TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Sindrom Sjogren, Salah Satu Penyakit Autoimun yang Sulit Terdiagnosis

Bacaan 4 menit
Sindrom Sjogren, Salah Satu Penyakit Autoimun yang Sulit Terdiagnosis

Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun dengan gejala khas berupa mata dan mulut yang kering.

Sindrom Sjogren merupakan penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar penghasil cairan seperti kelenjar air liur dan air mata.

Akibatnya, jumlah air mata dan air liur menjadi berkurang sehingga menyebabkan mata kering dan mulut kering.

Sebagian individu dapat mengalami sindrom Sjogren saja tanpa penyakit penyerta lain (primer), sedangkan sebagian lain mengalaminya sebagai akibat dari penyakit autoimun lain seperti lupus dan artritis reumatoid.

Artikel Terkait: Jenis-Jenis Penyakit Autoimun Yang Sering Menyerang Wanita

Gejala Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren

 

Pada sindrom Sjogren, sistem kekebalan tubuh akan menyerang kelenjar yang berperan dalam menjaga kelembaban mata, mulut, dan bagian tubuh lain. Karenanya, gejala yang paling umum adalah mata kering dan mulut kering.

    • Mata kering terjadi akibat berkurangnya produksi air mata. Gejala lain yang menyertai adalah mata merah, gangguan penglihatan, sensitif atau silau terhadap cahaya, dan terasa seperti ada butiran pasir di mata.
  • Mulut kering terjadi karena tubuh tidak cukup memproduksi air liur. Pada kondisi ini, individu mungkin kesulitan untuk menelan dan berbicara. Infeksi pada mulut atau sariawan juga dapat muncul.

Sindrom Sjogren juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti sendi, paru-paru, ginjal, pembuluh darah, organ pencernaan, dan saraf. Gejala-gejalanya, yakni:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di belakang rahang dan depan telinga.
  • Kaku dan nyeri sendi.
  • Kulit kering dan kemerahan.
  • Batuk kering yang berlangsung lama.
  • Buang air kecil terasa sakit atau menjadi lebih sering.
  • Mati rasa dan kesemutan di jari tangan dan kaki.
  • Kelelahan yang berkepanjangan hingga mengganggu aktivitas.

Penyebab Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren

Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab pasti sindrom Sjogren. Namun, para ahli meyakini bahwa faktor lingkungan, genetik, hormon seks, dan infeksi virus tertentu dapat memicu respon kekebalan yang abnormal pada penderita sindrom ini.

Secara umum, individu dengan kelainan autoimun lain, khususnya yang mengalami lupus atau artritis reumatoid lebih berisiko mengalami sindrom Sjogren.

Diagnosis Sindrom Sjogren 

Sindrom Sjogren

 

Sindrom Sjogren cenderung sulit didiagnosis karena gejalanya bervariasi dan memiliki kemiripan dengan penyakit lain. Pada umumnya, dokter akan menyarankan pemeriksaan-pemeriksaan berikut bila individu mengalami mulut kering, mata kering, dan tanda-tanda lain yang mengarah ke sindrom Sjogren:

  • Tes darah untuk memeriksa profil sel-sel darah, ada tidaknya peradangan, dan mendeteksi keberadaan antibodi spesifik.
  • Tes mata untuk melihat produksi air mata dan menilai kerusakan pada mata. Misalnya, dengan tes Schirmer untuk mengukur derajat kekeringan air mata. Ada tidaknya kerusakan kornea dapat diperiksa menggunakan kaca pembesar khusus (slit lamp).
  • Tes pencitraan untuk memeriksa fungsi kelenjar ludah. Salah satunya, melalui pemeriksaan sialogram yang dapat mengukur jumlah produksi air liur menggunakan sinar-X dan skintigrafi saliva untuk memeriksa fungsi kelenjar ludah.
  • Biopsi kelenjar ludah di bibir untuk mendeteksi sel-sel peradangan.

Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Sindrom Sjogren, Salah Satu Penyakit Autoimun yang Sulit Terdiagnosis

Artikel Terkait: Tubuh Sering Kaku, Nyeri, dan Bengkak? Waspada Penyakit Autoimun Arthritis!

Seperti pada kelainan autoimun lainnya, pengobatan pada sindrom Sjogren bertujuan untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan, mencakup:

  • Obat-obatan. Ini termasuk obat tetes mata untuk mengatasi mata kering dan mengurangi peradangan pada mata. Obat-obat lain juga dapat diresepkan oleh dokter untuk meningkatkan produksi air liur dan mengatasi komplikasi seperti nyeri sendi.
  • Perawatan gigi dan mulut untuk mencegah kerusakan pada gigi dan mulut akibat mulut kering. Di antaranya, dengan menyikat gigi dua kali sehari, membersihkan sisa makanan dengan dental floss (benang gigi), menggunakan obat kumur, dan mengunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
  • Pelembab atau pelumas vagina untuk mengatasi vagina kering. Agar tidak bertambah kering dan mengalami iritasi, gunakan sabun tanpa pewangi saat membersihkan vagina.
  • Jaga kelembaban udara di dalam ruangan untuk menghindari mata kering dan mulut kering. Sebaiknya, tidak duduk di depan kipas angin atau pendingin ruangan, serta menggunakan kacamata pelindung saat melakukan aktivitas luar ruang.
  • Operasi kecil untuk menutup saluran air mata dapat membantu meringankan keluhan mata kering.

Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Baca Juga:

5 Rekomendasi Klinik dan Rumah Sakit Mata di Jakarta yang Bisa Dipilih

Anak Sering Batuk di Malam Hari, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anak Sering Batuk di Malam Hari, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

 

Cerita mitra kami
Bukan Hanya Gigitan - Biaya Tersembunyi Demam Berdarah untuk Keluarga di Indonesia
Bukan Hanya Gigitan - Biaya Tersembunyi Demam Berdarah untuk Keluarga di Indonesia
Kaum Sweet Tooth, Jangan Sampai Diabetes! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya
Kaum Sweet Tooth, Jangan Sampai Diabetes! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya
5 Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Bisa Picu Gangguan Pencernaan
5 Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari, Bisa Picu Gangguan Pencernaan
Penyakit Asam Lambung atau GERD, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Penyakit Asam Lambung atau GERD, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

dr. Fiona Amelia, MPH

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Sindrom Sjogren, Salah Satu Penyakit Autoimun yang Sulit Terdiagnosis
Bagikan:
  • 4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

    4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

  • Ketahui Ciri-Ciri ISK pada Bayi, Jangan Sampai Penanganannya Terlambat!

    Ketahui Ciri-Ciri ISK pada Bayi, Jangan Sampai Penanganannya Terlambat!

  • Bisa Sebabkan Stunting, Waspada Tuberkulosis pada Anak dengan Kenali Cirinya

    Bisa Sebabkan Stunting, Waspada Tuberkulosis pada Anak dengan Kenali Cirinya

Author Image

dr. Fiona Amelia, MPH

Medical Writer dengan pengalaman di dunia kesehatan digital selama 5 tahun terakhir. Dokter sekaligus ibu dari 2 putra ini memiliki passion yang kuat di dalam dunia parenting serta edukasi seputar kesehatan ibu dan anak. Menyukai travelling dan olahraga, khususnya bulutangkis dan bersepeda. Untuk kontak, email di [email protected] atau DM Instagram @amelifio.
  • 4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

    4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

  • Ketahui Ciri-Ciri ISK pada Bayi, Jangan Sampai Penanganannya Terlambat!

    Ketahui Ciri-Ciri ISK pada Bayi, Jangan Sampai Penanganannya Terlambat!

  • Bisa Sebabkan Stunting, Waspada Tuberkulosis pada Anak dengan Kenali Cirinya

    Bisa Sebabkan Stunting, Waspada Tuberkulosis pada Anak dengan Kenali Cirinya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti