Vaksinasi anak penting untuk mendukung tumbuh kembangnya agar lebih optimal. Sebab, vaksinasi bisa merangsang tubuh untuk menciptakan perlindungan terhadap suatu penyakit secara spesifik.
Dokter Anis Fitriana, koordinator dokter Imuni mengungkapkan bahwa di Indonesia, jadwal vaksinasi untuk anak sudah ditetapkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Sedangkan jadwal vaksinasi untuk dewasa hingga lansia sudah dijadwalkan oleh PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
“Jadwal vaksinasi tersebut akan selalu di-update mengikuti perkembangan penyakit yang ada di Indonesia, ya, Parents,” ujarnya dalam Kuliah Telegram “Vaksinasi Lengkap, Dukung Tumbuh Kembang Optimal” pada 25 Februari 2022.
Vaksinasi pada anak dimulai sejak baru lahir atau berusia 0 bulan. Untuk rekomendasi jadwal vaksinasi IDAI yang terbaru dan terakhir kali di-update pada tahun 2020. Simak daftarnya berikut ini.
Daftar Vaksinasi Anak Lengkap 0-12 Bulan Sesuai Anjuran IDAI
Ikatan Dokter Indonesia merekomendasikan sejumlah vaksin yang sebaiknya diberikan kepada anak usia 0-12 bulan. Masing-masing jenis vaksin diberikan sesuai jadwal yang biasanya sesuai dengan usia anak. Berikut daftarnya!
Artikel terkait: Pentingnya Vaksinasi Anak di Era Pandemi, Wajib Ikut Demi Keselamatan!
Vaksinasi Usia 0 Bulan (Bayi Baru Lahir) hingga 1 Bulan
Sumber: Unsplash
1. Vaksinasi Anak Hepatitis B ke-1
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang organ hati. Virus tersebut dapat mengakibatkan infeksi hati kronis, sirosis, dan kanker hati. Penularan Hepatitis B salah satunya melalui darah dan cairan tubuh orang yang menderita Hepatitis B.
Bayi baru lahir wajib diberi vaksin ini karena memiliki risiko tinggi penularan melalui jalan lahir ibu (yang terinfeksi hepatitis B), baik persalinan normal maupun persalinan caesaria. Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir dalam jangka waktu 24 jam pertama kelahiran anak.
2. Polio ke-0 (Polio Tetes)
Polio merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio menyerang saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan (permanen). Vaksin polio terdiri dari vaksin polio tetes dan vaksin polio suntik.
Vaksin polio tetes diberikan setelah lahir hingga usia 1 bulan dengan cara diteteskan di mulut bayi. Sedangkan, vaksin polio suntik dapat diberikan mulai usia 2 bulan dan dianjurkan diberikan minimal 2x sebelum usia 1 tahun.
3. BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang ke paru-paru maupun organ lainnya. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG sebanyak 1x seumur hidup. Vaksin BCG dapat diberikan segera setelah lahir.
Vaksinasi Anak Usia 2 bulan
Sumber : Unsplash
1. Vaksinasi Anak DTP Combo (Difteri, Tetanus, Pertussis, Hib, Hepatitis B, Polio) ke-1
Diberikan sekaligus pada usia 2 bulan untuk mencegah berbagai penyakit seperti:
- Difteri: Mencegah bakteri Corynebacterium diphteriae yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini menyebabkan saluran tenggorokan tertutup oleh selaput putih abu-abu sehingga bisa sulit bernapas.
- Tetanus: Infeksi disebabkan bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui luka terbuka dan bisa menyebabkan kejang otot seluruh tubuh dan rahang mengunci. Tetanus menyebabkan kematian pada 1 dari 5 penderitanya.
- Pertusis (Batuk rejan): Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menular melalui udara dan menyerang saluran pernapasan. Bayi yang menderita batuk rejan akan mengalami batuk yang tidak berhenti bahkan menyebabkan pneumonia, kerusakan otak, bahkan kematian.
- Hepatitis B: Dosis pertama telah diberikan sesaat setelah lahir kemudian dosis kedua setelah satu bulan dosis pertama.
- Hib: merupakan vaksin untuk mencegah Haemophilus influenzae type b (Hib) yakni penyakit serius yang dapat terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Hib menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) dan meningitis (radang selaput otak).
2. PCV ke-1
Penyakit pneumokokal merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus yang menyerang saluran pernapasan maupun organ lainnya. Penularannya dapat melalui udara dan menyebabkan infeksi telinga (otitis media), infeksi radang paru (pneumonia), bakteremia/sepsis, dan radang selaput otak (meningitis). Penyakit ini menjadi penyebab ketulian dan kerusakan jaringan otak serta mengakibatkan kematian pada 1 dari 10 anak.
3. Rotavirus ke-1
Rotavirus merupakan virus penyebab diare yang mengakibatkan dehidrasi berat pada balita. Virus ini menyebar melalui tinja.
Artikel terkait: Catat Parents! Lokasi Vaksinasi COVID-19 Anak di Jabodetabek Hingga Palembang
Vaksinasi yang Diberikan pada Anak Usia 3 Bulan
DTP Combo (Difteri, Tetanus, Pertussis, Hib, Hepatitis B, Polio) dosis kedua. Vaksin tersebut diberikan ulang agar mencapai kekebalan yang optimal terhadap penyakit tersebut.
Vaksinasi yang Diberikan pada Anak Usia 4 Bulan
Pada usia 4 bulan, jenis vaksin yang diberikan rata-rata merupakan pengulangan dari vaksin yang pernah diberikan, yakni:
- DTP Combo (Difteri, Tetanus, Pertussis, Hib, Hepatitis B, Polio) ke-3
- PCV ke-2
- Rotavirus ke-2
Vaksinasi untuk Bayi Usia 6 Bulan
- PCV ke-3
- Rotavirus ke-3
- Influenza ke-1: Influenza dapat menyebabkan gejala demam, menggigil, batuk, nyeri tenggorokan, lemas, sakit kepala, nyeri otot, hidung terasa penuh. Pada anak usia di bawah 9 tahun, vaksin influenza primer/awal diberikan 2 dosis dengan jeda minimal 1 bulan, kemudian dilanjutkan dengan dosis pengulangan setiap tahunnya.
Vaksinasi untuk Bayi Usia 7 Bulan
Pada usia 7 bulan dilakukan vaksinasi Influenza ke-2 untuk mencapai kekebalan yang optimal.
Vaksinasi untuk Bayi Usia 9 Bulan
Sumber : Unsplash
1. MR ke-1
MR adalah singkatan dari Measles (Campak) dan Rubella (Campak Jerman). Keduanya merupakan virus yang ditularkan melalui udara dan droplet.
Penyakit campak mengakibatkan ruam, batuk, hidung berair, iritasi mata, dan demam. Sementara penyakit rubella dapat mengakibatkan ruam, pembengkakan pada kelenjar getah bening, demam, radang sendi, dan pada ibu hamil dapat menyebabkan kelainan pada janin dalam kandungannya.
2. JE ke-1
JE (Japanese Encephalitis) merupakan penyakit yang endemis di Asia dan Pasifik Barat. Penularan Japanese Encephalitis melalui nyamuk dan tidak ditularkan antar manusia.
Gejala awal tidak khas seperti demam dan sakit kepala. Pada kondisi lanjut menyebabkan ensefalitis (radang pada jaringan otak) yang lebih lanjut bisa menyebabkan kaku leher, kejang, dan koma.
Artikel terkait: Orang Tua Wajib Tahu! Pentingnya Vaksinasi COVID pada Anak Usia 6-11 Tahun Menurut IDAI
Vaksinasi Pada Anak usia 12 bulan
1. Vaksinasi Anak PCV ke-4
Lanjutan dari PCV ke-3
2. Varicella ke-1
Varicella (cacar air) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster yang sangat menular. Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi kulit yang parah, bekas luka, dan kondisi yang parah menimbulkan radang paru-paru dan kerusakan otak.
3. Hepatitis A ke-1
Hepatitis A merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV) yang dapat ditemukan di kotoran orang dengan Hepatitis A. Penularan melalui air yang tercemar dan kontak erat terhadap pasien yang menderita infeksi Hepatitis A .
Jenis Vaksin Anak yang Disubsidi Pemerintah
Sumber: Unsplash
Dari berbagai vaksin anak usia 0-12 bulan yang direkomendasikan oleh IDAI, ada beberapa jenis yang disubsidi oleh pemerintah, maksudnya disediakan massal oleh pemerintah, seperti:
- DTP Combo (DTwP, Hep. B, Hib)
- Polio tetes
- MR (Measles, Rubella)
- BCG
Pemerintah sering menyebut vaksin yang disubsidi sebagai imunisasi wajib atau imunisasi dasar. Namun, IDAI sudah tidak lagi menyebut daftar vaksin tersebut sebagai imunisasi wajib, karena pada dasarnya semua vaksin yang dianjurkan sama pentingnya. IDAI menyebut semua vaksin untuk anak di atas sebagai imunisasi yang dianjurkan.
Itulah berbagai jenis vaksin yang dianjurkan oleh IDAI untuk anak usia 0-12 bulan. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Jangan Abaikan! Fakta dan Jadwal Lengkap Vaksin Anak Menurut Ahli
Bersiap Parents, Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Akan Dimulai 24 Desember 2021
Haruskah Anak Melakukan Tes COVID-19 Sebelum Vaksinasi? Ini Penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.