Bunda sedang menjalani program hamil, tetapi suami masih merokok? Rasanya sulit sekali menyuruh pasangan kesayangan berhenti ngebul. Ada enggak, ya, terapi berhenti merokok yang efektif dan ampuh dilakukan?
Tak bisa dipungkiri, menghentikan kebiasaan merokok tak semudah membalikkan telapak tangan. Mengutip CNN, sebanyak 90% dari mereka yang mencoba berhenti merokok akan kembali merokok walaupun sudah mengupayakan segala cara terbaik.
Jangan heran jika ahli kesehatan menilai berhenti merokok dinilai sebagai perjuangan kebiasaan sehat yang paling sulit untuk ditempuh! Melebihi segalanya, menyiapkan mental dan tekad menjadi poin utama yang harus ada bagi Anda yang ingin berhenti merokok.
7 Terapi Berhenti Merokok yang Bisa Dicoba
Memadukan beragam cara bisa dicoba jika Anda memang sudah ada niatan berhenti mengisap rokok. Apa saja?
1. Pikirkan Keuntungan Berhenti Merokok
Sebagai penyemangat mental, Anda bisa mulai memikirkan apa saja manfaat yang akan diraih bila Anda sungguh ingin berhenti merokok. Agar memudahkan, buatlah tabel atau tulis di notes warna warni. Lalu, tempelkan di space yang mudah terlihat.
Semisal dari segi kesehatan, berhenti merokok berarti Anda menghentikan risiko penyakit berbahaya yang mengintai perokok seperti tekanan darah, serangan jantung, hingga kanker. Anda juga meningkatkan kesempatan berumur panjang karena menyibukkan diri dengan hal lain selain merokok.
Dari segi lingkungan, berhenti merokok secara tak langsung melindungi anggota keluarga terkasih dari bahaya asap rokok. Seperti diketahui asap rokok tidak hanya berdampak negatif bagi si perokok aktif, tetapi juga untuk perokok pasif walaupun tidak merokok secara langsung.
Anda juga akan mendapatkan manfaat dari sisi finansial. Jika biasanya Anda menyediakan uang yang tak sedikit untuk jatah membeli rokok setiap bulan, bayangkan berapa uang yang bisa dikumpulkan ketika kebiasaan ini berhenti sama sekali.
Anda bisa menggunakannya untuk hal lain, misalnya membelikan hadiah untuk istri. Lebih menyenangkan, bukan?
2. Hindari Pemicu
Setelah menulis daftar manfaat, menghindari pemicu juga menjadi langkah yang bisa dilakukan. Sedapat mungkin hindari faktor atau kebiasaan yang akan membuat merokok Anda kumat.
Salah satu contohnya adalah berkumpul dengan teman yang merokok. Percaya atau tidak, bergabung dengan sesama perokok akan menimbulkan hasrat untuk membakar rokok. Faktor lain seperti kopi, minuman beralkohol adalah pemicu yang sebaiknya dijauhi.
Jika terbiasa merokok setelah makan, Anda bisa mencari cara lain sebagai pengganti, seperti mengunyah permen karet atau menggosok gigi. Bila Anda memisahkan diri di pusat perbelanjaan dari pasangan demi mencari area merokok, kali ini cobaah menemai saja istri berbelanja.
3. Disiplin
Faktanya, tekad dan kedisiplinan akan menjadi pemenang bagi seseorang yang benar-benar ingin berhenti merokok. Studi menunjukkan, hanya sekitar 4-7 persen perokok dapat melakukannya tanpa bantuan tambahan. Oleh karena itu, Anda memang harus siap mental dan membekali diri dengan komitmen yang kuat.
Para anggota di QuitSmokingCommunity.org menyarankan Anda minum air putih ketika gejala mulai timbul. Alihkan perhatian ketika keinginan merokok mulai mencuat, semisal pergi jalan santai dekat rumah atau mengobrol dengan teman dekat.
Satu hal lain yang bisa membantu adalah untuk meminta dukungan. Biarkan teman-teman dan keluarga tahu bahwa Anda sedang mencoba untuk berhenti merokok, sehingga mereka bisa menyemangati Anda.
4. Ajak Pasangan
Tak hanya laki-laki, banyak juga perempuan yang merokok. Bila Parents termasuk salah satu pasangan perokok, cinta bisa membantu melalui fase sulit berhenti merokok. Demikian menurut sebuah studi yang dimuat di jurnal JAMA Internal Medicine.
Ada hampir 50 persen laki-laki bisa berhenti merokok jika pasangan mereka juga ikut berhenti. Bandingkan dengan hanya 8 persen keberhasilan pada laki-laki yang pasangannya belum mau berhenti merokok.
5. Terapi Pengganti Nikotin (NRT)
Bagi orang yang sudah lama bersahabat dengan rokok, berhentinya asupan nikotin dapat menimbulkan rasa frustasi. Inilah penyebab utama mengapa mereka gagal berhenti merokok. Jangan khawatir, terapi pengganti nikotin dapat membantu meringankan rasa frustrasi atau gejala putus obat tersebut.
NRT sebagai salah satu cara berhenti merokok bekerja dengan melepaskan nikotin dalam kadar rendah secara terus-menerus ke pembuluh darah. Unsur nikotin yang digunakan tidak mengandung tar, karbon monoksida, dan bahan kimia berbahaya lain seperti yang terdapat di dalam rokok.
Prosedur ini membantu mengurangi hasrat tubuh untuk kembali merokok saat tubuh mulai merasakan hilangnya asupan nikotin. Media NRT beragam seperti permen karet, plester yang ditempelkan pada kulit, atau menyemprotkan spray ke area hidung atau mulut.
6. Terapi Perilaku
Selain terapi pengganti nikotin, cara berhenti merokok melalui terapi perilaku juga bisa membantu Anda. Jika NRT membantu melalui alat, maka terapi perilaku dilakukan dengan cara konseling.
Terapi ini dilakukan dengan bicara pada konselor dalam sesi psikoterapi, tetapi bisa juga dalam sesi per kelompok. Untuk memaksimalkan keberhasilan, terapi ini dapat dipadukan dengan terapi penggantian nikotin atau obat-obatan.
7. Menghirup Aroma Cokelat
Sudah mencoba ragam cara, tetapi berhenti merokok rasanya masih sulit? Coba, yuk, menghirup aroma cokelat!
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, menemukan bahwa menghirup aroma menyenangkan tertentu seperti cokelat, vanila, dan peppermint bisa mengurangi keinginan untuk merokok.
Penelitian yang diterbitkan di “Journal of Abnormal Psychology” ini menemukan bahwa berkurangnya keinginan untuk merokok ini terlihat pada para perokok yang tidak berusaha untuk berhenti merokok, yaitu sebanyak 23 persen menghirup aroma favorit mereka.
“Intervensi baru sangat diperlukan untuk membantu jutaan orang yang kesulitan untuk berhenti merokok. Bahkan dengan terapi penggantian nikotin, relapse (kambuh) sering terjadi. Menggunakan aroma yang menyenangkan untuk merusak siklus merokok bisa menawarkan metode yang baru dan berbeda untuk mengurangi keinginan untuk merokok, dan hasil penelitian kami cukup menjanjikan,” demikian penuturan Dr. Michael Sayette, penulis utama penelitian mengutip Metro UK.
Menurut para peneliti, sekitar setengah dari orang-orang yang mencoba untuk berhenti akan kambuh dalam dua minggu. Hanya empat persen yang berhenti tiba-tiba begitu saja berhasil berhenti merokok setelah setahun.
Para penelitian tersebut, 232 perokok menghirup dan menilai beberapa jenis bau yang menyenangkan (pleasant), bau yang tak sedap (unpleasant), bau tembakau dari rokok yang mereka isap, dan aroma netral atau kosong.
Hasilnya, aroma-aroma tersebut memiliki efek positif pada kemampuan individu untuk berhenti merokok, meski para peneliti mengaku alasan efek tersebut belum jelas.
Selain itu, Dr. Michael juga mencatat bahwa penelitian tambahan diperlukan untuk melihat apakah metode ini bisa benar-benar menjadi terapi tunggal atau dikombinasikan dengan terapi berhenti merokok lainnya.
Jadi bagaimana Parents, siap mencoba terapi berhenti merokok ini?
Baca juga:
Tips Berhenti Merokok Saat Hamil dari Sesama Bunda: "Ini Langkah Terbaik untuk Janin!"
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Cara Menegur Orang yang Merokok Tanpa Menyinggung
3 Kiat Bantu Ibu Hamil Berhenti Merokok, Lakukan Sekarang Juga!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.