Menstruasi adalah hal yang dialami setiap wanita setelah ia memasuki usia pubertas. Bagi beberapa perempuan, selain keluar darah, menstruasi juga ditandai dengan perubahan emosi, bagian tubuh yang terasa lebih sensitif, bahkan kemunculan jerawat. Tapi banyak yang tidak mengetahui bahwa menstruasi mempengaruhi perkembangan otak. Berikut penjelasannya!
Menstruasi mempengaruhi perkembangan otak perempuan
Sebuah studi yang dilakukan di Max Plank Institute for Human Cognitive and Brain Science di Jerman, menemukan korelasi antara tingkat estrogen selama proses menstruasi berlangsung dengan perkembangan otak perempuan.
Hippocampus, sebuah area kecil di otak yang memengaruhi mood, emosi dan juga kenangan mengalami kenaikan volume selama proses menstruasi. Kenaikan tingkat estrogen selama proses mendekati waktu pembuahan menambah volume materi abu-abu dan materi putih di hippocampus.
Saat hormon estrogen mengalami kenaikan selama menstruasi, kemampuan sel synapses menghubungkan sel-sel saraf di bagian hippocampus meningkat secara signifikan.
Artikel terkait: 5 Hal penting tentang menstruasi pertama anak, Parents wajib tahu!
Sebuah studi pada tahun 2000 yang diterbitkan di jurnal PNAS menemukan bahwa hormon estrogen meningkatkan konektifitas sel synapses di area hippocampus sebesar 25%.
Peneliti di Institut Max Plank mengukur kadar estrogen 30 perempuan selama dua periode menstruasi. Mereka melakukan pemindaian MRI untuk mengukur volume beberapa area di otak yang berbeda pada setiap subjek.
Hasil studi menemukan ada pertumbuhan materi abu-abu di bagian synapses yang berfungsi menghubungkan sel-sel di dalam otak, dan juga pertumbuhan materi putih di bagian serabut saraf. Tingkat estrogen yang naik turun juga mempengaruhi struktur otak secara teratur.
Perempuan akan membuat keputusan impulsif bergantung pada tingkat estrogen yang ia miliki
menstruasi memengaruhi perkembangan otak perempuan
Di tahun 2014, sebuah studi diterbitkan pada Journal of Neuroscience menemukan bahwa kenaikan tingkat estrogen selama siklus menstruasi bisa mencegah perempuan mengambil keputusan impulsif.
Sebuah studi lain yang diterbitkan di Jurnal PNAS pada tahun 2008 mengonfirmasi sejauh mana seorang perempuan akan membuat keputusan impulsif bergantung pada tingkat estrogen yang ia miliki. Semakin tinggi tingkat estrogennya, sikap impulsifnya akan semakin berkurang.
Dr. Ben Michaelis, seorang ahli Psikolog Klinis di New York, menyatakan bahwa hormon estrogen dan progesteron bisa mempengaruhi mood, kepercayaan diri dan bagaimana seorang perempuan berinteraksi dengan yang lain.
“Tingkat estrogen berkaitan erat dengan kondisi emosional seorang perempuan, karena estrogen mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan emosi,” ujar Dr. Michaelis.
Selain itu, rasa sakit dan kram yang dialami saat menstruasi juga mempengaruhi volume materi abu-abu di otak. Hal ini berimbas negatif pada kemampuan kognitif perempuan.
Memahami apa yang terjadi pada tubuh dan otak kita saat menstruasi, akan membantu kita untuk menjelaskan pada pasangan mengapa kita bisa bersikap impulsif suatu waktu dan bersikap bijak di waktu yang lain.
Apa itu hormon esterogen?
Estrogen adalah hormon yang memainkan berbagai peran dalam tubuh. Pada perempuan, hormon esterogen membantu fungsi sistem reproduksi. Hormon ini juga membantu mempertahankan karakteristik perempuan, seperti payudara dan rambut kemaluan.
Estrogen juga berkontribusi terhadap kesehatan kognitif, kesehatan tulang, fungsi sistem kardiovaskular, dan proses tubuh penting lainnya.
Ovarium, kelenjar adrenalin, dan jaringan lemak menghasilkan estrogen. Baik tubuh perempuan dan laki-laki memiliki hormon ini, tetapi perempuan biasanya memilki lebih banyak hormon esterogen.
Ada berbagai jenis estrogen, diantaranya:
Jenis estrogen ini hadir dalam tubuh perempuan setelah menopause. Ini adalah bentuk estrogen yang lebih lemah dan dapat dikonversi menjadi bentuk estrogen lainnya, sebagaimana diperlukan.
Baik perempuan maupun laki-laki menghasilkan estradiol. Terlalu banyak estradiol dalam tubuh dapat menyebabkan jerawat, kehilangan gairah seks, osteoporosis, dan depresi.
Kadar estyradiol yang sangat tinggi dapat meningkatkan risiko kanker rahim dan payudara. Namun, kadar yang rendah dapat menyebabkan penambahan berat badan dan penyakit kardiovaskular.
Tingkat estriol akan meningkat selama kehamilan, karena estriol berfungsi untuk membantu rahim tumbuh, dan membantu tubuh untuk mempersiapkan proses melahirkan. Kadar estriol memuncak tepat sebelum proses melahirkan.
Estrogen sangat bermanfaat bagi organ-organ berikut:
- Ovarium. Estrogen membantu merangsang pertumbuhan folikel telur.
- Vagina. Di dalam vagina, estrogen berfungsi untuk menjaga ketebalan dinding vagina dan meningkatkan pelumasan.
- Rahim. Estrogen meningkatkan dan mempertahankan selaput lendir yang melapisi rahim. Hormon ini juga mengatur aliran dan ketebalan sekresi lendir uterus.
- Payudara. Tubuh menggunakan estrogen dalam pembentukan jaringan payudara. Hormon ini juga membantu menghentikan aliran ASI setelah Busui menyapih anaknya.
Itulah penjelasan mengenai menstruasi memengaruhi perkembangan otak perempuan, semoga informasi di atas bermanfaat!
Referensi: medicaldaily.com, helloflo.com, nature.com
Baca juga:
Penelitian: Kehamilan Mengubah Otak Perempuan Secara Tak Terduga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.