Kehamilan pastinya banyak membawa perubahan pada tubuh Bunda. Perubahan yang terjadi tidak hanya pada bentuk tubuh, tetapi terkait metabolismenya. Salah satu yang kerap jadi perhatian adalah warna urine. Lantas, bagaimana jika warna urine kuning pekat saat hamil?
Artikel Terkait: Mengenal Kondisi Protein Urine Positif 1 2 3 4 pada Ibu Hamil
Daftar isi
Perubahan Urine Selama Kehamilan
Banyak Bumil akan menyadari adanya perubahan dalam hal kebiasaan buang air kecil dan urine selama kehamilan. Biasanya, saat hamil seorang perempuan akan lebih sering buang air kecil.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon kehamilan hCG setelah implantasi embrio di dalam rahim. Hormon inilah yang dapat menyebabkan sering buang air kecil.
Di samping itu, ada peningkatan keseluruhan dalam volume darah yang bersirkulasi selama kehamilan.
Sekitar 25 persen dari darah tersebut diarahkan ke ginjal.
Itu artinya, banyak cairan ekstra yang harus diproses melalui ginjal yang kemudian akan berakhir di kandung kemih.
Saat hamil, kebutuhan cairan tubuh juga meningkat. Warna dan bau urine sering kali dapat menggambarkan apakah kebutuhan tersebut tercukupi atau tidak.
Selain dipengaruhi asupan cairan, hormon kehamilan juga dapat menyebabkan bau urine berubah.
Namun, bau urine yang kuat dapat mengindikasikan adanya infeksi atau gangguan kesehatan lainnya.
Di sisi lain, Bumil mungkin lebih sadar akan bau urine yang seperti amonia.
Ini terjadi secara alamiah selama masa kehamilan karena indra penciuman Bumil yang lebih sensitif dari biasanya.
Selama trimester ketiga, sering buang air kecil akan terjadi dan bukan merupakan tanda adanya masalah medis.
Ini lantaran janin yang sedang tumbuh akan menekan kandung kemih.
Bahkan, merupakan hal yang biasa Bumil mengeluarkan urine saat batuk dan bersin.
Artikel Terkait: Mengapa HPL USG Bisa Berubah-Ubah, Ketahui Penyebab dan Cara Mengantisipasi
Apa Saja Penyebab Warna Urine Kuning Pekat Saat Hamil?
Berikut ini beragam penyebab warna urine kuning pekat saat hamil:
1. Dehidrasi atau Kurang Minum Air Putih
Penyebab paling sering mengapa warna urine menjadi kuning pekat adalah karena kurangnya asupan cairan.
Faktanya, warna urine bisa berbeda secara signifikan antara satu orang dengan orang lainnya, tetapi warna urine secara umum sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang diminum.
Saat hamil, kebutuhan akan cairan tentunya juga meningkat.
Ketika Bumil tidak cukup minum air putih, tubuh menahan lebih banyak air dan mengeluarkan lebih sedikit air ke dalam urine sehingga urine tampak lebih gelap.
2. Mual dan Muntah Berlebihan Bisa Sebabkan Warna Urine Kuning Pekat Saat Hamil
Sekitar 1 dari setiap 200 ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum.
Kondisi ini ditandai dengan mual dan muntah yang ekstrem dan biasanya terjadi pada trimester pertama.
Mual dan muntah berlebihan dapat membuat Bumil mengalami dehidrasi parah sehingga warna urine menjadi kuning pekat.
3. Pengaruh Usia Kehamilan
Perubahan warna urine menjadi lebih gelap selama kehamilan bisa terjadi kapan saja.
Namun, kemungkinan Bumil lebih sering mengalaminya saat trimester ketiga.
Janin yang tumbuh akan menekan kandung kemih sehingga ibu hamil cenderung harus buang air kecil lebih sering.
Nah, jika ibu hamil tidak tetap terhidrasi selama fase ini, urine yang lebih gelap mungkin akan lebih sering dijumpai.
4. Makanan yang Dikonsumsi Pengaruhi Warna Urine Saat Hamil
Pigmen pada makanan atau pewarna makanan tertentu dapat mengubah warna urine dari kuning muda menjadi lebih terang atau lebih gelap.
Harvard Health Publishing mencatat bahwa wortel dan jus wortel dapat mengubah urine menjadi oranye.
Makanan lain, seperti asparagus atau bit juga dapat memengaruhi warna urine.
Perubahan warna urine karena makanan tergolong normal.
Ini tidak menjadi alasan untuk mengurangi konsumsi buah dan sayuran yang sangat penting dalam menunjang kehamilan yang sehat.
5. Konsumsi Vitamin Prenatal
Penyebab lain warna urine kuning pekat saat hamil adalah konsumsi vitamin atau suplemen kehamilan.
Kelebihan vitamin C dan B yang larut dalam air yang tidak dapat diserap tubuh akan diekskresikan ke dalam urine.
Misalnya, pigmen dalam vitamin C akan mengubah warna urine menjadi kuning cerah. Vitamin B dapat mengubah urin menjadi kuning-hijau neon.
6. Obat-obatan atau Herbal Tertentu
Jenis obat-obatan atau suplemen herbal tertentu yang dikonsumsi selama kehamilan juga dapat menggelapkan warna urine.
Misalnya, Pyridium yang digunakan untuk meredakan gejala infeksi kandung kemih, dapat mengubah urine menjadi oranye atau oranye kekuningan.
Atau, obat pencahar yang digunakan untuk mengatasi sembelit saat hamil juga dapat mengubah warna urine menjadi kuning jingga.
Artikel Terkait: 5 Penyebab Urin Berbusa Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
7. Infeksi Saluran Kemih Sebabkan Warna Urine Kuning Pekat Saat Hamil
Infeksi saluran kemih (ISK) cukup sering dialami ibu hamil. Kondisi ini dapat mengubah warna urine menjadi kuning tua, atau cokelat, serta keruh.
ISK saat hamil tidak boleh diabaikan begitu saja karena dapat menyebabkan masalah kehamilan yang serius, seperti persalinan prematur atau ketuban pecah dini.
Jika urine menjadi gelap, keruh, berbau, dan ibu hamil merasa terbakar atau sakit saat buang air kecil, segera konsultasikan dengan dokter.
8. Gangguan Kesehatan Lainnya
Penyakit hati dapat menyebabkan urine menjadi lebih gelap, sering kali disertai dengan tinja berwarna terang dan mata kuning (jaundice).
Selain itu, masalah medis lainnya dapat mengubah urine menjadi warna lain, seperti merah atau merah muda, hijau, atau biru.
Segera konsultasikan dengan dokter jika kondisi ini terjadi.
Artikel Terkait: Dehidrasi pada Ibu Hamil Sangat Berbahaya, Ini Tanda dan Cara Mencegahnya!
Bagaimana Cara Mengatasi Urine Kuning Pekat Saat Hamil?
Minum air yang cukup adalah cara utama mengatasi warna urine yang berubah menjadi pekat.
Pastikan ibu hamil minum setidaknya 8 sampai 10 gelas air setiap hari.
Agar target kecukupan cairan tubuh dapat tercukupi setiap hari, selalu sediakan botol air minum ke mana pun.
Jika air putih biasa terasa membosankan, Bumil dapat membuat infused water dengan menambahkan irisan buah segar seperti lemon ke dalam botol minuman.
Artikel Terkait: Protein dalam urine berlebihan saat hamil, berbahayakah bagi janin?
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun urine berwarna gelap selama kehamilan biasanya tidak perlu dikhawatirkan, hal itu tetap harus ibu hamil sampaikan ke dokter saat jadwal kontrol kehamilan rutin.
Di saat yang sama, cobalah untuk minum lebih banyak air untuk melihat apakah cara ini membantu mengembalikan warna urine menjadi kuning cerah.
Jika Bumil mendapati adanya darah di dalam urine, pastikan untuk memberi tahu dokter segera. Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk mencari tahu apa penyebabnya.
Gejala lain yang mungkin menunjukkan adanya masalah yang lebih serius termasuk gatal parah pada telapak tangan dan telapak kaki pada trimester kedua atau ketiga, riwayat penyakit ginjal atau hati, serta rasa terbakar/nyeri saat buang air kecil.
Jika Bumil mengalami rasa terbakar atau sakit saat buang air kecil, itu bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK).
Kondisi ini harus segera diobati karena jika tidak bisa menyebabkan infeksi ginjal yang berdampak sangat serius pada kehamilan.
Artikel Terkait: Penyakit Infeksi Saluran Kemih – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Nah, Bunda, itulah penjelasan seputar penyebab warna urine kuning pekat saat hamil serta kondisi yang harus diwaspadai.
Semoga bermanfaat!
***
Is It Normal to Have Dark Urine During Pregnancy?
https://www.thebump.com/a/dark-urine-during-pregnancy
Dark Yellow Urine in Pregnancy
https://www.lovetoknowhealth.com/pregnancy/yellow-urine-in-pregnancy
Urine Color and Odor Changes
https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/urine-color-and-odor-changes
Baca juga:
Sulit menahan pipis saat hamil, normalkah? ini penjelasannya!
Kenali 9 Penyebab Urine Berbau Menyengat, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius!
Urine Bayi Bau Menyengat? Inilah 3 Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai