Silent treatment ternyata membawa dampak buruk pada perkembangan anak. Sebelum membahas lebih lanjut soal silent treatment, sebenarnya Parents sudah tahu belum tentang ini?
Artikel Terkait: Apakah Perbedaan Menghukum Anak dengan Mendisiplinkan Anak?
Apa Itu Silent Treatment?
Saat anak melakukan kesalahan atau bersikap menjengkelkan, emosi kita sebagai orangtua pun ikut tersulut, ya, Parents. Bahkan, tak jarang kita menghukum anak karena hal itu.
Salah satu bentuk hukuman yang mungkin kita berikan kepada anak adalah dengan cara bersikap diam kepadanya. Diam di sini yaitu kita tidak memedulikan atau mengacuhkan anak. Itulah yang dimaksud silent treatment.
Beberapa orangtua menganggap mendiamkan anak (silent treatment) tidak akan menyakitinya karena tanpa melibatkan hukuman fisik. Padahal, ini justru berbahaya.
Ya, tak selamanya diam itu emas. Mendiamkan anak atas kesalahannya bukanlah tindakan yang benar. Bahkan, beberapa psikolog menganggap silent treatment merupakan bentuk pelecehan terhadap anak.
Hal senada pun diungkapkan oleh Irma Gustiana, seorang psikolog anak, remaja, dan keluarga, yang juga merupakan pendiri Pusat Konsultasi Psikologi, Terapi, dan Pengembangan Diri (Ruang Tumbuh ID). Walaupun tidak berupa hukuman fisik, nyatanya silent treatment justru memberikan bahaya yang cukup signifikan bagi anak itu sendiri.
Dampak Silent Treatment untuk Menghukum Anak
Maksud hati ingin memberi efek jera kepada anak, tetapi kenyataannya silent treatment dapat memengaruhi perkembangan mental anak. Ketika orangtua mendiamkan anak, ia akan merasa semakin sedih dan bingung apa yang harus dilakukan agar orangtua bisa meresponsnya.
Untuk itu, sebelum mengambil keputusan menghukum anak dengan metode silent treatment, alangkah baiknya Parents mengetahui dampak-dampak yang harus diwaspadai.
Dilansir dari laman Instagram-nya @ayankirma, Psikolog Irma Gustiana mengungkapkan setidaknya ada enam dampak buruk silent treatment pada anak, yaitu:
1. Anak Menjadi Tak Berdaya
Silent treatment merupakan salah satu bentuk kekerasan secara emosional yang dilakukan orangtua kepada anak. Anak akan merasa tidak berdaya dan menyalahkan diri sendiri karena sikap orangtua yang “dingin” terhadapnya.
2. Frustasi, Salah Satu Dampak Buruk Silent Treatment pada Anak
Silent treatment dapat menyebabkan anak menjadi frustasi karena ia mengalami kebingungan bagaimana seharusnya merespons orangtua yang mendiamkannya.
3. Anak Merasa Terasing
Anak merasa “terasing” karena tindakan orangtua yang mendiamkannya. Ia bisa merasa ketakutan, khawatir berlebihan dan tidak aman berada di sekitar orangtuanya. Hal ini akan memengaruhi mentalnya.
4. Gangguan Fisiologis
Muncul gangguan fisiologis sebagai respons stres anak menghadapi situasi silent treatment dari orangtuanya. Gangguan seperti sakit kepala, sakit perut, gemetar, gugup bisa dirasakan anak.
5. Menjauhkan Anak dan Orangtua
Ikatan emosi orangtua dan anak akan menjadi semakin jauh. Anak akan berusaha mencari kenyamanan dalam bentuk lain atau bisa saja menampilkan perilaku perlawanan yang lebih merusak sebagai bentuk kekesalan terhadap sikap orangtua yang mendiamkannya.
6. Bahaya Silent Treatment pada Anak, Membuatnya Trauma
Silent treatment dapat menimbulkan pengalaman traumatis bagi anak, apalagi jika silent treatment yang dilakukan orangtua pada anak berulang kali sehingga menimbulkan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Artikel Terkait: Anak mencuri, cara orangtua ini menghukum anaknya patut dicontoh
Pesan Psikolog untuk Orangtua
Psikolog Irma Gustiana memberikan solusi kepada para orangtua agar dapat menghindari silent treatment terhadap anak. Menurutnya, menyelesaikan masalah yang terbaik dan mendidik anak adalah dengan membicarakan masalah atau kesalahan anak.
Lalu, mendengarkan pendapat anak, mencapai pemahaman, dan memberikan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah sehingga anak mendapatkan pembelajaran yang tepat.
Artikel Terkait: Belajar Positive Parenting: Mengatasi Perilaku Anak yang Buruk
Parents, itulah enam dampak buruk silent treatment pada anak menurut piskologi. Meskipun bukan berupa hukuman fisik, silent treatment jelas bukanlah pilihan yang tepat untuk menghukum anak ketika mereka melakukan kesalahan. Sebab, jenis hukuman ini pun dapat membahayakan perkembangannya.
Jika Parents ingin memberikan anak efek jera, sebaiknya bicarakan secara langsung kesalahan yang dilakukan oleh anak, apa akibatnya pada dirinya dan juga orang lain, serta berikan stimulus untuk menyelesaikan masalahnya agar anak mendapatkan pembelajaran yang tepat.
Semoga informasi soal silent treatment pada anak ini bermanfaat untuk Parents!
Baca Juga:
Begini Lho Hukum Istri Mendiamkan Suami dalam Islam, Bunda Sudah Tahu?
7 Dosa Orangtua Kepada Anak yang Sering Dilakukan tanpa Parents Sadari