Jenis-jenis penyakit autoimun ini kerap menyebabkan penderitanya merasa lelah, sakit kepala bahkan lumpuh.
Jenis-jenis penyakit autoimun menunjukkan banyaknya ragam penyakit sistemik yang bersifat kronis dan berpengaruh pada metabolisme seluruh tubuh.
Kekacauan ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya memerangi penyakit yang berasal dari luar berbalik menyerang diri sendiri.
Herannya, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita usia produktif. Belum satu pun ilmu kedokteran yang bisa mengetahui apa penyebab terjadinya kekacauan sistem kekebalan tubuh ini. Faktor penyebab ini berbeda antara satu penderita dengan yang lainnya.
Bahayanya, penyakit autoimun ini bisa mengakibatkan kerusakan sel jaringan dalam tubuh dan menimbulkan peradangan serta mengakibatkan kondisi yang serius pada penderitanya. Seperti gangguan pada tulang persendian, saraf, kelenjar dan organ-organ penting lainnya.
Hingga saat ini penyakit autoimun merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah. Akan tetapi, itu bukan berarti penyakit ini tidak bisa dikendalikan. Bila Anda menemukan gejala-gejala penyakit autoimun ini, maka untuk mengendalikannya Anda harus berada dalam perawatan spesialis.
Gejala yang dirasakan penderita bisa ringan, bisa juga parah tergantung kondisi tubuh. Terkadang tubuh mengalami kondisi yang sangat parah atau flare. Namun bisa juga terlihat membaik, kondisi ini disebut remisi.
Meskipun penyakit autoimun tergolong penyakit langka dan unik, namun terdapat sejumlah gejala sama yang dirasakan penderita. Seperti : kelelahan/fatique, pusing dan demam ringan.
Berikutnya, jenis-jenis penyakit autoimun yang banyak diidap wanita
Jenis-jenis Penyakit Autoimun Yang Banyak Menyerang Wanita
1.Antibody Syndrome / Antiphospholipid (APS)
Jenis penyakit autoimun ini bekerja dengan menyerang lapisan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya pembekuan darah pada saluran darah, baik saluran vena maupun arteri. Akibatnya kulit meruam, terutama di bagian tangan dan lutut.
2. Autoimun Hepatitis
Penyakit autoimun ini menyerang sel-sel hati dan sistem kekebalan tubuh yang bisa mengakibatkan hati mengeras dan gagal hati. Gejala yang muncul biasanya berupa : kelelahan, kulit dan mata menjadi kuning, nyeri di bagian sendi dan gatal-gatal.
3. Celiac Dease
Jenis penyakit autoimun ini menyebabkan penderitanya tidak mampu menerima gluten, zat yang terkandung dalam gandum.
Penyakit ini bekerja dengan cara merusak lapisan usus dan bisa mengakibatkan penderitanya mengalami kelelahan yang amat sangat, kelumpuhan di beberapa bagian tubuh, nyeri di bagian perut dan kembung, diare dan sembelit, serta gatal pada kulit.
4. Guillain-Barre Syndrome (GBS)
Penyakit autoimun ini menyerang saraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan seluruh. Akibatnya otak mengalami kesulitan untuk memberikan perintah pada saraf otot, hingga menimbulkan kelumpuhan.
Gejala awalnya biasanya muncul dalam bentuk rasa lelah, kesemutan yang berawal dari kaki lalu menyebar ke seluruh tubuh, serta kelumpuhan.
5. Hemolytic Anemia
Penyakit autoimun ini bekerja dengan menghancurkan sel darah merah yang terdapat dalam tubuh, sementara itu tubuh yang tidak mampu memproduksi sel darah merah secepat kerusakan yang terjadi pada darah merah tersebut. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan oksigen yang amat dibutuhkan oleh tubuh.
Akibatnya penderita akan mengalami kelelahan, pucat, mata dan kulit menguning, pusing, sesak napas dan mengalami gagal jantung.
6. Ideophathic Thrombosythopenic Purpura (ITP)
ITP merupakan salah satu penyakit autoimun yang banyak menyerang wanita dan menyebabkan pecahnya jaringan pembuluh darah. Seringkali terlihat seperti gejala demam berdarah.
Sistem kekebalan tubuh ini menyerang trombosit yang berguna untuk pembekuan darah, hal ini bisa menyebabkan pecahnya jaringan darah dalam tubuh dan bisa menyebabkan kematian akibat pendarahan, termasuk pendarahan otak.
Gejala yang muncul secara fisik hampir sama dengan penyakit demam berdarah, hanya saja penderita tidak mengalami rasa mual dan sakit di daerah ulu hati.
Pada permukaan kulit akan terlihat bercak-bercak yang semakin lama semakin luas dan berwarna gelap. Selain itu akan mengalami pendarahan gusi, mulut dan hidung serta luka yang terus mengeluarkan darah.
Dengan istirahat total untuk menghindari benturan yang bisa menimbulkan pecahnya pembuluh darah, dan mengkonsumsi suplemen untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam darah, penyakit ini bisa dikendalikan, dan jarang sekali terjadi pengulangan.
7. Lupus Eritematosus Sistemik
Penderita yang mengalami serangan penyakit autoimun ini ditandai dengan tanda merah di bagian wajah seperti sepasang sayap kupu-kupu. Karena gejala yang bervariasi dengan menyerang jantung, ginjal, hati, kulit, sendi dan seluruh tubuh.
Gejala yang timbul seperti kehilangan berat badan, nyeri dan bengkak di bagian sendi, dan ruam pada wajah. Penderita juga menjadi sensitif terhadap sinar matahari, mengalami sakit kepala dan perubahan perilaku.
8. Multiple Sclerosis
Penyakit autoimun ini menyerang lapisan pelindung di sekitar syaraf, hingga menyebabkan terganggunya kerja otak dan syaraf tulang belakang. Biasanya penderita mengalami mati rasa dan kesemutan, kelumpuhan dan sulit melakukan keseimbangan tubuh serta sulit bicara.
9. Psoriasis
Penyakit autoimun ini ditandai dengan penumpukan sel kulit yang terjadi akibat sel- kulit yang tumbuh di dalam kulit tumbuh cepat dan segera naik ke permukaan hingga kulit menebal dan menumpuk di permukaaan kulit.
Gejala yang terlihat dengan adanya bercak merah tebal dan bersisik yang tumbuh di bagian kepala, siku dan lutut disertai rasa gatal dan nyeri.
10. Diabetes
Jenis penyakit autoimun ini menyerang sel-sel insulin, sehingga tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhannya akan insulin. Hal ini tentu saja menyebabkan terlalu banyak gula beredar dalam darah. Akibatnya, terjadi kerusakan pada mata, ginjal, saraf, gusi serta gigi. Dan bisa mengakibatkan serangan jantung
Gejala yang dirasakan penderita seperti: sering merasa haus; sering buang air kecil; sering merasa lemas dan lapar; berat badan turun; luka susah sembuh; penglihatan menjadi buram; kaki sering mati rasa dan kesemutan.
Parents, banyak sekali jenis-jenis penyakit autoimun yang menyerang manusia. Contoh-contoh di atas hanya sebagian saja dari bermacam-macam penyakit autoimun yang banyak menyerang wanita di usia produktif.
Namun, hidup dengan penyakit autoimun bukanlah akhir dunia. Karena sejatinya, hidup dan mati ditentukan oleh Sang Pencipta. Kita, sebagai manusia hanya bisa berusaha menjalani takdir dengan sebaik-baiknya.
Berdamai dengan Penyakit Autoimun
Tetap Berkarir Walau Menyandang Autoimun Hipotiroid
Tips Hidup Bahagia dengan Penyakit Autoimun
Adikku Penderita Autoimun CIDP
Jenis-jenis Autoimun yang Sering Menyerang Wanita
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.