Memiliki anak adalah impian bagi kebanyakan pasangan yang sudah menikah. Namun, banyak juga pasangan yang sulit memiliki anak walau sudah menikah bertahun-tahun, yang dikenal juga dengan kondisi infertilitas. Tak heran, banyak pasangan yang menghabiskan banyak uang untuk mengikuti program agar memiliki anak. Sebenarnya, apa faktor risiko infertilitas itu?
Gaya Hidup jadi Faktor Risiko Infertilitas
Beberapa penyebab kemandulan sering tak terhindarkan, seperti genetik atau penyakit yang diderita suami atau istri. Namun demikian, gaya hidup juga turut berpengaruh menjadi faktor risiko infertilitas. Oleh karena itu bagi Anda yang ingin memiliki anak, harus bersedia mengubah beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang selama ini dilakukan.
Setidaknya, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab pasangan sulit memiliki anak seperti dilansir dari situs health.com. Anda bisa mempertimbangkan 11 hal ini untuk meningkatkan kesempatan pasangan yang sulit memiliki anak untuk punya keturunan.
1. Indeks Massa Tubuh dan Obesitas
Masalah berat badan dan ketidaksuburan sejak lama diketahui, tapi sebuah riset terbaru dari National Institutes of Health bahwa berat badan suami juga memiliki pengaruh sama besarnya dengan berat badan istri saat merencanakan kehamilan.
Studi yang dipublikasikan pada 3 Februari 2017 di Jurnal Human Reproduction ini menemukan bahwa pasangan yang memiliki berat badan berlebih di kedua pihak, 59% lebih lama untuk bisa memiliki anak. Dibandingkan pasangan yang memiliki berat badan ideal sesuai indeks massa tubuh mereka.
“Bahkan, dengan mengurangi 2,5 kg saja dari berat badan. Hal itu meningkatkan kesempatan untuk bisa hamil enam bulan ke depan,” kata Dr. Bitner.
2. Pekerjaan Berat Perempuan
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Occupational and Environmental Medicine pada bulan Februari 2017, menemukan bahwa perempuan yang sering mengangkat benda-benda berat akan lebih sulit untuk hamil. Para peneliti di Sekolah Kesehatan Publik Harvard mengkaji hampir 500 orang perempuan yang mencari perawatan untuk menambah kesuburan.
Mereka menemukan bahwa perempuan yang memiliki pekerjaan berat memiliki 8,8% lebih sedikit jumlah sel telur, dan 14,1% lebih sedikit sel telur yang matang, dibandingkan dengan perempuan yang melaporkan bahwa mereka tidak pernah mengangkat benda berat.
Bekerja lebih dari 8 jam setiap hari juga memengaruhi kesuburan. Peneliti menganggap bahwa hal tersebut yang menggangu ritme sirkadian yang memengaruhi jam biologis tubuh.
Diana Bitner. MD, seorang ahli kandungan menyampaikan, “Jika Anda bekerja lembur atau sering mengangkat benda berat, saatnya mempertimbangkan untuk lebih banyak beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan latihan kebugaran. Beristirahat dan menjadi sehat harus menjadi prioritas.”
Artikel terkait: Mitos Kesuburan Wanita dan Kebenarannya
3. Terlalu Banyak Stres
Banyak orang menyarankan agar ibu hamil tidak stres, karena dampaknya tidak baik buat bayi. Namun ternyata, stres juga berpengaruh tidak baik untuk proses pembuahan.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Jurnal Human Reproduction pada tahun 2014 mengkaji 400 pasangan dalam rentang waktu 12 bulan. Peneliti menemukan bahwa perempuan yang memiliki tingkat alpha-amylase (sebuah penanda biologis stres) tertinggi, dua kali lebih berisiko untuk mandul dibandingkan dengan perempuan yang memiliki tingkat stres terendah.
Para peneliti mencatat bahwa mereka tidak bisa menemukan alasan mengapa tingkat stres bisa menurunkan kesuburan, tapi mereka menyarankan jika Anda sedang berusaha untuk hamil agar melakukan hal-hal yang mengurangi stres, seperti yoga atau meditasi.
Bila Anda merasa stres karena berusaha untuk hamil, itu normal. Jadi, berusahalah untuk mengatasi stres tersebut sebaik mungkin agar tidak termasuk dalam kategori pasangan yang sulit memiliki anak.
4. Terlalu Memaksakan Diri saat Berolahraga
Melakukan olahraga memang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun jika Anda sedang berusaha untuk hamil, cobalah untuk tidak terlalu memaksakan diri saat berolahraga.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012 menemukan, bahwa perempuan dengan berat badan normal yang melakukan olahraga berat selama lima jam atau lebih dalam seminggu akan lebih lama untuk bisa hamil. Olahraga dengan intensitas sedang atau ringan justru malah meningkatkan kesuburan.
Peneliti menyatakan bahwa olahraga yang berlebihan akan memengaruhi proses pematangan sel telur dan atau implantasi sperma ke sel telur. Jadi, jika Anda sedang berusaha untuk hami, berusahalah mengurangi intensitas olahraga Anda.
Memeriksa berat badan juga perlu, karena kelebihan lemak memengaruhi kesuburan. Anda tetap harus rutin berolahraga, hanya saja, intensitasnya harus dikurangi.
5. Terlalu Banyak Menonton TV
Bagi pria, terlalu sedikit berolahraga dan hanya duduk-duduk saja bisa menyebabkan kualitas sperma menurun. Sebuah studi yang dipublikasikan di British Jornal of Sports Medicine dinyatakan, pria yang menonton TV 20 jam per minggu memiliki konsentrasi sperma 44% lebih rendah dibandingkan dengan pria yang tidak menonton TV.
Cobalah mengganti aktivitas menonton TV dengan berolahraga. Pria yang berolahraga lebih 15 jam seminggu memiliki 73% konsentrasi sperma yang lebih tinggi.
6. Ponsel di dalam Saku
Sebuah meta analisis yang dilakukan pada tahun 2014 menemukan bahwa paparan telepon selular bisa menyebabkan pelemahan pada sel sperma. Hal ini bisa terjadi karena frekuensi radiasi elektromagnetik yang dari telepon selular yang merusak DNA dan melemahkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
Telepon selular yang disimpan di saku celana juga bisa membuat testikel panas yang menggangu produksi sperma. Jadi bila Anda sedang berusaha membuat pasangan hamil, simpan ponsel di saku baju. Jangan di saku celana.
7. Terlalu Banyak Berhubungan Intim
Berhubungan seks saat masa subur bisa meningkatkan kemungkinan untuk hamil. Namun jika Anda melakukannya terlalu sering, bisa membuat sperma yang berkualitas terbuang percuma. Karena itu, gunakanlah kalender kesuburan untuk menghitung masa subur istri Anda.
Saat ini, sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk menghitung masa subur. Atau Anda juga bisa mendapatkannya di apotek.
Selain itu, Anda pun bisa melihat tanda bahwa pasangan sedang dalam masa subur melalui kondisi fisiknya. Saat gairah seks istri meningkat, pembuluh darah di payudara tampak lebih biru, dan lebih sering mengeluarkan cairan dari vagina, itu tandanya perempuan sedang dalam masa subur.
Artikel terkait: Terlalu Sering Berhubungan Intim Bikin Sulit Hamil? Ini Faktanya!
8. Tidak Cukup Berhubungan Seks
Selain melakukan seks pada masa subur, Anda juga disarankan untuk berhubungan seks secara rutin mengikuti siklus bulanan menstruasi. Berhubungan seks akan mengirimkan sinyal ke tubuh perempuan, bahwa inilah waktunya untuk pembuahan.
Sistem imun perempuan akan berubah dari perjuangan melawan penyakit menjadi usaha utama untuk bereproduksi. Itulah yang dinyatakan dalam studi pada tahun 2015 yang dipublikasikan di Jurnal Fertility and Sterility.
9. Merokok
Merokok dinyatakan sebagai penyebab ketidaksuburan 13% dari semua kasus pasangan yang sulit memiliki anak, hal ini dinyatakan oleh American Society of Reproductive Medicine.
Merokok menyebabkan sel telur menua dan menguras suplai sel telur pada perempuan. Merokok juga terkait dengan rendahnya tingkat sperma pada laki-laki.
Jadi, jika Anda sedang berusaha memiliki anak, berusahalah mengurangi rokok atau lebih baik berhenti sama sekali.
10. Alkohol
Bagi wanita, tidak ada tingkat penggunaan alkohol yang aman saat Anda menjalani program hamil atau selama kehamilan. Alkohol dapat menyebabkan infertilitas. Bagi pria, minum alkohol dalam jumlah banyak juga dapat menurunkan jumlah sperma dan memengaruhi seberapa baik pergerakan sperma.
11. Kafein
Ada beragam khasiat yang terkandung di dalam minuman berkafein, tak heran minuman tersebut menjadi favorit banyak orang. Namun, masih banyak orang yang mempertanyakan efek samping tentang minuman berkafein, terutama untuk kesuburan. Benar nggak, ya?
Namun faktanya, dampak mengonsumsi kafein terhadap kesuburan masih jadi perdebatan hangat para ahli nih, Parents. Bahkan sampai saat ini, belum ada penelitian yang secara signifikan memberi bukti bahwa kafein bisa menurunkan tingkat kesuburan, baik pada perempuan ataupun laki-laki.
Akan tetapi, ada penelitian yang menyatakan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan dapat membuat perempuan lebih sulit hamil. Berdasarkan penelitian tersebut, perempuan yang mengonsumsi kopi lebih dari 1 cangkir dalam sehari memiliki peluang hamil lebih rendah. Sedangkan perempuan yang hanya mengonsumsi kopi 1 cangkir sehari atau tidak mengonsumsinya sama sekali memiliki peluang hamil lebih besar dan lebih cepat. Hal tersebut pun diperkuat dengan penelitian lain yang menunjukan bahwa konsumsi kafein dalam dosis tinggi dapat menurunkan peluang keberhasilan program bayi tabung.
Artikel terkait: Ini Dia Kandungan Gizi Kopi dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh
***
Itulah 11 gaya hidup yang menjadi faktor risiko infertilitas dan sulit memiliki anak. Selain memeriksakan diri ke dokter, Anda dan pasangan juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat agar impian memiliki anak bisa segera tercapai.
Bagi calon Parents yang sedang berjuang untuk memiliki momongan, semoga segera mendapat kabar bahagia tentang kehadiran anak yang kalian idamkan.
Baca juga:
Terapi Alternatif untuk Mengatasi Kemandulan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.