Ada banyak dongeng yang bisa Parents bacakan kepada si kecil, salah satunya yaitu dongeng persahabatan singa dan tikus. Dongeng ini memiliki cerita yang ringan dan menghibur, sehingga membuat si kecil jadi tidak merasa bosan.
Pesan moral yang terkandung di dalamnya pun sangat baik untuk diajarkan kepada buah hati tercinta. Lantas, bagaimana dongeng persahabatan singa dan tikus?
Yuk, langsung simak saja kisahnya.
Dongeng Persahabatan Singa dan Tikus
Gambar: taleswithgigi.com
Di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua makhluk lain sangat takut kepadanya. Raja hutan tersebut dikenal sangat mengerikan, tidak mengenal rasa takut dan dia merasa harus dihormati oleh semua makhluk yang ada di hutan. Dia menghabiskan sebagian waktunya dengan berburu dan sebagian lagi untuk tidur.
Tidak ada makhluk hidup yang ada di hutan berani mendekati sarangnya terutama saat singa, sang raja hutan, sedang tidur. Binatang perkasa itu sangatlah marah jika tidurnya terganggu dengan cara apa pun.
Akan tetapi, suatu hari tikus kecil sangat penasaran ingin melihat bagaimana sarang “Singa Si Raja Hutan”. Dengan niat yang bulat dia berangkat ke gua di mana singa biasa beristirahat. Namun, ketika dia sampai, dia tidak melihat adanya sang Raja Hutan.
“Dia pergi ke suatu tempat. Apakah dia akan segera kembali?” kata si tikus kecil bertanya dalam hati.
Untuk mengobati rasa penasarannya, si tikus kecil masuk menyelinap ke dalam gua. Gua itu sangatlah gelap, dia melihat jejak kaki sang raja hutan di tanah dan jejak kaki besar itu membuatnya sangat ketakutan.
“Sepertinya aku harus segera kembali,” pikir si tikus.
Namun, malang, saat itu terdengar suara langkah kaki singa memasuki gua.
“Oh, tidak, dia akan segera masuk. Apa yang harus aku lakukan,” si tikus gemetar.
Ternyata Singa Si Raja Hutan hanya pergi untuk minum di sungai dan dia datang kembali untuk beristirahat.
Si tikus bersembunyi di dalam gua yang gelap dan melihat bayangan besar singa jatuh di lantai. Singa duduk di dekat pintu masuk gua dan beristirahat dengan kepalanya menempel di kakinya yang besar. Ia langsung tertidur pulas. Seluruh gua tampak bergetar karena dengkuran keras Si Raja Hutan.
Si tikus berusaha merayap keluar secara diam-diam. Ia pun berada di dekat pintu masuk gua. Namun, saat ia mencoba untuk menyeberangi singa, ekor kecilnya menyerempet kaki kiri dari Sang Raja Hutan dan penguasa hutan terbangun dengan kaget. Terlihat kemarahannya saat dia melihat tikus kecil di sarangnya.
Walaupun takut, si tikus tidak kehilangan akal, dia segera berlari. Namun, malang, singa segera dapat menangkapnya. Sang raja hutan membuka rahang untuk menelan tubuh si tikus kecil.
Si tikus kecil seketika berteriak.
“Maaf, ya Raja, saya tidak bermaksud membangunkan Anda, saya hanya mencoba untuk meninggalkan gua ini di mana selama ini saya sangat penasaran ingin melihatnya. Mohon biarkan saya pergi kali ini dan saya tidak akan pernah lupa kebaikan Anda. Jika takdir memberi saya kesempatan, saya akan membantu Anda dengan cara yang saya bisa pada suatu hari nanti.”
Singa merasa geli mendengar ucapan si tikus. Bagaimana tikus kecil membantunya? Tapi dia membiarkan tikus kecil itu pergi dan tertawa terbahak-bahak. Si tikus berlari untuk menyelamatkan hidupnya, dia sangat berterima kasih kepada Sang Raja Hutan yang tidak jadi memakannya.
Beberapa hari sejak kejadian itu, seperti biasa, Singa Sang Raja Hutan pergi berkeliling. Pada suatu hari, tiba-tiba dia terjebak dalam jerat pemburu. Dia berjuang mati-matian untuk membebaskan diri.
Sayangnya, semua usahanya tidak menunjukkan hasil, dia hanya menemukan dirinya bahkan lebih terjerat kuat di dalam jaring tali pemburu. Dia meraung dengan kemarahan dan ketidakberdayaan.
Gambar: taleswithgigi.com
Seluruh hutan mulai bergetar karena suara mengerikan sang singa dan setiap binatang mendengar teriakan Sang Raja Hutan. Si tikus pun mendengarnya.
“Penguasa hutan dalam kesulitan,” pikir si tikus.
“Ini adalah kesempatan saya untuk bisa membantu dia sekarang.”
Tanpa berpikir panjang, si tikus berlari secepat yang dia bisa menuju tempat di mana suara itu berasal. Ia kemudian menemukan singa terperangkap di dalam jerat pemburu.
“Jangan bergerak, Yang Mulia, saya akan memotong tali Anda dan Anda akan segera bebas,” ucap si tikus.
Tanpa membuang waktu, dia mulai menggigit tali dengan gigi kecilnya yang tajam. Segera singa itu terbebas.
“Saya tidak menyangka bahwa kamu bisa membantu saya. Selama ini saya salah,” kata singa dengan rendah hati. Akhirnya, dua makhluk itu menjadi sahabat baik sejak hari itu.
Gambar: Freepik
Nah, dari dongeng tadi, pesan moral yang bisa Parents ajarkan kepada si kecil yaitu jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa jadi orang tersebut memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui.
Kita juga tidak boleh sombong terhadapnya, karena bisa saja suatu hari nanti orang itu yang akan menolong kita. Ingatlah bahwa kebaikan harus selalu dibalas dengan kebaikan.
Semoga dongeng persahabatan singa dan tikus bisa membuat si kecil terhibur, ya.
Baca Juga:
JK Rowling Rilis Cerita Anak Secara Online untuk Dibaca Gratis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.