terhadap bakteri dan iritasi.
Eksim dapat dengan mudah disalahartikan sebagai kulit kering tua biasa karena memberikan kulit penampilan yang serupa dan cenderung lebih sering terjadi di musim dingin. Tetapi eksim biasanya memiliki pemicu spesifik (seperti alergen) dan kemungkinan akan membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Seperti halnya kulit kering, pelembab adalah langkah preventif yang sangat penting ketika Anda mengalami eksim, kata Dr. Tiernan. Tetapi dia menambahkan bahwa pasien eksim juga harus memastikan untuk menjaga kulit mereka bersih, menghindari iritasi (seperti sabun pembersih dan wewangian yang keras), dan menghindari alergen yang diketahui.
4. Kulit mengelupas akibat dermatitis kontak
Dermatitis kontak terjadi ketika kulit bereaksi negatif terhadap sesuatu di lingkungan. Menurut Mayo Clinic, ada dua jenis dermatitis kontak. Pertama, dermatitis kontak yang dipicu oleh alergi (bersentuhan dengan alergen). Kedua, dermatitis kontak iritan.
Sesuatu yang menyebabkan iritasi karena merusak penghalang pelindung kulit sampai menyebabkan ruam. Sabun pencuci tangan adalah salah satu penyebab dermatitis kontak iritan.
Dengan mengingat hal itu, cara terbaik untuk mencegah dermatitis kontak adalah mengidentifikasi dan menghindari rangkaian pemicu spesifik Anda (yang dapat mencakup hal-hal seperti cuaca, bahan pengiritasi, dan alergen).
Dokter kulit dapat meresepkan steroid topikal untuk membantu mengurangi peradangan yang disertai dengan dermatitis kontak. Sementara itu, Dr. Tiernan mengatakan penting untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan menggunakan produk hypoallergenic sesering mungkin.
5. Psoriasis juga mengakibatkan kulit mengelupas
Bentuk psoriasis yang paling umum muncul sebagai bercak merah, kering, gatal di kulit yang disebut plak.
“Psoriasis adalah suatu kondisi di mana tubuh kita mulai menyerang sel-sel kulitnya sendiri, dan itu menyebabkan pembaruan kulit menjadi sangat cepat,” kata Dr. Tiernan.
Psoriasis bisa menjadi kondisi kompleks untuk dipahami dan dirawat. Perawatan yang tepat tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejala. Dokter kulit dapat merekomendasikan penggunaan obat topikal, terapi cahaya, atau kombinasi opsi perawatan.
6. Dermatitis seboroik
Penyakit kulit dermatitis seboroik adalah ruam bersisik dan mengelupas. Biasanya muncul di daerah-daerah dengan kelenjar minyak konsentrasi tinggi, seperti kulit kepala (terlihat seperti ketombe), wajah, dan selangkangan, atau di daerah gesekan tinggi seperti ketiak atau di antara jari-jari.
Kadang-kadang dermatitis seboroik sembuh sendiri. Tetapi kasus-kasus lain dapat cukup bandel sehingga membutuhkan perawatan berulang-ulang untuk mencegah akumulasi jamur dan minyak.
Dermatitis seboroik tidak terkait dengan kulit kering. Jadi pelembap tidak akan banyak membantu. Sebagai gantinya, lebih baik mengatasinya dengan krim atau sampo antijamur, kata Dr. Boh.
Ini tersedia dengan resep dokter. Namun, sampo ketombe yang dijual bebas mengandung bahan-bahan seperti selenium sulfida, tar, asam salisilat, atau seng pyrithione, juga dapat membantu mengobati dermatitis seboroik pada kulit kepala secara khusus.
7. Kaki atlet
Infeksi jamur ini terjadi ketika jamur “menciptakan rumah” di lapisan atas kulit dan mulai mengeluarkan enzim yang memecah lapisan kulit. Akibatnya kulit ruam merah, bersisik, dan mengelupas.
Rawat kaki atlet sesegera mungkin. Jika tidak, kulit dapat terurai hingga ia terinfeksi secara sekunder. dr. Tiernan merekomendasikan penggunaan krim atau bubuk antijamur yang dijual bebas dan mengganti kaus kaki secara teratur.
8. Kulit mengelupas bisa jadi tanda kondisi lain yang serius
Meski jarang terjadi namun kulit yang mengelupas bisa jadi gejala dari kondisi yang jauh lebih parah — yang mungkin memerlukan perawatan medis segera. Secara khusus, dr. Boh menunjuk ke sindrom Steven Johnson, reaksi parah terhadap obat baru di mana kulit pecah menjadi ruam dan melepuh merah yang menyakitkan. dr. Tiernan mencatat bahwa sindrom syok toksik seringkali disertai kulit yang mengelupas serta demam, muntah, diare, nyeri tubuh, dan kebingungan.
Yang perlu Parents waspadai dari gejala di atas adalah; Jika kulit mengelupas dalam lembaran besar atau jika disertai dengan kulit yang sangat sensitif atau demam, segera temui dokter.
Baca juga:
Kulit Kering saat Hamil Bikin Bunda Khawatir? Cari Tahu 12 Cara Mengatasinya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.