Tidak bisa menahan kencing biasanya akan dialami oleh Bumil ketika rahim dan janin semakin membesar. Namun, tidak bisa menahan kencing apakah tanda hamil dan bisa dialami oleh ibu hamil muda?
Dilansir dari laman clevelandclinic, sekitar 40-50 persen ibu hamil mengalami masalah inkontinensia.
Inkontinensia adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat mengendalikan keluarnya urine dari kandung kemih.
Kondisi ini paling sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan, saat ukuran janin sudah semakin besar dan memberikan tekanan pada kandung kemih.
Namun, inkontinensia dapat terjadi pada setiap trimester kehamilan juga, lho.
Baca artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui penjelasan tentang peningkatan keinginan berkemih selama kehamilan!
Apakah Kebelet Pipis Terus Tanda Hamil?
Dilansir dari laman raleighob, pada awal trimester pertama, banyak ibu hamil mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
- Perubahan Hormon: Peningkatan hormon hCG dan progesteron memengaruhi fungsi ginjal dan dapat menyebabkan peningkatan produksi urine.
- Tekanan pada Kandung Kemih: Saat rahim membesar pada awal kehamilan, hal ini dapat memberikan tekanan pada kandung kemih.
Kenapa Ibu Hamil Tidak Bisa Menahan Pipis?
Melansir dari laman henryfordhealth, rahim membesar selama kehamilan dapat memberi tekanan pada kandung kemih.
Alhasil, jumlah jumlah urie yang dapat ditampung kandung kemih juga berkurang. Itulah sebabnya Bumil akan lebih sering merasa ingin buang air kecil, Parents.
Selain itu, tubuh Bumil juga memproduksi lebih banyak hormon progesteron yang menyebabkan otot polos di seluruh tubuh termasuk otot dasar panggul menjadi rileks. Akibatnya, ibu hamil akan sulit menahan keinginan untuk buang air kecil.
Seperti Apa Kencing Orang Hamil?
Ibu hamil mungkin mengalami perubahan warna urin. Umumnya, warna urin ibu hamil adalah kuning muda hingga kuning tua.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi warna urine saat hamil, yaitu:
- Tingkat hidrasi: Banyaknya konsumsi cairan dapat memengaruhi warna urine lho, Parents. Jika Bumil cukup terhidrasi, warna urinenya akan jernih atau kuning muda. Namun, pada Bumil yang tidak cukup mengonsumsi cairan, warnanya menjadi lebih pekat dan bahkan menjadi kuning tua. Bahayanya, kurangnya konsumsi cairan saat hamil dapat memicu komplikasi seperti infeksi saluran kemih (ISK).
- Konsumsi vitamin dan suplemen: Banyak vitamin prenatal mengandung vitamin B dan zat besi, yang dapat membuat urine menjadi berwarna gelap. Vitamin B, khususnya, dapat menyebabkan rona kuning cerah, sering kali mengkhawatirkan namun umumnya tidak berbahaya bagi Bumil.
Apakah Menjelang Haid Sering Buang Air Kecil?
Dilansir dari laman Medicalnewstoday, hormon progesteron dan prostaglandin yang terlibat dalam proses menstruasi dapat meningkatkan keinginan buang air kecil sebelum menstruasi.
Bagi sebagian orang, meningkatnya keinginan buang air kecil ini merupakan bagian normal dari siklus menstruasi mereka, Parents.
Lebih lengkapnya, berikut kemungkinan penyebab meningkatnya keinginan buang air kecil menjelang menstruasi.
1. Hormon Progesteron
Kadar progesteron mencapai puncaknya selama fase luteal dari siklus menstruasi. Hormon progesteron memengaruhi fungsi ginjal dan dapat menyebabkan peningkatan produksi urine.
Progesteron juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti sembelit.
2. Prostaglandin
Sebelum menstruasi, lapisan rahim akan rusak dan melepaskan prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat kimia mirip hormon yang menyebabkan pembuluh darah dan otot rahim berkontraksi.
Prostaglandin juga dapat memengaruhi fungsi kandung kemih dan berkontribusi pada peningkatan kontraksi kandung kemih.
Kontraksi kandung kemih dapat menyebabkan keinginan untuk buang air kecil lebih sering.
3. Retensi Cairan
Peningkatan kadar progesteron dalam fase luteal dapat menyebabkan retensi cairan, karena progesteron mengaktifkan aldosteron, yang mengatur air dan garam di ginjal.
Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan kadar aldosteron dan retensi natrium selama pertengahan fase luteal, terutama jika mereka mengonsumsi banyak natrium.
Karena tubuh ingin menghilangkan penumpukan cairan berlebih melalui retensi cairan, maka frekuensi buang air kecil akan meningkat pada periode ini.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah infeksi bakteri pada saluran kemih, yang meliputi ginjal, ureter, uretra, dan kandung kemih.
ISK dapat menyebabkan keinginan untuk buang air kecil lebih sering. Gejala lainnya meliputi:
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Kram di perut bagian bawah atau selangkangan.
- Adanya darah dalam urine.
Menstruasi dapat dikaitkan dengan risiko ISK yang lebih tinggi karena perubahan mikrobiota di vagina.
Itulah penjelasan tentang tidak bisa menahan kencing apakah tanda hamil.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.
***
Baca Juga:
50 Tanda-Tanda Hamil Muda Selain Mual yang Perlu Bunda Ketahui
Inilah 5 Tanda Pasti Kehamilan, Calon Bunda Wajib Tahu!
Tanda Hamil 1 Minggu yang Mungkin Bunda Tidak Sadari, Apa Saja?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.