TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Sleep Paralysis, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bacaan 3 menit
Sleep Paralysis, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ternyata sleep paralysis saat tidur bukan hal mistis, bukan pula keadaan darurat medis. Kenali penyebab sleep paralysis dan bagaimana cara mengatasinya

Sleep paralysis merupakan bahasa medis untuk kondisi yang dikenal masyarakat Indonesia sebagai tindihan atau ketindihan. Sleep paralysis adalah hilangnya fungsi otot sementara saat Anda sedang tidur. Ini biasanya terjadi saat seseorang akan tidur, tak lama setelah tertidur, dan saat seseorang akan bangun.

Melansir dari American Academy of Sleep Medicine, orang dengan sleep paralysis biasanya mengalami kondisi ini untuk pertama kalinya antara usia 14 dan 17 tahun. Ini adalah kondisi tidur yang cukup umum. Para peneliti memperkirakan bahwa antara 5 sampai 40 persen orang mengalami kondisi ini.

Episode sleep paralysis dapat terjadi bersamaan dengan gangguan tidur lain yang dikenal sebagai narkolepsi. Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang menyebabkan rasa kantuk luar biasa dan “serangan tidur” yang tiba-tiba sepanjang hari. Namun, banyak orang yang tidak memiliki narkolepsi masih bisa mengalami sleep paralysis. Kondisi ini tidak berbahaya. Meskipun dapat terasa mengkhawatirkan bagi sebagian orang, biasanya tidak diperlukan intervensi medis.

Gejala yang Dialami

tindihan

Merangkum dari Healthline, sleep paralysis bukanlah keadaan darurat medis. Mengenali gejalanya dapat memberikan ketenangan pikiran. Karakteristik paling umum dari episode tindihan adalah ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara. Sebuah episode dapat berlangsung selama beberapa detik hingga sekitar 2 menit. Biasanya, seseorang yang mengalami tindihan akan merasakan beberapa gejala berikut.

  • merasa seolah-olah ada sesuatu yang mendorong ke bawah
  • merasa seperti seseorang atau sesuatu ada di dalam ruangan
  • merasa takut
  • pengalaman hypnagogic and hypnopompic (HHEs), yang digambarkan sebagai halusinasi selama, tepat sebelum, atau setelah tidur

Artikel terkait: Jarang Disadari, Ini 8 Penyebab Susah Tidur di Malam Hari

Selain itu, dalam beberapa kasus mungkin ada beberapa gejala lain berikut.

  • sulit bernafas
  • merasa seolah-olah Anda akan mati
  • berkeringat
  • nyeri otot
  • sakit kepala
  • paranoid

Episode biasanya berakhir dengan sendirinya atau ketika orang lain menyentuh atau menggerakkan tubuh Anda. Anda mungkin menyadari apa yang terjadi tetapi masih tidak dapat bergerak atau berbicara selama sebuah episode. Anda mungkin juga dapat mengingat detail episode setelah kelumpuhan sementara menghilang. Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa orang mengalami halusinasi seperti mimpi yang dapat menyebabkan ketakutan atau kecemasan, tetapi halusinasi ini tidak berbahaya.

Penyebab Sleep Paralysis

penyebab sleep paralysis

Anak-anak dan orang dewasa dari segala usia dapat mengalami tindihan. Namun, kelompok tertentu berisiko lebih tinggi daripada yang lain. Kelompok yang berisiko tinggi termasuk orang-orang dengan kondisi berikut.

  • insomnia
  • narkolepsi
  • gangguan kecemasan
  • depresi mayor
  • gangguan bipolar
  • gangguan stres pascatrauma (PTSD)

Artikel terkait: Cemas virus corona bikin insomnia? Lakukan 6 tips agar bisa tidur nyenyak

Tindihan  juga biasanya disebabkan oleh terputusnya hubungan antara pikiran dan tubuh yang terjadi saat tidur. Penyebabnya biasanya meliputi hal-hal berikut.

  • Kebiasaan tidur yang buruk
  • gangguan tidur seperti sleep apnea

Memiliki jadwal tidur yang terganggu juga telah dikaitkan dengan tindihan. Dalam beberapa kasus, tindihan tampaknya diturunkan melalui gen. Namun, ini jarang terjadi. Tidak ada bukti ilmiah yang jelas bahwa kondisi ini turun temurun. Tidur telentang dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengalami episode ini. Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko tindihan.

Artikel terkait: Susah tidur setelah bayi lahir? Ini 7 cara mengatasi sulit tidur pasca melahirkan

Cara bangun dari Sleep Paralysis

cara bangun dari tindihan

Merangkum dari WebMD, kebanyakan orang tidak memerlukan pengobatan untuk tindihan. Mengobati kondisi mendasar seperti narkolepsi dapat membantu jika Anda cemas atau tidak dapat tidur nyenyak.

Berikut ini beberapa perubahan kebiasaan atau langkah terapi sebagai cara mengatasi sleep paralysis:

  • Memperbaiki kebiasaan tidur — seperti memastikan Anda tidur enam hingga delapan jam setiap malam
  • Menggunakan obat antidepresan jika diresepkan untuk membantu mengatur siklus tidur
  • Mengobati masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur
  • Mengobati gangguan tidur lainnya, seperti narkolepsi atau kram kaki

Baca juga:

5 Cara Mengatasi Masalah Susah Tidur pada Anak Disabilitas, Cek Parents

Benarkah Gula Membuat Anak Susah Tidur?

Cerita mitra kami
Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Makanan Peningkat Kecerdasan Menurut Dokter Anak
Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Makanan Peningkat Kecerdasan Menurut Dokter Anak
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak

Begadang semalaman karena bayi sulit tidur? Begini cara mengatasinya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

theAsianparent

Diedit oleh:

Ruben Setiawan

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Sleep Paralysis, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bagikan:
  • Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

    Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

  • Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
    Cerita mitra kami

    Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026

  • 10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

    10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

  • Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

    Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

  • Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
    Cerita mitra kami

    Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026

  • 10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

    10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti