Agar bayi selalu sehat dan bisa bertumbuh kembang dengan baik, Anda sebagai orangtua harus memastikan bahwa semua bagian tubuh bayi mendapatkan perawatan yang maksimal. Termasuk bagian kelaminnya.
Bayi laki-laki lahir dengan membawa jutaan sel sperma, oleh karena itu Anda harus memastikan bahwa alat kelaminnya tumbuh dengan baik. Hal ini juga demi kesehatan bayi Anda sendiri.
Pastikan testis turun
Sumber: urologyhealth
Pada tahun-tahun pertama, Anda harus rutin membawa bayi laki-laki Anda untuk diperiksa oleh dokter anak. Untuk melihat apakah testikelnya telah turun ke skrotum saat bayi berusia enam bulan, hal ini untuk memastikan kesuburan si bayi di masa depan.
Baca: Waspadai Testis Tidak Turun Pada Bayi Laki-laki
Bill Hyndham, seorang dokter anak di Rumah Sakit Alberta Children menjelaskan, ” Testikel yang tidak turun ke skrotum bisa menyebabkan kemandulan, karena skrotum akan menjaga testikel lima derajat lebih dingin. Hal ini dibutuhkan untuk memproduksi sel sperma yang sehat.”
Ukuran bukan masalah
Bill Hyndham juga menambahkan, agar orangtua tidak berusaha membandingkan ukuran alat kelamin anaknya dengan bayi lain. Karena penis memiliki ukuran yang berbede-beda, orangtua diharapkan lebih fokus pada kesehatan dan bagaimana alat kelamin anak bisa berfungsi dengan baik.
Namun, ada sebuah kondisi yang disebut ‘penis terkubur’, hal ini terjadi karena sebagian penis diselubungi oleh lemak di tubuh bayi. Hal ini masih normal, karena penis anak akan terlihat setelah berat badannya berkurang dan ia bertambah dewasa.
Hati-hati saat membersihkan
Michelle Ponti, seorang dokter anak di London menghimbau para orangtua agar berhati-hati saat membersihkan penis bayinya.
“Ada jaringan tipis diantara kulup dan penis, jika terlalu keras membersihkannya, kulit tipis itu bisa robek. Bekas luka pada jaringan tersebut akan membuat kulup tidak tertarik secara alami saat penis ereksi, hal ini menyebabkan kondisi menyakitkan yang disebut phimosis,” Michelle menjelaskan.
Ketika masih bayi, kulup akan menyatu dengan kepala penis. Saat anak berusia tiga tahun, kulup akan terpisah secara alami dari kelenjar penis. Hal ini membuat kulup mudah ditarik dari penis.
Saat masih bayi, penis dan kulup memiliki metode alami untuk membersihkan sendiri. Jadi Anda tidak perlu menarik kulup dari kepala penis untuk membersihkannya.
Saat anak bertambah besar, Anda harus mengajarinya untuk menarik kulup dari kepala penis bila ia hendak kencing. Setelah selesai, kulup ditarik kembali untuk menutupi kepala penis.
“Saat anak berusia tiga atau empat tahun, sebaiknya anak sudah bisa menarik kulupnya saat kencing. Hal ini untuk menghindari infeksi saluran kemih,” kata Dr. Hyndham.
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih adalah salah satu masalah yang umum dialami anak laki-laki dari usia dua tahun hingga tiga belas tahun. 1-2% anak laki-laki akan mengalaminya pada usia enam bulan. Infeksi ini terjadi karena bakteri masuk melalui lubang kencing (uretra), yang kemudian menuju kandung kemih, bahkan dalam kasus serius bisa menyebabkan gangguan pada ginjal.
Gejala yang timbul adalah nyeri saat buang air kecil, kadang-kadang sampai demam. Bila bayi yang mengalaminya, dia akan rewel dan tidak mau makan.
Beberapa studi menunjukkan bayi yang menerima ASI eksklusif memiliki risiko lebih rendah mengalami infeksi saluran kemih. Lebih sering mandi juga bisa menghindari masuknya bakteri ke uretra, sehingga mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa diketahui dari dari kultur urin dan diobati dengan antibiotik.
Anda juga harus waspada jika anak Anda mengatakan bahwa alat kelaminnya sakit, Anda harus memeriksa apakah di penisnya ada luka atau tidak. Kemudian bawalah anak Anda ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Ereksi adalah normal
Seorang pendidik di bidang seksualitas, Valerie Barr mengatakan bahwa sangat penting mengajarkan seksualitas yang sehat pada anak lelaki sejak usia dini. Saat penis anak mengalami ereksi, Anda harus mengajarinya bahwa itu normal.
” Saat anak berusia 8 atau 10 tahun, sebaiknya dijelaskan tentang sel telur dan sel sperma. Jika tidak, anak akan mempelajarinya dari orang lain, ” terang Valerie Barr.
Jika anak Anda masih bayi, usahakan untuk membersihkan area genital dengan lembut. Dan gantilah popoknya dengan rutin, untuk menghindari menumpuknya kotoran di area tersebut. Hindari menggunakan produk bayi yang mengandung alkohol, agar kulit bayi tidak mengalami iritasi.
Baca juga:
Kapan Sebaiknya Sunat atau Khitan Pada Anak Laki-laki Dilakukan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.