Parents, sakit telinga pada anak termasuk kondisi yang biasa terjadi. Penyebabnya pun beragam, mulai dari adanya cairan hingga infeksi yang terjadi di dalamnya. Balita berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi telinga.
Anak usia di bawah 5 tahun terkadang sulit untuk menjelaskan keluhan yang ia rasakan, termasuk ketika ia merasakan sakit telinga. Untuk itu, penting bagi Parents mengenali gejalanya sehingga bisa menentukan penanganan yang tepat dan segera.
Artikel Terkait: Meredakan Sakit Kepala dan Sakit Telinga pada Anak
Jenis Sakit Telinga pada Anak
Terdapat beberapa jenis sakit telinga yang biasa terjadi pada anak berdasarkan kondisi yang menyebabkannya, berikut beberapa jenis penyakit tersebut:
1. Otitis Media dengan Efusi
Kondisi ini terjadi ketika saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung tersumbat. Ini mengakibatkan cairan terkumpul di belakang gendang telinga.
Dalam kondisi ini tidak ada infeksi yang terjadi sehingga anak tidak memerlukan antibiotik. Pengobatan yang dilakukan berguna untuk mengontrol gejala.
Obat seperti acetaminophen atau ibuprofen bisa dikonsumsi dengan resep dokter sesuai kebutuhan untuk menghilangkan rasa sakit. Umumnya, otitis media dengan efusi akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3 bulan.
2. Infeksi Telinga
Ketika tuba eustachius yang menghubungkan telinga tengah ke belakang hidung tersumbat, dan cairan terkumpul di ruang telinga tengah, virus atau bakteri terkadang dapat tumbuh di dalam cairan dan menyebabkan rasa sakit (otitis media akut) dan terjadi infeksi.
Umumnya, infeksi telinga ini dapat terjadi setelah atau selama infeksi virus saluran pernapasan atas. Ini lebih sering terjadi di musim dingin. Lantaran infeksi telinga tidak selalu disebabkan oleh bakteri, antibiotik tidak selalu diperlukan.
3. Otitis Eksterna
Kondisi ini terjadi ketika ada infeksi di saluran telinga luar. Ini dapat terjadi jika kulit di saluran telinga menjadi teriritasi atau tergores dan kemudian berkembang menjadi infeksi. Tetes antibiotik topikal digunakan dalam pengobatannya. Selain itu, ibuprofen atau acetaminophen juga dapat dikonsumsi untuk mengontrol rasa sakit.
4. Disfungsi Tuba Eustachius
Tuba Eustachius adalah tabung yang menjulur dari telinga tengah ke nasofaring (bagian belakang hidung dan bagian atas tenggorokan). Tabung ini membantu menyamakan tekanan melintasi membran timpani (gendang telinga), melindungi telinga tengah dari infeksi dan membantu membersihkan sekret telinga tengah. Gejala disfungsi tuba Eustachius termasuk sakit telinga, telinga penuh, penurunan pendengaran, tinitus atau popping/retak di telinga.
5. Gangguan Sendi Temporomandibular
Masalah dengan engsel yang menghubungkan rahang ke tengkorak atau sendi temporomandibular, dapat menyebabkan sakit telinga. Gejala tambahannya mencakup nyeri rahang atau wajah, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau membuka mulut. Meski demikian, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak di atas usia 10 tahun.
Penyebab Sakit Telinga pada Anak
Sakit telinga biasanya terjadi ketika saluran telinga tersumbat sehingga membuat cairan tidak mengalir keluar dari salurannya. Adanya cairan di telinga tengah menjadi tempat awal mula terjadinya infeksi. Infeksi dengan penyumbatan meningkatkan tekanan di belakang gendang telinga dan menyebabkan rasa sakit.
Infeksi telinga akut biasanya sembuh dalam satu atau dua minggu. Terkadang, infeksi telinga berlangsung lebih lama dan menjadi kronis. Setelah infeksi, cairan mungkin tertinggal di telinga tengah dan dapat menyebabkan lebih banyak infeksi hingga gangguan pendengaran.
Selain itu, berikut beberapa penyebab lain dari sakit telinga:
- Telinga tersumbat dari kotoran telinga atau benda lain
- Cedera pada saluran telinga dari cotton buds atau benda lain
- Tumbuh gigi atau abses gigi (jika disertai dengan sakit gigi)
- Tonsilitis atau sakit tenggorokan (jika sakit telinga terjadi saat menelan)
- Gendang telinga berlubang
- Perubahan ketinggian (seperti selama atau setelah perjalanan menggunakan pesawat)
- Alergen atau iritan lainnya
- Perubahan tekanan udara
- Penyakit saluran pernapasan atas atau cuaca dingin
- Suara yang keras dan tiba-tiba
Artikel Terkait: Mengajak Anak Berenang Tanpa Khawatir Infeksi Telinga
Gejala Sakit Telinga
Jika anak masih kesulitan untuk mengekspresikan perasaan yang ia rasakan, Parents dapat melihat tanda-tanda berikut untuk mengetahui apakah ia merasakan sakit telinga. Perhatikan apakah anak Anda mengalami salah satu atau lebih dari beberapa gejala di bawah ini:
- Rasa sakit yang tajam, tumpul, atau terbakar di satu atau kedua telinga
- Masalah pendengaran
- Kulit bersisik atau keluar cairan di dalam atau di sekitar telinga
- Merasakan tekanan atau rasa penuh di telinga
- Kekurangan energi
- Merasa sakit
- Gatal dan iritasi di sekitar telinga
- Demam
- Mudah marah atau menangis
- Sulit tidur di malam hari
- Bagian luar telinga merah atau bengkak
- Anak sering menarik atau menggosok telinga
- Muntah
- Demam dan sakit kepala
- Tidak nafsu makan
- Perdarahan dari telinga
- Hidung, mulut, atau tenggorokan gatal
- Sakit badan ringan
- Mual atau muntah
- Dering atau berdengung di telinga
- Hidung berair atau tersumbat
- Bersin dan sakit tenggorokan
- Mata berair atau gatal
Untuk bayi yang belum bisa berbicara, ia mungkin menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Menarik telinga
- Mengabaikan suara keras
- Rewel
- Tidak mau makan
- Kehilangan keseimbangan
Cara Mengatasi Sakit Telinga pada Anak
Sakit telinga pada anak bisa jadi sangat mengganggu dan memengaruhi suasana hatinya. Bukan hanya itu, terkadang anak juga kehilangan nafsu makan dan sulit tidur di malam hari.
Berikut beberapa cara yang bisa Parents lakukan untuk mengatasi kondisi ini:
1. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi
Saat anak mengalami kondisi ini mungkin telinganya akan terasa lebih sakit ketika berbaring. Untuk itu, Anda dapat memosisikan anak untuk tidur dengan posisi kepala lebih tinggi atau menyandarkan anak dalam posisi yang membuatnya lebih nyaman.
2. Kompres Air Hangat
Jika anak menunjukkan keluhan sakit di area telinganya, cobalah mengompresnya menggunakan air hangat. Ini dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan. Namun, tetap berhati-hati dengan temperatur air yang digunakan ya, Parents.
Selain kompres, Parents juga dapat menggunakan bantalan pemanas. Pastikan untuk mengecek tingkat panasnya, cukup gunakan dengan temperatur hangat. Letakkan bantalan tersebut di atas telinga untuk membantu meredakan rasa sakit.
3. Tetes Telinga
Obat tetes telinga bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Namun, tetap konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
4. Pengobatan Lainnya
Jika dokter Anda mengira infeksi telinga anak disebabkan oleh bakteri, ia mungkin akan meresepkan antibiotik. Antibiotik tidak bekerja untuk infeksi yang disebabkan oleh virus. Penting untuk mengikuti petunjuk pemberian obat pada anak Anda.
Selain itu, pereda nyeri seperti acetaminophen (Tylenol Anak atau Bayi) dan ibuprofen (Advil Anak atau Motrin Anak) dapat membantu membuat anak Anda merasa lebih baik dan mengurangi demam. Perlu dicatat Parents, untuk tidak memberikan aspirin pada anak kecuali dokter mengatakan tidak apa-apa.
Artikel Terkait: Hati-hati membersihkan telinga anak, bisa merobek gendang telinga!
Cara Mencegah Sakit Telinga pada Anak
Sakit telinga bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada anak. Berikut beberapa cara yang bisa Parents lakukan untuk mencegah kondisi ini menimpa buah hati tercinta:
- Pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi yang lengkap, terutama vaksin konjugasi pneumokokus (PCV) dan vaksin flu, yang dapat mengurangi kemungkinan mereka terkena infeksi telinga tengah.
- Hindari merokok di sekitar anak .
- Jangan memasukkan cotton buds atau jari ke dalam telinga anak.
- Gunakan penyumbat telinga saat anak berenang.
- Hindari air atau sampo masuk ke telinga anak.
- Saat memandikan anak Anda, gunakan topi mandi hingga menutupi telinga.
- Segera obati kondisi yang berpengaruh pada telinga anak Anda, seperti eksim atau alergi terhadap alat bantu dengar.
- Ajarkan anak membiasakan diri untuk mencuci tangan, terutama setelah bermain di luar ruangan dan bersama anak-anak lainnya.
- Jangan memberikan botol saat bayi Anda berbaring, karena khawatir dapat menumpahkan air ke wajah hingga ke dalam telinganya.
Itulah informasi seputar sakit telinga pada anak hingga pada cara mencegah dan mengatasinya. Semoga Parents dan buah hati sehat selalu.
***
Baca Juga:
Infeksi Telinga pada Anak, Gejala dan Cara Menanganinya
5 Cara membersihkan telinga anak tanpa cotton bud, apa saja?
Dampak Buruk Menjewer Telinga pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.