Tidur menjadi pelepas lelah setelah seharian beraktivitas. Ketika kita merasa lelah, tubuh rasanya ingin tidur agar bugar kembali. Tapi tidak semua waktu bisa menjadi waktu tidur, Parents. Hal ini telah diatur dalam Islam. Waktu tidur mungkin terkesan sepele, tetapi Islam memiliki aturan tersendiri. Rasulullah SAW menjelaskan ada beberapa waktu tidur yang dilarang. Tentu saja ada beberapa alasan yang mendasarinya.
Parents perlu memahaminya agar tidak tidur pada jam-jam yang dilarang serta mengajarkannya pada si Kecil. Ada banyak kebaikan yang bisa didapatkan jika menghindari tidur pada jam-jam tersebut. Berikut ini beberapa waktu tidur yang dilarang dalam Islam.
Artikel terkait: Doa Sebelum dan Sesudah Tidur, Beserta Pola Tidur Sehat ala Rasulullah SAW
Waktu Tidur yang Dilarang dalam Ajaran Islam
1. Tidur Setelah Salat Subuh
Menjalankan salat Subuh adalah kewajiban untuk setiap muslim. Tubuh biasanya belum benar-benar siap untuk beraktivitas. Setelah menunaikan salat Subuh, tubuh kadang masih terasa lesu. Banyak orang yang sering kembali tertidur. Padahal, tidur setelah salat Subuh sangat dilarang dalam Islam.
Alasannya tidak lain adalah karena rasa nyaman tidur setelah salat Subuh bisa menyebabkan seseorang bangun terlalu siang sehingga produktivitas menurun dan membuat seseorang merasa malas. Tidur pada pagi hari juga bisa menyebabkan kurangnya rezeki.
Dalam sebuah hadis, larangan tidur usai salat Subuh ini telah dijelaskan.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu telah selesai salat Subuh maka janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
2. Setelah Salat Ashar dan Menjelang Maghrib
Setelah salat Ashar dan waktu menjelang Maghrib adalah waktu yang rawan terhadap rasa mengantuk karena umat Muslim biasanya merasa lelah setelah beraktivitas seharian. Tetapi waktu tidur setelah salat Ashar serta menjelang waktu Maghrib dilarang dalam agama Islam.
Ada alasan yang mendasarinya, Parents. Tidur setelah salat Ashar dan Maghrib bisa menyebabkan seseorang linglung. Hal ini telah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu anha.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah salat Ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri.”
Artikel terkait: Niat dan Doa Buka Puasa Ganti Ramadan, Parents Sudah Menjalankannya?
3. Sebelum Melaksanakan Salat Isya
Sebelum seorang muslim menjalankan salat Isya, dia juga dilarang untuk tidur. Meskipun merasakan kantuk yang sangat hebat, usahakan agar tidak tertidur sebelum waktu Isya tiba. Ini adalah waktu tidur yang dilarang dalam Islam.
Tidur sebelum menjalankan salat Isya dikhawatirkan bisa menyebabkan umat muslim terlewat menunaikan salat Isya. Jadi biasakan untuk tertidur jika sudah menjalankan salat Isya. Ini telah diriwayatkan dalam sebuah hadis.
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlayallaahu ‘anhu:”Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum salat Isya’ dan mengobrol setelahnya.” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
4. Setelah Makan
Setelah makan akan terasa kenyang, rasa kenyang ini membuat seseorang menjadi lebih mudah mengantuk sehingga banyak orang yang tertidur usainya. Ini tidak diperbolehkan dalam Islam. Alasannya adalah karena tidur setelah makan bisa sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Tidur selepas makan juga bisa menghambat proses pencernaan makanan, memberikan tekanan yang tidak baik pada lambung sehingga makanan bisa kembali ke kerongkongan. Tidur setelah makan juga bisa menyebabkan diabetes dan menjadi penyebab kegemukan karena lemak yang muncul sangat berlebihan. Jadi alangkah baiknya berikan jeda waktu 1-2 jam setelah makan jika ingin tidur.
Artikel terkait: 6 Pertanyaan Seputar Bayar Utang Puasa Ramadhan, Bolehkah Digabung dengan Puasa Lain?
5. Tidur Seharian Penuh
Tidur memang bisa mengembalikan energi yang hilang setelah beraktivitas seharian. Tetapi tidur sebaiknya dilakukan secukupnya. Jangan tidur terlalu lama atau seharian penuh. Terus menerus tidur sepanjang hari sangat dilarang dalam Islam karena bisa membuat seseorang lalai terhadap kewajibannya. Misalnya, jadi abai bekerja, belajar. hingga beribadah.
Menurut Islam, banyak tidur adalah makruh hukumnya. Banyak tidur bisa membuat hati mati, menimbulkan penyakit malas serta membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan tubuh.
Itulah beberapa waktu tidur yang dilarang dalam Islam. Jika dilihat dari alasannya, agaknya semuanya memang logis, ya, Parents. Apalagi ada hadis yang menjadi dasar larangan tersebut. Alangkah baiknya waktu beraktivitas serta waktu tidur bisa benar-benar seimbang. Jangan lupa amalkan ajaran ini, baik untuk diri sendiri maupun bagi si Kecil, ya. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Beramal Lewat Zakat Mal, Ini Syarat dan Perhitungan yang Perlu Parents Tahu
id.theasianparent.com/puasa-ayyamul-bidh
5 Keutamaan Sahur yang Penuh Keberkahan, Jangan Sampai Terlewat!