Pernahkah Parents buang air kecil dan air urine yang keluar berbau menyengat? Beberapa orang mungkin berpikir bahwa bau yang tidak sedap itu datang dari makanan yang dikonsumsi. Padahal bukan hanya makanan yang bisa menyebabkan urine berbau menyengat. Beberapa penyakit juga bisa menjadi pemicunya.
Urine normal memiliki aroma yang tidak terlalu tajam, berwarna bening sampai dengan kekuningan dan memiliki konsistensi yang encer. Kalau urine yang dikeluarkan berbeda dengan itu, bisa jadi Anda sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Penyakit dan Kondisi Medis yang Menyebabkan Urine Berbau Menyengat
Urine memiliki aroma yang khas. Itulah mengapa, ketika ada perubahan bau pada urine, Parents bisa langsung menyadarinya. Mengenali berbagai penyakit yang menyebabkan kencing bau bisa menyelamatkan Anda dari berbagai kondisi medis yang mengancam nyawa. Apa saja penyebab urine bau menyengat?
1. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup sehingga bisa menyebabkan warna urine menjadi oranye atau kuning tua. Kencing yang baunya menyengat juga bisa disebabkan oleh dehidrasi.
Sebagian besar orang kadang hanya mengalami dehidrasi ringan sehingga mengonsumsi air putih secara teratur bisa langsung menghidrasi tubuh dan menghilangkan kencing bau.
Jika gejala seperti lemah, kebingungan, dan kelelahan muncul, maka hal itu bisa jadi menandakan dehidrasi yang sudah parah. Tidak salah jika Parents menemui dokter untuk meminta bantuan.
2. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan kencing bau. Berbagai gejala seperti sedang kebelet buang air kecil dan munculnya sensasi panas setelah kencing biasanya sering menyertai kondisi medis yang satu ini.
Bakteri yang bisa menyebabkan kemunculan infeksi saluran kemih. Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebabnya.
3. Fistula Kandung Kemih
Kondisi ini biasanya terjadi ketika bakteri yang ada dalam usus masuk ke dalam kandung kemih. Fistula kandung kemih merupakan lobang abnormal pada kandung kemih yang bisa diakibatkan oleh cedera ketika terjadi pembedahan, penyakit radang usus, penyakit Chron, dan kolitis ulseratif.
4. Urine Berbau Menyengat karena Diabetes
Diabetes yang tak diobati bisa menyebabkan kadar gula meningkat. Akibatnya kencing yang bau tak terhindarkan lagi. Kencing bau yang disebabkan oleh diabetes biasanya disertai dengan aroma manis yang tercium dari urine. Segera temui dokter untuk minta perawatan karena diabetes yang tidak ditangani dengan baik bisa mengancam penderita.
5. Penyakit Liver
Kencing dengan bau yang menyengat juga bisa menjadi sinyal adanya penyakit liver. Berikut ini beberapa gejala dari penyakit liver:
- Warna urine gelap
- Mual
- Penurunan berat badan
- Muntah
- Kembung
- Sakit perut
- Penyakit kuning
- Tubuh lemah
Penyakit liver yang tidak bisa ditangani bisa mengancam nyawa penderita. Segeralah mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
6. Fenilketonuria
Fenilketonuria merupakan penyakit genetika bawaan lahir yang tak bisa disembuhkan. Penyakit ini membuat tubuh tidak bisa memecah asam amino bernama fenilalanin.
Kencing dengan bau yang menyengat bisa menjadi salah satu gejalanya. Jika fenilketonuria tidak segera diatasi maka kondisi medis ini bisa menyebabkan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) serta gangguan mental yang parah.
7. Faktor Makanan Bisa Membuat Urine Berbau Menyengat
Banyak hal yang bisa menjadi penyebab kencing berbau. Salah satunya adalah makanan. Beberapa makanan bisa menyebabkan kencing bau. Jika anda ingin menghindari aroma tidak sedap pada urine, maka kenali beberapa makanan dan minuman seperti ini:
- Bawang putih
- Makanan yang mengandung vitamin B-6 (pisang, salmon, ayam, kentang)
- Suplemen vitamin B-6
- Asparagus
- Alkohol
- Kopi
Beberapa makanan yang ada di atas bisa mendatangkan manfaat kesehatan bagi tubuh. Jika ingin menghilangkan kencing bau, maka Anda disarankan tidak sepenuhnya berhenti mengonsumsi makanan di atas. Hanya saja cukup mengurangi.
8. Maple Syrup Urine Disease (MSUD)
Maple syrup urin disease atau MSUD adalah penyakit langka yang tak bisa disembuhkan. Penyakit ini menyebabkan bau kencing seperti sirup maple.
Tubuh orang yang menderita MSUD tidak bisa memecah asam amino seperti isoleusin, valin, dan leusin. Kurangnya perawatan bisa menyebabkan kerusakan otak serta kematian.
9. Urine Berbau Menyengat karena Kondisi Kehamilan
Saat hamil, ada hormon kehamilan bernama HCG (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi selama kehamilan akan mengalami peningkatan. Ini yang bisa menyebabkan urine berbau menyengat khususnya ketika trimester awal kehamilan.
Tips Menjaga Kesehatan Saluran Kencing
Salah satu cara mencegah atau mengurangi risiko kencing berbau menyengat adalah dengan menjaga kesehatan ginjal serta saluran kemih. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari.
- Tidak menahan buang air kecil.
- Tidak usah terburu-buru atau mengejan saat buang air kecil agar urine bisa keluar lebih cepat.
- Bersihkan penis atau vagina dengan air bersih yang mengalir setelah buang air kecil. Saat membersihkan vagina, basuh dan keringkan vagina dari arah vagina menuju anus untuk menghindari bakteri berpindah dari anus ke vagina.
- Lakukan olahraga secara rutin. Anda bisa melakukan senam kegel untuk memperkuat otot panggul dan saluran kemih.
- Batasi konsumsi kopi dan minuman beralkohol.
Jangan abaikan jika Parents mengalami kencing berbau menyengat, terutama jika bukan disebabkan oleh makanan atau obat-obatan tertentu.
Apabila urine berbau menyengat disertai keluhan lain, seperti demam, nyeri saat berkemih, terdapat darah pada urine, atau nyeri pada punggung atau pinggang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Protein dalam urine berlebihan saat hamil, berbahayakah bagi janin?
Infeksi Saluran Kencing (ISK) pada Anak: Penyebab, Gejala, Mengatasi
Sulit menahan pipis saat hamil, normalkah? ini penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.