Pencak silat adalah olahraga bela diri asli dari nusantara. Gerakan-gerakannya banyak yang terinspirasi dari gerakan binatang lantaran nenek moyang kita dulu meniru gerakan tersebut untuk bertahan hidup di hutan. Namun, kini olahraga ini telah berkembang hingga banyak variasi gerakan lain.
Lalu, bagaimana awal mula sejarah bela diri ini? Mari simak fakta-fakta menarik mengenai olahraga bela diri dari Indonesia ini.
Sejarah Pencak Silat, Seni Bela Diri Asli Nusantara
Sumber: Shutterstock
Masyarakat Indonesia boleh berbangga hati dengan kesenian tradisional yang satu ini. Pencak silat adalah seni bela diri asli dari Indonesia yang kini telah mendunia. Seni bela diri ini awalnya terinspirasi dari keterampilan suku asli tanah air ketika berburu dan perang menggunakan senjata seperti parang, perisai, dan tombak.
Para ahli sejarah memperkirakan pencak silat sudah ada di nusantara sejak abad ke-7 M. Temuan ini didasari pada artefak senjata dari zaman Hindu Buddha yang penuh dengan pahatan dan relief bergambar kuda-kuda seperti di Candi Prambanan dan Borobudur. Kita tahu bahwa sikap kuda-kuda adalah mekanisme pertahanan dalam seni bela diri.
Berdasarkan catatan tertulis, pencak silat mulai berkembang secara pesat di nusantara pada abad ke-14 ketika Kerajaan Islam mulai berjaya. Seni bela diri ini banyak digunakan sebagai bahan latihan spiritual di pesantren-pesantren. Tak hanya itu, pencak silat juga digunakan oleh para penduduk untuk berperang melawan penjajah.
Seni bela diri ini semakin mendapat perhatian tatkala sebuah organisasi pencak silat bernama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948. Organisasi ini lantas tercatat sebagai organisasi silat tertua di dunia.
Dari nusantara, seni bela diri ini kemudian berkembang sampai ke mancanegara. Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan pada tanggal 11 Maret 1980 dengan anggota pendiri yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Artikel terkait: Kisah Dini Surya, 13 Tahun jadi Sasaran Pukulan Suami Kini Jadi Pelatih Bela Diri
5 Aliran Seni Bela Diri Pencak Silat di Indonesia
Seiring berjalannya waktu, seni bela diri ini semakin berkembang hingga muncul 7 aliran berbeda di Indonesia. Masing-masing aliran memiliki cara, metode, dan gerakan yang berbeda-beda.
Berikut 5 aliran pencak silat yang menggunakan tenaga dalam di Indonesia:
1. Pagar Nusa
Sumber: Nu.or.id/NOJ/Dtk
Dilihat dari sejarah, pencak silat sempat berkembang dan digunakan sebagai latihan spiritual di pondok pesantren. Tak heran apabila organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU) memiliki padepokan silat bernama Pagar Nusa.
Pagar Nusa juga membawahi banyak cabang silat seperti Pagar Nusa Gasmi, Pagar Nusa Batara Perkasa, Pagar Nusa Satria Perkasa Sejati (Saperti), dan masih banyak lagi.
2. Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Sumber: Poskomalut.com
Jika NU punya Pagar Nusa maka Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar nomor 2 di Indonesia juga memiliki padepokan silat bernama Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Seluruh anggota Tapak Suci harus beragama Islam dan bersedia bergabung dengan Muhammadiyah. Selain itu, para anggota juga dituntut untuk mengamalkan ajaran Islam dan dilarang untuk musyrik atau mempercayai kekuatan lain selain yang datangnya dari Allah SWT.
Artikel terkait: 4 Jejak Sejarah dan Budaya Islam di Nusantara, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
3. Pencak Silat Perisai Diri
Sumber: Smpislamalfath.sch.id
Selain diajarkan di pesantren, silat juga berkembang di lingkaran kerajaan. Perisai Diri adalah padepokan silat yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan dari Kadipaten Pakualaman.
Sebelum mendirikan Perisai Diri, ia melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan Ki Hajar Dewantoro yang tak lain adalah pamannya. Padepokan ini memiliki motto silat yang jadi andalan mereka, yaitu “Pandai Silat Tanpa Cidera”.
4. Pencak Silat Merpati Putih
Sumber: Budaya-indonesia.org
Merpati Putih adalah padepokan silat yang mengajarkan seni bela diri dengan tangan kosong atau tanpa menggunakan senjata sama sekali. Awalnya, aliran ini hanya berisikan para anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Namun, lambat laun lantas diajarkan secara terbuka bagi siapa saja yang bersedia.
Para pendekar di Merpati Putih punya semboyan “Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening” yang artinya “mencari sampai mendapat kebenaran dengan ketenangan”.
Artikel terkait: Daftar 5 Kerajaan Islam di Indonesia yang Paling Berpengaruh
5. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Sumber: Nusadaily.com
Didirikan oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Eyang Suro pada tahun 1903, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sudah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Tadinya, padepokan ini bernama Djojo Gendilo Tjipto Muljo. Namun, pada tahun 1917, Eyang Suro mendirikan padepokan baru bernama Persaudaraan Setia Hati yang menjadi cikal bakal PSHT.
Parents, demikian sejarah mengenai pencak silat di Indonesia. Ternyata ada banyak aliran seni bela diri di Indonesia ya. Parents mungkin tertarik mendaftarkan diri menjadi anggota?
Baca juga:
Pesona 5 Pulau Terbesar di Indonesia Beserta Destinasi Wisatanya
Sejarah dan Keunikan Tari Lenggang Nyai, Simbol Perjuangan Perempuan
Dongeng Lutung Kasarung, Punya Pesan Baik untuk Diajarkan kepada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.