Haid atau menstruasi terkadang menjadi momok yang menakutkan bagi remaja. Hal ini lantaran kurangnya edukasi terkait pendidikan seks dan organ reproduksi. Itulah sebabnya, penting bagi Parents membekali mereka dengan pengetahuan yang memadai, salah satunya ajari anak remaja tentang tanda menstruasi atau biasa dikenal dengan sebutan premenstrual syndrom (PMS), yang biasanya terjadi sekitar 5-10 hari sebelum hari pertama haid setiap bulannya.
Artikel terkait: Kapan Waktu yang Normal untuk Menstruasi Kembali Setelah Melahirkan?
Apa Itu Premenstrual Syndrom (PMS)?
Dikutip dari laman Mayo Clinic, Premenstrual Syndrom atau PMS adalah berbagai tanda dan gejala, termasuk perubahan suasana hati, payudara yang lembut, mengidam makanan, kelelahan, mudah marah, hingga depresi.
Diperkirakan sebanyak 3 dari setiap 4 wanita atau lebih dari 90 persen perempuan mengalami PMS sampai taraf tertentu. Untuk sebagian besar, gejala PMS terbilang ringan, namun sebagian lagi merasakan gejala yang cukup parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Namun secara umum, PMS menghilang dalam beberapa hari setelah menstruasi. Dirangkum dari Healthline, terdapat 10 tanda menstruasi yang paling sering dialami kamu hawa. Penasaran apa saja, yuk simak ulasan selengkapnya hingga tuntas.
Penyebab PMS
Penyebab pasti sindrom pramenstruasi tidak diketahui, tetapi beberapa faktor dapat menyebabkan kondisi ini:
- Perubahan siklus hormon. Tanda dan gejala sindrom pramenstruasi berubah dengan fluktuasi hormonal dan menghilang dengan kehamilan dan menopause.
- Perubahan kimia di otak. Fluktuasi serotonin, zat kimia otak (neurotransmiter) yang dianggap berperan penting dalam suasana hati, dapat memicu gejala PMS. Jumlah serotonin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan depresi pramenstruasi, serta kelelahan, mengidam makanan, dan masalah tidur.
- Depresi. Beberapa wanita dengan sindrom pramenstruasi parah mengalami depresi yang tidak terdiagnosis, meskipun depresi saja tidak menyebabkan semua gejala.
- Faktor gaya hidup. Kebiasaan tertentu dapat memengaruhi tingkat keparahan gejala PMS Anda. Beberapa kebiasaan atau gaya hidup yang perlu diperbaiki, antara lain merokok; makan banyak makanan tinggi lemak, gula, serta garam; kurangnya aktivitas fisik secara teratur; kurangnya kualitas tidur; serta alkohol.
10 Tanda atau Gejala Menstruasi, Kram Perut Hingga Sulit Tidur
1. Kram Perut
Tanda menstruasi yang pertama dan paling umum adalah kram perut. Kondisi semacam ini juga disebut dismenore primer. Kram perut biasa dimulai pada hari-hari menjelang menstruasi dan berlangsung selama beberapa hari atau lebih setelah periode mens dimulai.
Kram saat menstruasi terasa di perut bagian bawah. Rasa sakit dan kram juga bisa jadi menyebar ke punggung bawah dan paha atas. Penyebab kram adalah kontraksi uterus yang membantu melepaskan lapisan dalam rahim (endometrium).
Botol hangat atau bantal hangat dapat mengurangi gejala kram perut saat mens
Produksi lipid mirip hormon yang disebut prostaglandin memicu kontraksi ini. Meskipun lipid ini menyebabkan peradangan, zat tersebut juga membantu mengatur ovulasi dan menstruasi.
Gangguan kesehatan tertentu bisa membuat kram semakin parah. Gangguan tersebut antara lain endometriosis, stenosis serviks, adenomiosis, penyakit radang panggul, dan fibroid. Kram yang terkait dengan masalah kesehatan dikenal sebagai dismenore sekunder.
2. Berjerawat
Tanda-tanda menstruasi berikutnya ialah berjerawat. Separuh perempuan merasakan peningkatan jerawat sekitar seminggu sebelum menstruasi.
Jerawat terkait menstruasi sering muncul di dagu dan rahang, tetapi dapat muncul di mana saja di wajah, punggung, atau area tubuh lainnya.
Jerawat ini terjadi karena perubahan hormonal alami yang terkait dengan siklus reproduksi perempuan. Jerawat yang berhubungan dengan menstruasi biasanya menghilang menjelang akhir menstruasi atau tidak lama kemudian ketika kadar estrogen dan progesteron mulai naik.
Artikel terkait: Biasakah Remaja Perempuan Berenang saat Menstruasi? Ini yang Perlu Diperhatikan
3. Nyeri Payudara
Pada hari-hari pertama menstruasi, terjadi peningkatan kadar estrogen. Kondisi ini merangsang pertumbuhan saluran susu di payudara. Sementara, kadar progesteron mulai meningkat di tengah siklus ovulasi. Akibatnya, kelenjar susu di payudara membesar dan membengkak.
Perubahan ini menyebabkan payudara terasa sakit dan bengkak tepat sebelum atau selama menstruasi.
Gejala ini mungkin ringan bagi sebagian orang. Sebagian lagi merasa payudaranya menjadi sangat berat atau menggumpal, menyebabkan ketidaknyamanan yang luar biasa.
4. Kelelahan
Tanda lain yang dirasakan jelang menstruasi adalah kelelahan. Penyebabnya yaitu tingkat hormon yang menurun drastis. Saat periode haid semakin dekat, tubuh beralih dari kondisi bersiap-siap untuk hamil menjadi bersiap-siap untuk menstruasi.
Selain itu, beberapa perempuan mengalami kesulitan tidur selama siklus bulanannya. Nah, kurang tidur dapat memperburuk kelelahan di siang hari.
5. Kembung
Jika perut terasa berat atau kembung hingga kesulitan mengencangkan jeans beberapa hari sebelum menstruasi, bisa jadi itu adalah salah satu tanda PMS. Perubahan kadar estrogen dan progesteron dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air dan garam daripada biasanya.
Kondisi inilah yang menyebabkan perempuan mengalami kenaikan berat badan sementara saat haid. Gejala tersebut baru mereda dua sampai tiga hari setelah menstruasi dimulai. Seringkali kembung yang paling parah terjadi pada hari pertama siklus.
6. Gangguan Pencernaan
Karena usus sensitif terhadap perubahan hormonal, gangguan pencernaan biasa terjadi sebelum dan selama menstruasi. Prostaglandin yang menyebabkan kontraksi uterus juga dapat menyebabkan kontraksi terjadi di usus. Sehingga, saat periode ini seseorang mungkin BAB lebih sering, diare, mual, sembelit, hingga perut terasa begah.
Artikel terkait: 5 Tips Bicarakan Menstruasi kepada Anak, Jangan Anggap Tabu Lagi, Bun!
7. Sakit Kepala
Kadar hormon yang berfluktuasi dapat menyebabkan sakit kepala dan migrain. Serotonin adalah neurotransmitter yang sering memicu migrain dan sakit kepala. Adapun estrogen dapat meningkatkan kadar serotonin dan jumlah reseptor serotonin di otak pada titik-titik tertentu selama siklus menstruasi. Interaksi antara estrogen dan serotonin dapat menyebabkan migrain terjadi pada mereka yang rentan.
Migrain dapat terjadi sebelum, selama, atau segera setelah menstruasi. Beberapa juga mengalami migrain pada saat ovulasi.
8. Perubahan Mood
Gejala emosional bisa lebih parah daripada gejala fisik bagi sebagian orang. Perubahan suasana hati, depresi, mudah marah, gelisah merupakan gejala yang cukup umum.
Mudah marah dan mood swing merupakan gejala PMS yang biasa terjadi pada perempuan
Jika merasa sangat emosional atau merasa lebih sedih atau lebih marah dari biasanya, kadar estrogen dan progesteron yang berfluktuasi mungkin menjadi penyebabnya.
9. Nyeri Punggung Bagian Bawah
Kontraksi rahim dan perut yang dipicu oleh pelepasan prostaglandin juga dapat menyebabkan kontraksi otot terjadi di punggung bawah. Sakit atau rasa seperti tertarik dapat muncul. Beberapa mungkin mengalami nyeri punggung bawah yang signifikan selama menstruasi.
10. Sulit Tidur
Gejala PMS seperti kram, sakit kepala, dan perubahan suasana hati dapat memengaruhi kualitas tidur. Perubahan suhu tubuh juga dapat mengakibatkan lebih sulit untuk terlelap.
Tahukah Parents, suhu tubuh inti meningkat sekitar setengah derajat setelah ovulasi dan tetap tinggi sampai mulai menstruasi atau segera setelahnya. Nyatanya, perubahan setengah derajat itu dapat mengganggu rasa nyaman saat beristirahat.
Artikel terkait: Benarkah Menstruasi Tidak Lancar Jadi Tanda PCOS pada Perempuan?
Bisakah Didiagnosis?
Tidak ada tes khusus yang bisa mendiagnosis kondisi ini secara pasti. Namun, Anda bisa mencatatnya atau membuat catatan khusus tentang gejala-gejala PMS yang Anda rasakan setiap bulannya. Hal ini juga bisa membantu memantau kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Perlu diketahui, beberapa gejala PMS yang berat mungkin terkait dengan penyakit yang Anda alami. Konsultasikan selalu dengan dokter jika mengalami keluhan yang tidak wajar atau berlebihan.
Meringankan Gejala PMS
Lakukan beberapa tips berikut ini untuk meringankan gejala PMS yang terasa mengganggu:
- Kurangi asupan garam untuk meredakan kembung.
- Konsumsi pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen.
- Letakkan botol air panas atau bantal pemanas hangat di perut untuk meredakan kram.
- Olahraga secukupnya untuk meningkatkan mood dan mengurangi kram.
- Makan dalam porsi kecil dan sering agar gula darah tetap stabil, gula darah rendah bisa memicu mood yang buruk.
- Lakukan yoga untuk meningkatkan perasaan tenang.
- Konsumsi suplemen kalsium, sebuah studi yang dilaporkan dalam Obstetrics & Gynecology Science menemukan bahwa suplemen kalsium bermanfaat untuk mengatur depresi, kecemasan, dan retensi air.
- Saat mengalami gejala PMS yang cukup berat, sebaiknya segera hubungi dokter terdekat.
Dalam beberapa kasus gejala PMS yang berat, dokter mungkin akan meresepkan pil KB untuk mengatur hormon. Pasalnya, pil KB mengandung berbagai tipe estrogen dan progesteron sintetis.
Pil KB dapat menghentikan tubuh untuk berovulasi secara alami dengan memberikan tingkat hormon yang konsisten dan stabil selama tiga minggu. Terapi ini diikuti dengan satu minggu pil plasebo, atau pil yang tidak memiliki hormon. Saat meminum pil plasebo, kadar hormon turun sehingga menstruasi dapat terjadi.
Karena pil KB memberikan tingkat hormon yang stabil, tubuh tidak mengalami penurunan atau peningkatan drastis yang dapat menyebabkan munculnya gejala PMS.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Pada kasus tertentu, PMS dapat berkembang menjadi:
- Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) dengan gejala yang lebih parah. Kondisi ini adalah bentuk PMS yang lebih berat. Perawatan dokter merupakan perawatan terbaik yang disarankan untuk mereka dengan PMDD.
- Gangguan saat beraktivitas
Kapan Harus ke Dokter?
Biasanya, gejala PMS yang dirasakan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika keluhan yang dirasakan tidak kunjung mereda hingga mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, sebaiknya konsultasikan kondisi ini ke dokter.
Pencegahan
Kondisi ini bisa dicegah dengan menerapkan kebiasaan baik dan gaya hidup sehat. Beberapa di antaranya:
- Olahraga rutin
- Konsumsi makanan bernutrisi seimbang
- Perbaiki pola tidur dengan cukup tidur
- Hindari rokok dan alkohol, serta kurangi kafein
- Kelola stres dengan baik
Perbedaan PMS dengan Tanda Kehamilan
Tentu sulit membedakan keluhan yang Anda rasakan ketika jadwal menstruasi akan tiba. Namun, cara yang bisa Anda lakukan adalah benar-benar menunggu jadwal menstruasi Anda tiba atau mengonfirmasinya dengan tes kehamilan, serta konsultasi dengan dokter Anda.
Nah, itulah tadi beberapa tanda menstruasi serta tips meredakan gejala PMS yang perlu diajarkan kepada anak remaja. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents.
****
Baca juga:
Wow! menstruasi memengaruhi perkembangan otak perempuan
6 Kondisi Darah Menstruasi yang Menentukan Kesehatan Wanita
Kenali Siklus Menstruasi yang Normal dan Tidak Normal, Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.