Saat mendapati ujung penis bayi merah, Bunda pastinya merasa khawatir. Sebenarnya, apa penyebab area genital si kecil tampak kemerahan? Apakah kondisi tersebut berbahaya?
Nah, untuk menjawab pertanyaan di atas, mari baca ulasan selengkapnya berikut ini sampai tuntas!
Ini yang Perlu Bunda Ketahui tentang Penis Bayi
Ketika si kecil lahir ke dunia, sebagian orang tua baru mungkin akan terkejut dengan penampilan buah hatinya. Bayi baru lahir sering terlihat bengkak, tampak berlumuran darah, dan diselimuti lapisan lemak vernix caseosa yang terlihat seperti krim keju.
Bagaimanapun, saat masih berupa janin, si kecil tumbuh dan berkembang dalam cairan ketuban. Hari demi hari, ia terlipat di ruang yang semakin sempit di dalam rahim. Kemudian di sebagian besar persalinan, bayi didorong melalui jalan lahir yang sempit.
Organ seksual bayi laki-laki dan perempuan mungkin tampak relatif besar serta bengkak saat lahir. Ini disebabkan beberapa faktor, termasuk paparan hormon yang diproduksi oleh ibu dan janin, memar terkait dengan trauma kelahiran, dan perkembangan alami alat kelamin.
Jika Bunda baru saja melahirkan anak laki-laki pertama, Bunda mungkin akan terkejut dengan semua yang harus dipelajari. Salah satu yang penting diperhatikan adalah kesehatan area genital bayi.
Bunda jangan heran jika melihat kondisi penis bayi tidak tampak selalu kecil. Seperti orang dewasa yang memiliki penis, bayi juga bisa mengalami ereksi. Bahkan, janin laki-laki juga mengalaminya saat di dalam rahim.
Akan tetapi Bunda tidak perlu khawatir terlebih dahulu, karena itu bukanlah respons seksual, melainkan reaksi normal organ sensitif terhadap sentuhan. Penis bayi bisa jadi mengalami ereksi ketika bergesekan dengan popok, saat bayi dimandikan, saat bayi menyusu, atau hanya terjadi secara acak.
Artikel terkait: Benarkah makan ayam goreng saat hamil bikin penis bayi mengecil?
6 Penyebab Ujung Penis Bayi Merah
Seiring tumbuh kembang bayi, terkadang ada hal tak terduga yang Bunda temukan pada diri si kecil. Salah satunya adalah masalah ujung penis bayi yang tampak kemerahan.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ujung penis bayi merah. Berikut penjelasan lengkapnya, Bun.
1. Ruam Popok
Penyebab pertama ujung penis bayi tampak kemerahan adalah ruam popok. Kulit yang memerah akibat ruam popok bahkan bisa menjadi bengkak, terutama pada daerah bokong, paha, dan sekitar area genital.
Bayi mengalami ruam pokok biasanya karena terlalu lama kontak dengan urine dan feses saat memakai popok. Daerah yang tertutup popok cenderung lembap sehingga memudahkan tumbuhnya bakteri dan jamur.
Selain itu, ukuran popok yang tidak pas menyebabkan gesekan dan iritasi kulit, juga dapat memicu ruam di area genital.
2. Balanitis
Balanitis adalah nyeri dan peradangan pada kepala penis yang paling sering terjadi pada laki-laki yang tidak disunat. Kondisi ini paling umum dialami anak laki-laki di bawah usia 4 tahun.
Balanitis menyerang bayi laki-laki yang belum disunat karena daerah yang lembap dan hangat di bawah kulup adalah tempat yang ideal bagi jamur dan bakteri untuk tumbuh.
Jika mengalami balanitis, kepala atau ujung penis bayi biasanya terlihat merah, bengkak, gatal, dan perih. Selain itu, kemungkinan juga disertai gejala lain seperti sakit saat kencing, cairan kental yang keluar dari bawah kulup, berdarah di sekitar kulup, dan bau yang tidak sedap.
3. Cedera Penis
Tidak menutup kemungkinan, area genital yang kemerahan disebabkan oleh cedera. Kondisi ini biasanya terjadi karena penis terjepit ritsleting atau ada luka.
Pada bayi dan anak laki-laki, cedera kulit pada penis umumnya berupa luka atau goresan, atau memar kecil. Kondisi ini biasanya bisa sembuh dengan cepat.
4. Gigitan Serangga
Faktor penyebab ujung penis bayi merah selanjutnya adalah gigitan serangga. Ketika penis bayi digigit serangga, akan muncul reaksi peradangan kulit sebagai respons dari kontak dengan alergen, dalam hal ini gigitan serangga tersebut.
Salah satu serangga yang paling sering menyerang anak-anak adalah semut api. Racun yang dikeluarkan oleh semut tersebut akan menimbulkan reaksi seperti nyeri hebat di area gigitan, rasa seperti terbakar, bengkak, dan kemerahan.
5. Infeksi Saluran Kemih Bisa Sebabkan Ujung Penis Bayi Merah
Masalah infeksi saluran kemih (ISK) cukup sering dijumpai pada bayi dan anak-anak yang masih memakai popok. Penyebab utama kondisi ini adalah infeksi bakteri.
Bakteri dari usus atau feses masuk ke dalam kandung kemih melalui uretra. Kemudian mikroorganisme tersebut menyebar dan tumbuh di area saluran kemih.
Salah satu gejala infeksi saluran kemih pada bayi adalah ruam di area genital yang sulit hilang. Selain itu, gejala lainnya termasuk bayi rewel, demam, tidak mau menyusu, sering pipis walaupun urinenya sedikit.
6. Iritasi, Termasuk Penyebab Ujung Penis Bayi Merah
Faktor lainnya yang mungkin jadi penyebab mengapa ujung penis bayi tampak kemerahan adalah iritasi. Faktanya, areal genital merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif, sehingga lebih mudah mengalami iritasi.
Pada bayi, iritasi penis dapat dipicu oleh gesekan dengan popok, penggunaan deterjen atau cleanser yang tidak cocok, serta penis yang terkena bedak atau minyak kayu putih.
Artikel terkait: Mengenal Fimosis, Kondisi Kulup Melekat pada Penis Bayi yang Belum Disunat
Cara Mengatasi Ujung Penis Bayi Merah
Kondisi penis si kecil yang memerah tentu saja akan membuat Bunda cemas dengan kesehatan si kecil. Nah, untuk mengatasinya, berikut ini beberapa langkah dan tips yang bisa Bunda lakukan.
1. Bersihkan Kulup Penis dengan Baik
Pada bayi yang belum disunat, bagian kulup atau kepala penis memang sangat rentan mengalami infeksi yang menyebabkan kemerahan. Ini karena bagian bawah kulup yang lembap sangat disukai jamur dan bakteri.
Oleh karena itu, Bunda harus memastikan penis bayi selalu dibersihkan dengan baik. Tarik sedikit ujung penis, tetapi jangan menariknya paksa, agar dapat dibersihkan hingga sempurna.
2. Sering Ganti Popok Bayi untuk Mengatasi Ujung Penis Bayi Merah
Jangan membiarkan bayi menggunakan popok yang sama selama berjam-jam. Secara berkala, gantilah popok bayi sekitar 3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir.
Jika si kecil sudah BAB, jangan tunda mengganti popoknya. Ini untuk meminimalisasi risiko iritasi kulit dan infeksi.
Tidak kalah penting, pakaikan popok yang sesuai dengan bobot tubuh si kecil. Jangan paksakan memakaikan bayi popok yang kebesaran apalagi kekecilan.
3. Gunakan Krim Ruam Popok
Durasi penggunaan popok selama hampir 24 jam penuh meningkatkan risiko bayi mengalami ruam popok. Maka sebagai upaya pencegahan, sebaiknya oleskan krim ruam popok (diaper rash cream) setiap kali mengganti popok si kecil.
4. Gunakan Sabun yang Hypoallergenic
Kulit bayi memang lebih sensitif, sehingga perlu produk perawatan bayi yang telah diformulasikan khusus. Pilihlah sabun dan deterjen yang hypoallergenic agar kulit bayi yang lembut senantiasa terlindungi dari kemungkinan iritasi dan alergi.
5. Keringkan Area Genital
Menjaga agar area genital bayi tidak lembap juga perlu Bunda lakukan. Setiap bayi selesai mandi atau area genitalnya dibersihkan, pastikan untuk mengeringkannya dengan baik. Dengan begitu, risiko tumbuhnya jamur dan bakteri bisa dicegah.
6. Hindari Pemakaian Bedak Minyak Telon di Sekitar Penis
Terkadang, orang tua secara sengaja maupun tidak sengaja memberikan bedak atau minyak telon di area genital bayi. Ini tentu saja harus dihindari karena bisa mengiritasi kulit di area sensitif tersebut.
Artikel terkait: Panduan lengkap cara menjaga kebersihan penis bayi laki-laki untuk Parents
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Bunda sudah menerapkan sederet tips di atas, tetapi ternyata tidak membantu meringankan kondisi si kecil, maka segeralah bawa ia ke dokter. Terutama jika si kecil mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Penis bayi semakin merah dan bengkak dalam beberapa hari
- Si kecil tampak kesakitan saat buang air kecil
- Bayi mengalami demam dan rewel
- Ada cairan atau nanah yang keluar dari penis
- Kulup menggelembung saat bayi buang air kecil
Nah, itulah penjelasan lengkap seputar ujung penis bayi merah. Kini, Bunda sudah tahu apa saja penyebab dan cara mudah mengatasinya.
Baca juga:
Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Alat Kelamin Bayi Laki-laki
Mikropenis pada bayi, Parents perlu ketahui gejala dan pengobatannya
Hipospadia: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.