Hasil riset menunjukkan adanya perubahan jam tidur yang awalnya 8 jam kini menjadi 7 jam khusus bagi paruh baya dan lansia. Durasi atau lama tidurnya seseorang ini berkaitan dengan kinerja kognitif dan kesehatan mental, sehingga perlu diperhatikan agar kualitas tidur lansia tetap terjaga.
7 Jam: Waktu Ideal Tidur untuk Lansia dan Paruh Baya
Sumber: Unsplash
Riset yang dilakukan oleh Cambridge University dan Fudan University menyatakan bahwa 7 jam adalah waktu tidur yang ideal untuk orang-orang paruh baya dan lanjut usia.
Riset ini dipublikasikan pada tanggal 28 April 2022 melalui jurnal Nature Aging yang melibatkan kurang lebih 500.000 orang dalam rentang usia 38-73 tahun.
Peserta tersebut mendapat pertanyaan mengenai pola tidur, kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Selain itu, para peserta juga mengambil bagian dalam serangkaian tes kognitif.
Berdasarkan dari hasil analisis data tersebut, tim riset menemukan bahwa durasi tidur yang kurang atau berlebihan memiliki keterhubungan dengan gangguan kinerja kognitif. Mulai dari kecepatan seseorang dalam memproses sesuatu, perhatian terhadap secara visual, memori, dan juga keterampilan memecahkan masalah.
Oleh karena itu, 7 jam adalah waktu yang paling tepat dan optimal untuk paruh baya dan lansia agar dapat terhindar dari gejala kecemasan, depresi, dan kesejahteraan yang lebih buruk.
Perlu diingat pula bahwa jangan sampai melewati durasi tersebut atau kurang.
Artikel terkait: Antara Bayi Tidur Tanpa Bantal dan Pakai Bantal, Mana yang Lebih Baik?
Paruh Baya dan Lansia Perlu Meningkatkan Kualitas Tidur
Kualitas tidur yang dimaksud dalam hal ini bukanlah seberapa lama seseorang menghabiskan waktu untuk tidur, tapi seberapa tepat ia bisa menentukan waktu tidur mereka setiap harinya. Tentunya, ini berkaitan dengan faktor usia.
“Meskipun kami tidak dapat menyatakan secara meyakinkan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur menyebabkan masalah kognitif, analisis kami yang mengamati individu dalam jangka waktu yang lebih lama tampaknya mendukung gagasan ini. Tetapi alasan mengapa orang tua memiliki tidur yang lebih buruk tampaknya kompleks, dipengaruhi oleh kombinasi susunan genetik kita dan struktur otak kita.” kata Professor Jianfeng dari Fudan University.
Sumber: Unsplash
Menurut pernyataan riset, orang-orang yang sudah tampak menua ini jauh lebih berisiko terkena gangguan kinerja kognitif yang juga berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan Demensia.
Alasan mengapa orang tua lebih rentan pun sebenarnya sulit untuk dijelaskan satu persatu, yang jelas berkaitan dengan kombinasi susunan genetik.
“Menemukan cara untuk meningkatkan kualitas tidur bagi orang tua dapat menjadi sangat penting untuk membantu mereka menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan yang baik dan menghindari penurunan kognitif, terutama untuk pasien dengan gangguan kejiwaan dan demensia.” penjelasan dari Professor Barbara Sahakian, Cambridge University.
5 Cara Agar Lansia Tidur Lebih Nyenyak
Sumber: Unsplash
Bertambahnya usia tidak lepas dari perubahan pola hidup seseorang, termasuk didalamnya adalah pola tidur. Para orang tua atau lansia memang rentan mengalami gangguan tidur yang bahkan tidak hanya di malam hari, namun juga saat siang hari.
Berikut adalah 5 tips, melansir dari hellosehat.com tentang mengatasi susah tidur:
1. Menjadwalkan Waktu Tidur
Kunci dari melakukan tips yang pertama ini adalah membangun konsistensi terhadap jadwal tidur. Apabila orang tua bisa tidur di jam yang sama setiap harinya, maka ini dapat meningkatkan kualitas tidur mereka.
2. Membangun Suasana Nyaman untuk Tidur
Biasanya, lansia akan cenderung mengalami kesulitan tidur jika suasana di ruangan tersebut terkesan tidak nyaman. Konteks ini bisa disesuaikan dengan yang bersangkutan, misalnya saja menaikkan suhu AC, menaruh wewangian, mematikan lampu, atau menggunakan penutup mata.
Artikel terkait: Bunda Baru Melahirkan? Ini 3 Posisi Tidur yang Baik dan Nyaman untuk Anda
3. Olahraga rutin
Kegiatan fisik juga merupakan faktor penting yang dapat menentukan intensitas kualitas tidur seseorang. Orang tua atau lansia sebaiknya rutin berolahraga yang ringan-ringan saja, seperti jogging, berenang, aerobik, atau sekadar jalan santai. Pilihan olahraga ini bisa diatur sesuai dengan keinginan.
4. Mengatur Asupan dan Pola Makan
Asupan makanan disini yang perlu diperhatikan adalah kandungan atau komposisi yang dikonsumsi. Misalnya, jika tidak ingin alami insomnia, sebaiknya hindari makanan yang mengandung kafein. Selain itu, pola makan tentu harus dijaga agar tidak kurang dan berlebih.
5. Konsultasi Dokter
Jika, kualitas tidur masih belum menunjukkan adanya perubahan-perubahan, maka disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter agar mendapat penjelasan yang lebih detail dan komprehensif. Jangan ragu untuk datang ke rumah sakit atau puskesmas.
***
Sekarang Parents sudah tahu ya, kalau kualitas tidur yang baik untuk lansia dan paruh baya adalah 7 jam. Jangan lebih, jangan kurang!
Baca juga:
Sudah Tahu? Ini Dia Jam Tidur Bayi 5 Bulan yang Normal
Pasutri Lansia Meninggal Bersama Sambil Berpegangan Tangan Akibat COVID-19. Mengharukan!
11 Minuman yang Bantu Tidur Malam Lebih Nyenyak dan Berkualitas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.