Ini adalah dosa yang sering dilakukan orangtua terhadap anak mereka. Membandingkan anak sendiri dengan anak lain, dengan harapan agar anak menjadi lebih baik. Namun, bukannya anak malah berubah lebih baik, justru ia bisa semakin membangkang.
Kebiasaan membanding-bandingkan ini akan menimbulkan perasaan rendah diri pada anak, karena ia merasa tidak akan pernah bisa memuaskan orangtua. Apalagi jika hal yang dibandingkan adalah sesuatu yang di luar kemampuan anak, atau menjadi kelemahannya.
Contoh paling mudah, orangtua membandingkan nilai pelajaran anak dengan temannya yang memiliki nilai lebih tinggi. Padahal, anak belum tentu mahir di semua pelajaran. Bisa jadi dia cerdas dalam matematika, namun lemah dalam bahasa. Begitupun sebaliknya, anak memiliki bakat musik namun kurang suka belajar hingga nilai akademiknya pas-pasan.
Mari jadi orangtua yang baik dan tidak suka membandingkan anak. Karena setiap anak memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing. Tak perlu dibanding-bandingkan dengan anak lain.
Artikel terkait: Akibat Buruk Membandingkan Anak Kita Dengan Anak Lain
#2: Berprasangka buruk pada anak