Virus corona penyebab Covid-19 masih terbilang baru dan mudah menyebar. Adalah wajar jika pandemi yang tengah merajarela ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Tidak sedikit yang berujung pada sulit tidur karena cemas akan kondisi ini.
Setidaknya, hal ini diakui oleh Arka Ravinsa. Perempuan berusia 28 tahun ini bercerita, ia sering mengalami insomnia atau sulit tidur karena terlalu cemas memikirkan Covid-19.
“Dari dulu suka insomnia, sih. Tapi sekarang makin parah. Soalnya lagi pandemi gini banyak pikiran. Mikirin kesehatan keluarga, orangtua sendiri belum aware sama kondisi sekarang. Belum lagi mikirin dampak negatif yang ditimbulkan akibat Covid-19 yang belum jelas ujungnya. Setiap hari saya jadinya baru bisa tidur habis subuh, itu juga cuma bertahan dua jam,” ungkap Arka kepada theAsianparent ID.
Apa yang dialami Arka merupakan bentuk kecemasan berlebih dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kecemasan yang ia rasakan sudah menganggu kualitas tidur, dan tentu saja hal ini perlu segera diatasi.
Sulit tidur karena cemas Covid-19 bisa memengaruhi kesehatan
Secara umum, tidur merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan manusia, baik secara fisik maupun mental. Maka, tidur dalam waktu cukup juga sangat diperlukan di tengah situasi pandemi seperti saat ini.
Hal tersebut juga selaras dengan penjelasan Dr. Rachel Darken, sleep medicine fellowship director di Departemen Neurologi, Washington University School of Medicine. Ia menjelaskan, memiliki kualitas tidur yang baik saat menghadapi pandemi dinilai penting, karena kebutuhan tersebut dapat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh.
“Kekurangan tidur jga dapat menurunkan tingkat efektivitas sistem imun Anda. Sehingga tubuh tidak mampu menangkal secara efektif virus atau bakteri yang masuk, dan pada akhirnya kita akan lebih rentan terkena penyakit,” ungkap Rachel.
Sementara itu, menurut Rachel, masa swakarantina terkait Covid-19 juga bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang. Pasalnya, masa swakarantina dapat menimbulkan kecemasan tersendiri, dan kecemasan tersebut pada akhirnya menyebabkan sulit tidur atau insomnia.
Rachel memaparkan, “Kecemasan memengaruhi kualitas tidur, dan kualitas tidur yang buruk juga dapat menimbulkan kecemasan. Jadi, keduanya saling berkaitan.”
“Bahkan jika Anda tidak terlalu memikirkan Covid-19, rutinitas keseharian yang berubah karena swakarantina atau physical distancing juga bisa menyebabkan insomnia,” ungkapnya.
Beberapa tips untuk meningkatkan kualitas tidur
Untuk mengatasi insomnia atau sulit tidur karena cemas akan Covid-19, Rachel memberikan beberapa tips meningkatkan kualitas tidur sebagai berikut ini:
Pertama, buatlah jadwal yang rutin setiap harinya. Pertahankan agar waktu tidur dan bangun tetap konsisten, bahkan jika Anda tidak perlu pergi ke kantor seperti biasa karena swakarantina.
“Sangat penting untuk membuat jadwal kapan waktunya tidur, dan kapan juga kita harus bangun. Harus teratur dan konsisten setiap harinya. Kebiasaan ini dapat mengurangi kecemasan dalam diri dan tentunya membantu Anda tidur lebih nyenyak.”
-
Lakukan olahraga di pagi hari, usahakan tetap terpapar sinar matahari
Menurut Rachel, olahraga rutin dan menghabiskan waktu di bawah sinar matahari pagi dapat membuat siklus tidur lebih teratur dan sehat. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk keluar sebentar dan berjalan-jalan di halaman rumah saat masa swakarantina.
Sebisa mungkin, Rachel menyarankan agar rumah juga terpapar cahaya alami. Jadi, sebisa mungkin buka jendela dan tirai agar cahaya masuk di pagi dan siang hari. Pasalnya, kurangnya paparan cahaya yang masuk ke rumah dapat menimbulkan rasa cemas yang berkaitan dengan insomnia.
Paparan informasi mengenai Covid-19 juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Jadi, kurangi berselancar di media sosial dan menonton TV agar tidak terpapar pemberitaan terkait Covid-19 yang dapat meningkatkan kecemasan.
Pola makan yang sehat dapat meningkatkan kualitas tidur. Hindari konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan. Untuk kafein sendiri, sebaiknya tidak dikonsumsi di sore hari karena hal tersebut berpotensi membuat Anda sulit tidur di malam hari.
-
Perhatikan waktu tidur siang
Saat berada di rumah sepanjang hari, Anda mungkin memiliki waktu untuk tidur siang di sela-sela mengasuh anak atau pun saat bekerja di rumah. Namun, perlu diketahui, tidur siang dalam jangka waktu lama juga dapat memengaruhi jam tidur Anda di malam hari. Oleh karena itu, ada baiknya jika tidur siang hanya dilakukan selama 10 – 30 menit saja setiap harinya.
-
Rapikan tempat tidur dan kurangi screentime di malam hari
Suasana kamar dan tempat tidur yang berantakan juga bisa membuat kita kesulitan tidur. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk merapikan dan membuat suasana kamar nyaman terlebih dahulu sebelum tidur.
Selain itu, kurangi juga waktu screentime di malam hari, atau setidaknya dalam kurun waktu 2 jam sebelum jadwal tidur. Pasalnya, gawai bersifat candu sehingga bisa membuat Anda lupa waktu, serta sosial media yang dibuka juga dapat meningkatkan kecemasan yang menyebabkan insomnia.
Daripada screentime, Rachel menyarankan untuk melakukan relaksasi seperti yoga sebelum tidur. Kegiatan ini berfungsi untuk menenangkan diri agar tidak terlalu cemas dengan keadaan yang ada, sehingga tidur pun akan lebih nyenyak.
Itulah beberapa tips dari pakar untuk mengatasi sulit tidur karena cemas saat pandemi. Apabila insomnia sulit diatasi sendiri dan semakin parah, jangan ragu juga untuk berkonsultasi ke dokter. Di saat situasi pandemi ini, Parents bisa berkonsultasi dengan dokter secara online sehingga Anda tidak perlu ke luar rumah dan berisiko terpapar virus.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Sleep Foundation, Marketwatch.com, Business Insider
Baca juga:
5 Kelemahan virus corona yang wajib diketahui, apa saja?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.