Parents, Ini 3 Cara Prediksi Tinggi Badan Anak & Faktor yang Memengaruhinya

Penasaran bagaimana cara memprediksi tinggi anak nanti saat ia dewasa nanti? Cek di sini, Parents!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak akan bertumbuh dewasa. Terkadang, saat melihat anak-anak kita sudah besar, ada keharuan tersendiri, ya, Parents. Tadinya mereka masih kecil dalam gendongan di lengan, kini ia bertumbuh semakin besar. Tinggi anak pun bertambah sesuai pertambahan usianya.

Akan tetapi, Parents mungkin bertanya-tanya apakah pertambahan tingginya sudah sesuai atau tidak? Lalu bagaimana tinggi si kecil saat masuk sekolah nanti, ya? Bagaimana pula cara memprediksinya?

Artikel terkait: 10 Contoh Latihan Koordinasi untuk Anak Usia Prasekolah

3 Cara Prediksi Tinggi Anak Saat Dewasa

Tinggi badan anak dapat diprediksi dengan beberapa metode. Apa saja itu?

1. Prediksi Tinggi Anak dengan Metode Dua Tahun Kali Dua

Tinggi badan anak saat ini memengaruhi tinggi badannya di masa depan saat dewasa.

Metode ini dapat digunakan ketika anak berusia 2 tahun. Untuk anak perempuan, bisa digunakan sejak usia 18 bulan, karena anak perempuan berkembang lebih cepat. 

2. Metode Tinggi Badan Rata-Rata Orang Tua

Metode ini sangat mudah digunakan, yaitu dengan menjumlahkan tinggi badan kedua orang tua lalu di bagi 2. Dengan syarat untuk anak laki-laki tambahkan 2,5 inci dan anak perempuan kurangi 2,5 inci

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hasil tinggi badan tersebut merupakan perkiraan kasar tinggi badan anak saat dewasa nanti. Semakin tinggi kedua orang tua, maka perkiraan tinggi anak saat dewasa juga tinggi, begitu pun sebaliknya.

3. Metode Kalkulasi Tinggi Potensi Genetik

Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi dewasa yang dihitung berdasarkan tinggi badan Anda dan pasangan. Adapun rumus menghitung TPG anak saat dewasa, yaitu:

  • TPG anak laki-laki = ((TB Ibu +13) + TB Ayah ): 2 ± 8,5 
  • TPG anak perempuan =  ((TB ayah -13)+ TB Ibu) : 2 ± 8,5 

*Perhitungan dalam ukuran cm

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Pentingnya Memantau Tinggi Badan Si Kecil, Ini Alasannya!

Faktor yang Memengaruhi Tinggi Anak

1. Faktor Genetik atau Keluarga

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, seperti itulah pepatah mengatakan. Tinggi badan seseorang biasanya tergambar dari tinggi badan kedua orang tuanya.

Faktor genetik memang memengaruhi tinggi badan anak. Misalnya, orang tua yang pendek rata-rata memiliki anak juga yang pendek, begitu pun sebaliknya. 

Akan tetapi, jika anak yang lahir dalam keluarga yang tidak tinggi, Parents tidak perlu berkecil hati. Sebab selain faktor genetik dari orang tua, ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi tinggi badan anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Gizi dan Pola Makan Sangat Memengaruhi Tinggi Badan Anak

Kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi si kecil dapat berdampak pada tinggi badannya. Anak-anak yang kurus memiliki kecenderungan lebih pendek bahkan berisiko stunting.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis pada masa 1000 hari pertama kehidupan. Pertumbuhan si kecil dipengaruhi oleh asupan gizi sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Bayi yang diberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih baik.

Untuk mencegah anak dari stunting, Parents perlu memperhatikan asupan gizi si kecil. Sajikan makanan bergizi dan bervariasi setiap hari.

Makanan tinggi protein dan tinggi kalsium akan memaksimalkan tinggi badan si kecil. Upayakan memberikan MPASI padat gizi sejak usia 6 bulan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber makanan tinggi protein antara lain daging, unggas, ikan, telur, dan kacang-kacangan beserta olahannya seperti tempe dan tahu. Sedangkan sumber makanan tinggi kalsium untuk si kecil seperti, susu, telur, ikan laut seperti ikan kembung, ikan salmon, tuna, kacang-kacangan seperti kacang hijau, kedelai, dan almond.

3. Hormon

Faktor hormonal juga berperan penting dalam pertumbuhan si kecil. Hormon pertumbuhan atau hormon tiroid memengaruhi laju pertumbuhan tinggi badan si kecil.

Apabila terjadi ketidaksimbangan hormon, maka pertumbuhan si kecil pun bisa mengalami gangguan. 

Artikel terkait: Tinggi dan Berat Badan Anak Belum Ideal? Lakukan 3 Cara Ini!

4. Kondisi Kesehatan dan Penggunaan Obat-obatan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan akibat beberapa penyakit kronis. Antara lain radang sendi parah, penyakit celiac, atau kanker.

Penggunaan obat kortikosteroid juga dapat memperlambat pertumbuhan si kecil. Misalnya seperti penggunaan obat prednison dalam jangka waktu lama.

5. Pola Asuh dan Aktivitas Fisik

Memberikan stimulus kepada anak seperti mengajak ngobrol, membiasakan berjalan-jalan, membuat saraf dan hormon pertumbuhan anak terstimulasi dengan baik. Ini juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan badan anak.

Pastikan juga si kecil melakukan aktivitas fisik sesuai usianya setiap hari. Parents juga bisa menyempatkan berjalan-jalan sore di akhir pekan bersama keluarga dan si kecil.  

Parents dapat mengetahui pertumbuhan anak melalui KMS (Kartu Menuju Sehat), berupa grafik pertumbuhan anak dari lahir hingga usia 5 tahun. Grafik pertumbuhan ini terdapat dalam buku KIA (Kesehatan Ibu dan anak) yang bisa didapatkan saat memeriksakan kehamilan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Buku bersampul pink ini akan bermanfaat sebagai pedoman Parents untuk memantau kesehatan, gizi anak, serta memantau berat badan dan tinggi badannya.

Jangan lupa untuk selalu membawa buku KIA ini setiap kali si kecil sakit, agar dokter atau ahli gizi dapat melihat riwayat pertumbuhan, catatan imunisasi, dan riwayat kehamilannya. Gangguan pertumbuhan si kecil bisa terdeteksi melalui grafik KMS.

Nah, itulah faktor yang memengaruhi tinggi badan anak dan cara memprediksi tingginya saat dewasa nanti. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya!

Baca juga:

id.theasianparent.com/menambah-tinggi-badan-anak

id.theasianparent.com/tinggi-badan-anak

id.theasianparent.com/tinggi-badan-ideal

Penulis

Titin Hatma