Kabar duka menyelimuti keluarga Cynthia Ramlan dan suaminya, Erlangga Tjokro. Pasalnya, satu janin Cynthia Ramlan meninggal dunia pada usia kehamilan 13 minggu. Cynthia dinyatakan hamil kembar, tetapi ternyata satu janinnya tidak berkembang, yang diketahui dari hasil USG.
Cynthia Ramlan dan suami membagikan kisah mereka di bawah ini.
Artikel Terkait: 8 Tips Merawat Kesehatan Mental Pasca Menghadapi Keguguran dan Stillbirth
Satu Janin Cynthia Ramlan Meninggal, Kondisinya sempat Drop
Sebelum satu janin Cynthia Ramlan meninggal, aktris berusia 34 tahun ini mengatakan ia sempat drop dan mengalami mual yang berlebihan.
“Kami tidak ada program apa pun, mukjizat sekali bisa punya anak kembar. Tapi ternyata saya kondisinya sempat drop, mual berlebihan. Akhirnya (bayi) yang satu keguguran,” ujar Cynthia, dikutip Kompas.com.
Artikel Terkait: Jangan Salahkan Diri Sendiri, Ini 9 Tips Mengatasi Rasa Kehilangan Akibat Stillbirth!
Saat Ini Satu Janin di Rahim Cynthia Berusia 6 Bulan
Meski satu janin Cynthia Ramlan meninggal, ia tetap bersyukur sebab masih diberi anugerah satu janin lagi yang sehat dan berkembang dengan baik. Satu bayi yang kini dikandung Cynthia dalam keadaan sehat dan memasuki usia kandungan enam bulan.
“Waktu itu kami cek lebih dalam, ini kehamilan yang rawan sebetulnya. Kami cek segala macam, ternyata baby yang satunya sehat. Bisa dilanjutkan, ya bismillah Insya Allah terus sehat sampai lahiran terus dewasa,” ucap Erlangga.
Satu Janin Cynthia Ramlan Meninggal, Kini Kehamilannya Dipantau Ekstra
Karena satu janin Cynthia Ramlan meninggal, kini kehamilannya yang memasuki usia 6 bulan ini dipantau sangat ekstra. Erlangga mengatakan, ia dan Cynthia rutin melakukan cek lab dan kontrol ke dokter untuk memantau kondisi janinnya.
“Ini beneran kehamilan yang harus dicek terus, dipantau. Alhamdulillah sehat kita sudah cek juga,” kata Erlangga.
Artikel terkait: Depresi pasca persalinan berbeda dengan baby blues, kenali perbedaannya di sini!
Fakta Soal Keguguran Satu Janin Kembar
Peristiwa janin kembar yang tidak berkembang ini umumnya disebut sebagai Vanishing Twin Syndrome atau Sindrom Bayi Kembar Hilang. Kondisi ini biasanya akan diketahui pada trimester pertama kehamilan. Awalnya hasil USG mungkin menunjukkkan lebih dari satu embrio yang berkembang di rahim Anda.
Namun, di kemudian hari dalam kehamilan, salah satu embrio atau janin mungkin tidak lagi terdeteksi. Bayi yang tidak berkembang sepenuhnya disebut kembaran yang menghilang. Setelah kembaran yang sedang berkembang menghilang, jaringan janinnya diserap oleh bayi yang masih hidup dan ibunya.
Sindrom kembar menghilang biasanya diketahui selama USG. Ultrasonografi pertama kali umumnya dilakukan antara 8 dan 12 minggu kehamilan, selama waktu itu Anda mungkin melihat dua atau lebih detak jantung pada layar ultrasound. Ketika kembaran hilang terjadi, ada satu embrio atau kantung janin yang tampak lebih sedikit di layar.
Dilansir Healthline, dalam beberapa kasus, kembaran yang hilang tidak dapat diketahui sampai Anda melahirkan bayi Anda. Beberapa jaringan janin dari bayi kembar yang berhenti tumbuh mungkin terlihat di plasenta Anda setelah melahirkan.
Gejala Bayi Kembar Hilang
Ada beberapa gejala kehamilan yang bisa mengindikasikan sindrom kembar yang hilang. Namun, Parents perlu ingat, gejala-gejala ini tidak lantas menunjukkan bahwa Anda pasti mengalami gejala salah satu janin kembar yang hilang. Gejala kehamilan terasa berbeda untuk setiap orang.
Kram dan pendarahan
Bercak darah yang disebut pendarahan implantasi terjadi pada banyak kehamilan yang sehat. Tetapi jika dokter Anda telah memastikan bahwa Anda mengalami pendarahan banyak dan Anda kemudian mengalami gejala kram, mungkin salah satu embrio telah berhenti berkembang.
Kadar hCG yang tidak normal
Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang diuji untuk mendeteksi apakah Anda hamil atau tidak. Jika Anda hamil, terutama kembar, dokter mungkin ingin memantau kadar hCG Anda untuk memastikan kadarnya meningkat sebagaimana mestinya. Tingkat hCG yang mulai tinggi dan kemudian mendatar dapat menunjukkan bahwa satu janin telah berhenti berkembang.
Menghilangnya kembaran tidak disebabkan oleh gaya hidup ibu hamil. Kembaran yang hilang terjadi karena alasan yang sama dengan sebagian besar keguguran dini, yaitu kelainan kromosom.
***
Itulah kisah salah satu janin Cynthia Ramlan meninggal, semoga janin satunya bisa tetap sehat hingga waktunya ia lahir dengan selamat.
Baca juga:
"Melahirkan, Tapi Tidak Bisa Memiliki Bayiku," Kisah Ibu yang Bayinya Meninggal dalam Kandungan
Memulihkan Mental Ibu Pasca Kehilangan Buah Hati, Ini Saran Psikater
Kehilangan Anak Pertama Akibat Stillbirth, Seorang Ibu: "Nggak Nyangka Itu Tendangan Terakhir Bayiku"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.