Kerokan masih dipercaya sebagian orang sebagai cara ampuh untuk mengusir berbagai penyakit seperti masuk angin. Baru-baru ini beredar sebuah video viral di media sosial TikTok seorang bayi yang dikerok. Video tersebut menuai berbagai macam kritikan dari warganet.
Bagi orang dewasa, dikerok menggunakan koin saja sudah menimbulkan rasa sakit dan perih, apalagi bayi yang masih kecil dan memiliki kulit yang tipis.
Sang ibu dalam video tersebut mengaku bayinya sakit dan tak mau membawa bayinya ke rumah sakit karena takut didiagnosis Corona. Ia pun memeriksakan bayinya ke paraji dan bayinya diobati dengan cara dikerok.
Viral Video Bayi Dikerok, Tuai Kritikan dari Warganet
Sumber: Suara
Melansir dari Suara, sebuah video viral tentang bayi yang dikerok menjadi viral sejak hari Minggu (20/6) lalu. Video pendek tersebut awalnya menampilkan seorang bayi yang tengkurap tanpa mengenakan baju. Tampak di punggung bayi tersebut ada lima buah garis merah hasil kerokan.
“Sakit hati banget lihat anak sakit, lebih sakit lagi pas lihat dia kesakitan dikerok, dan gua cuma bisa nahan air mata,” tulis sang pemilik video tersebut.
Tampak sang ibu mengusap-usap punggung bayi perempuan tersebut dengan handuk waslap untuk meringankan rasa sakitnya.
Awalnya sang bayi sakit, tetapi ibunya menolak untuk membawa buah hatinya ke rumah sakit dengan alasan takut dibilang Corona. Sang ibu pun memutuskan untuk membawa bayinya ke paraji.
“Mau dibawa ke rumah sakit takut dibilang Corona, akhirnya dibawa ke paraji, malah dikerok sampe kaya gitu,” ungkapnya.
Bayi juga bisa merasakan sakit seperti pegal dan pusing layaknya orang dewasa. Sumber: Freepik
Meskipun begitu, si ibu mengaku sebenarnya ia bisa bilang tidak ketika bayinya hendak dikerok. Namun, semua sudah terlanjur.
“Masih bisa bilang ga usah sebenernya, tapi…” ia melanjutkan.
Video tersebut menuai banyak kritikan dari para warganet. Banyak yang menyalahkan sang ibu karena membiarkan sang bayi dikerok dan kesakitan. Tak sedikit pula yang memberikan saran jika bayi sakit sebaiknya dibalur dengan ramuan tradisional saja alih-alih dikerok.
“Anak aku kalau masuk angin paling parutin bawang merah terus kasih minyak telon dibalurin ke badannya bun,” tulis salah seorang warganet.
“Mom… kamu ibunya kamu yang berhak memutuskan bukan dokter atau paraji… next lebih berani bilang tidak ya,” warganet lainnya memberikan saran.
“Iya bunda, saya salah karena saya kurang tegas sebagai ibu. Mungkin karena saat itu saya sangat khawatir dan minim pengetahuan, jadi saya terpaksa ikutin,” jawab sang ibu di kolom komentar.
Bahaya Bayi Dikerok dari Sisi Medis
Sumber: Freepik
Kerokan yang dilakukan dengan menggosok kulit menggunakan koin atau alat tumpul ini dipercaya dapat meringankan berbagai macam keluhan pada tubuh.
Mengutip dari Alodokter, gesekan tersebut akan melukai atau memecahkan pembuluh darah yang ada di kulit sehingga muncul garis-garis kemerahan yang disebut petechiae atau ekimosis.
Metode pengobatan tradisional yang populer di Asia ini pada dasarnya aman untuk dilakukan untuk orang dewasa, tetapi ada beberapa dampak negatif yang harus diwaspadai, antara lain:
- Timbulnya memar ata bengkak karena pecahnya pembuluh darah
- Risiko pendarahan
- Menimbulkan nyeri
- Dapat menjadi media penularan penyakit
Sedangkan bagi bayi dan anak-anak, kerokan sangat tidak dianjurkan. Seperti dilansir dari InsertLive, dokter spesialis anak Rudi Hartanto menjelaskan bahwa berbahaya jika bayi dikerok.
“Kalau dari sisi kesehatan kita tidak menganjurkan, kenapa? Kulit itu, kan, kalau dikerok bisa luka, apalagi ini bayi. Kulitnya lebih tipis, lebih kendor, dan itu gampang luka. Kalau dikerok bisa masuk kuman, virus, yang berbahaya bagi bayi,” jelasnya.
Alih-alih dikerok, untuk meringankan keluhan seperti sakit badan atau pegal-pegal pada anak, dr. Rudi menyarankan sebaiknya dipijat saja dengan perlahan.
“Ada hal lain yang bisa kita lakukan yang mirip dengan kerokan, supaya badannya rileks. Kita bisa pijit-pijit ringan tanpa minyak itu sudah cukup,” ungkap dr. Rudi.
Jika si kecil sakit seperti masuk angin, apa yang biasa Bunda lakukan? Video viral bayi dikerok ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita sebagai orangtua untuk tidak menirunya.
Baca Juga:
Kerokan Saat Hamil, Bolehkah untuk Bumil dan Apa Saja Bahayanya?
Video Pijat Bayi untuk Mengatasi Kolik
Pijat Bayi Tingkatkan Kekebalan Tubuhnya, Pelajari 8 Gerakan Ini di Rumah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.