Ular naga panjangnya bukan kepalang… Parents pernah mendengar lagu itu, kan? Lagu tersebut biasa dinyanyikan dalam permainan dan cukup popular di kalangan anak-anak. Sosok naga yang memiliki kekuatan, tetapi misterius memang selalu menarik bagi si kecil.
Faktanya, keberadaan ular naga di alam nyata masih menjadi pro dan kontra. Ada yang menyebut jika naga nyata adanya, tetapi tak sedikit juga yang menganggap jika ular naga hanyalah mitos belaka.
Dihubungkan dengan Siluman hingga Dewa
Foto: Wikipedia
Berbagai hal tentang Pulau Jawa memang menarik untuk dibahas, termasuk mitos yang masih menjadi misteri hingga saat ini yaitu terkait ular naga. Naga di Jawa digambarkan dalam berbagai bentuk dan sebutan yang berbeda di tiap daerah.
Oleh masyarakat tradisional pada masa lampau, naga biasanya dihubungkan dengan siluman hingga dewa ular. Makhluk ini dikisahkan ada yang bersifat baik, tetapi ada pula yang jahat. Selain itu, naga juga dianggap melambangkan kemakmuran.
Munculnya pemikiran tentang ular naga di tengah masyarakat Jawa bukan serta-merta karena rekaan. Orang zaman dahulu percaya dengan keberadaan naga karena mereka melihatnya dari relief yang ada pada candi serta ragam cerita yang diturunkan dari para leluhur.
Mitos Pulau Jawa Dijaga Ular Naga
Candi Naga di Kompleks Percandian Penataran, Blitar. Foto: Tropenmuseum
Melansir dari web Historia, pada bangunan Jawa Kuno, simbol naga banyak ditemukan pada kerajaan di daerah Jawa Timur pada abad ke 10 hingga ke 16. Bahkan di berbagai situs prasejarah, di Pulau Jawa tak sedikit yang memiliki patung berbentuk ular naga. Konon sebagai wujud perlindungan dan penjagaan terhadap suatu tempat.
Selain patung dan relief, naga juga dikisahkan dalam cerita rakyat tanah Jawa. Contohnya kisah Asal Usul Rawa Pening dari Semarang. Dalam cerita rakyat tersebut, naga diceritakan memiliki kesaktian sehingga menjadi penguasa di suatu danau.
Demikian juga dalam kisah pewayangan, terdapat karakter yang bernama Naga Jawa. Karakter Naga Jawa digambarkan berwujud ular dengan ukuran sangat besar sebagai jelmaan dari Sang Hyang Antaboga.
Sahyang Antaboga. Foto: Twitter/@lantip
Ular naga Jawa tak seperti naga yang digambarkan dalam mitologi China yang bisa terbang, memiliki kaki, dan dapat menyemburkan api. Hanya saja, ukurannya sangat besar dan memiliki kesaktian layaknya dewa, dilengkapi pula dengan mahkota di kepalanya.
Naga Jawa atau Antaboga dikisahkan sebagai penguasa dunia bawah atau bumi. Antaboga juga ada dalam cerita Mahabarata sebagai penolong Pandawa dan Dewi Kunti ketika terjadi kebakaran.
Sebenarnya masih banyak sekali mitos ular naga di Pulau Jawa seperti dalam kitab Udyogaparwa, Tantu Panggelaran, dan Korawasrama. Dari banyaknya cerita dan mitos tentang makhluk tersebut, naga pun kemudian dianggap sebagai penjaga tanah Jawa.
Ular Naga Menjadi Elemen Karya Seni
Mitos naga di Jawa sudah terpatri dalam benak masyarakat setempat. Bahkan ular naga diwujudkan dalam bentuk patung atau ukiran yang ditambahkan dalam berbagai karya seni. Berikut ini contoh karya yang mengadopsi elemen naga.
Dekorasi Benda Pusaka
Ukiran naga banyak ditemukan pada ukiran benda-benda pusaka seperti keris. Dapat dilihat antara lain keris Naga Runting, keris Naga Sasra, keris Naga Ransang, dan masih banyak lainnya.
Dinamakan keris naga karena bentuk keris yang berkelok mirip sekali dengan ekor naga. Tak hanya pada keris, ukiran naga juga ditemukan pada benda pusaka seperti tombak yang dinamakan tombak Naga Baru Kelinting. Tombak ini dimiliki oleh Ki Ageng Mangir Wanabaya.
Patung Penjaga
Patung dan relief berwujud naga juga banyak ditemukan pada candi dan di depan pintu masuk situs prasejarah. Relief dan patung berwujud naga biasanya digambarkan dengan mulut menganga lebar dengan lidah menjulur keluar. Patung semacam ini banyak ditemukan pada candi dan situs sejarah di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selain itu, patung dan relief naga sering disimbolkan untuk tugas perlindungan dan penjagaan dari sebuah bangunan. Misalnya seperti naga yang ditemukan di candi Penataran, Blitar, Jawa Timur. Tempat ini juga disebut juga dengan Candi Naga karena memiliki sebuah ukiran yang menggambarkan naga berukuran besar yang disanggah sembilan dewa.
Selain itu, di Candi Penataran ini terdapat tiga bangunan yang dilengkapi dengan patung naga. Penggambaran naga yang ada di bangunan tersebut berukuran besar di mana terdapat 8 naga yang menjaga setiap bangunan.
****
Parents, itulah sekilas ulasan tentang ular naga dalam mitologi Jawa. Meskipun hanya mitos, cerita naga tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Nusantara.
Baca juga:
18 Manfaat Buah Naga untuk Ibu Hamil, Cegah Risiko Keguguran
8 Resep MPASI buah naga yang bisa Bunda berikan untuk bayi
Resep Cemilan Sehat; Es Krim Buah Naga Merah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.