Bekerja tidak selamanya menyenangkan, sekalipun ada jaminan untuk kestabilan finansial. Ada beberapa hambatan yang mungkin dialami, seperti gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja atau lingkungan kantor yang kurang suportif. Beberapa hambatan dan tekanan tersebut bisa saja membuat seseorang merasa depresi. Ketika hal ini dialami oleh seorang karyawan, maka mereka kemungkinan akan berpikir untuk resign kerja.
Resign kerja menjadi keputusan besar dalam kehidupan seorang karyawan. Perubahan yang dirasakan bisa sangat drastis. Sebelum mengambil keputusan ini, ada baiknya pikirkan beberapa hal. Berikut ini beberapa poin yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan resign kerja.
Pertimbangkan 7 Poin Ini sebelum Resign dari Tempat Kerja
1. Apakah Sudah Bekerja di Tempat Itu Selama 2 Tahun?
Mengapa angka 2 tahun harus menjadi tolok ukur? Karena untuk bisa merasa nyaman dalam suatu posisi, dibutuhkan waktu selama beberapa bulan. Sebagian besar orang perlu mengasah skill untuk bisa ahli dalam pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka harus meluangkan banyak waktu untuk mengasah skill baru dan bisa memberikan nilai untuk perusahaan, sebelum mereka bisa menggunakan skill tersebut pada pekerjaan lainnya.
Jika bekerja kurang dari dua tahun, maka Parents akan memberikan kesan pada pemberi kerja bahwa Anda hanyalah “kutu loncat”. Namun, kalau situasi semakin buruk, pertimbangkan kemungkinan untuk resign.
2. Sering Bekerja Sampai Lembur?
Apakah Parents merasa berbagai hal menjadi di luar kendali? Apakah merasa bahwa telah kehabisan tenaga? Kalau memang demikian, cobalah tanamkan sugesti positif dalam pikiran. Selain itu, carilah alat, bantuan dan sumber daya sehingga Anda lebih mampu mengontrol pekerjaan dan tugas.
Sebaliknya, jika kerja lembur atau overworking menjadi budaya di tempat kerja, mungkin saatnya untuk resign kerja khususnya jika hal tersebut berdampak negatif terhadap kesehatan mental sekalipun sudah mencoba membuat perubahan. Pastikan jangan lupa menanyakan budaya tempat kerja dalam interview sehingga Anda tidak menerima tawaran pekerjaan serupa, di mana overworking menjadi budaya.
Artikel terkait: Penelitian : Jam kerja orangtua memengaruhi tumbuh kembang anak, ini solusinya
3. Apa yang Dilakukan setelah Resign?
Setelah resign kerja, kehidupan sehari-hari akan mengalami perubahan yang signifikan. Jika sebelumnya terbiasa dengan jobdesc yang diberikan oleh perusahaan, maka saat ini Parents tak lagi menjalankannya. Pikirkan apa yang dilakukan selanjutnya setelah resign? Apakah kehidupan diri sendiri dan keluarga masih tercukupi? Ambil keputusan untuk kembali bekerja atau justru mulai berbisnis. Tujuannya tidak lain agar Anda dan keluarga bisa tetap bertahan hidup.
4. Apakah Pekerjaan Baru setelah Resign Bisa Mencukupi?
Jika Parents sudah menemukan pekerjaan baru setelah resign kerja, pastikan pekerjaan baru yang dijalani bisa memenuhi kebutuhan hidup. Sungguh merugikan rasanya kalau resign kerja namun gaji yang didapatkan justru di bawah standar. Kalau hal tersebut memang terpaksa dilakukan, tidak ada salahnya mencari penghasilan tambahan.
Parents bisa berbisnis atau mengembangkan side skill yang bisa diandalkan. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan aspek gaji supaya tidak menyesal setelah memutuskan resign kerja.
Artikel terkait: Kerja dari Rumah Membuat Anda Jenuh? Anda Salah Strategi!
5. Bagaimana Respon Orang-orang Terdekat?
Sebelum memutuskan untuk resign kerja, sebaiknya melihat respon orang-orang terdekat. Masukan dari orang lain tetap dibutuhkan, sekalipun itu adalah urusan karier atau urusan pribadi. Orang-orang terdekat bisa saja mengetahui informasi yang berhubungan dengan keadaan kantor baru.
Cobalah meminta pendapat mereka supaya tidak ada lagi penyesalan setelah memutuskan resign kerja. Mereka pasti akan memberikan saran terbaik sehingga Anda tidak akan merasa ragu mengambil keputusan yang tepat.
6. Adakah Hal Lain yang Sedang Terjadi?
Apakah Parents menyalahkan pekerjaan ketika ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Anda? Hal-hal seperti masalah hubungan atau yang lainnya bisa menyebabkan stres besar dalam kehidupan. Kalau Anda menyalahkan pekerjaan atas stres yang dirasakan, maka berhenti kerja mungkin bukan menjadi pilihan terbaik karena stres hanya akan terbawa ke dalam pekerjaan berikutnya. Itu tidak akan menyelesaikan masalah.
Sebaiknya, selesaikan masalah yang terjadi di luar pekerjaan sebelum resign kerja. Jika Parents memutuskan bahwa itu masih menjadi langkah karir yang tepat.
Artikel terkait: 5 Fakta Omnibus Law UU Cipta Kerja bagi Buruh Perempuan
7. Apakah Tempat Kerja Baru Lebih Membahagiakan?
Jika sudah mendapatkan tempat kerja baru setelah resign, coba bayangkan apakah nanti Parents merasa lebih bahagia atau tidak. Itu sebenarnya bisa dilihat dari lingkungan perusahaan dan testimoni dari beberapa rekan kerja yang ada di sana. Jika tempat baru tidak membuat hidup lebih baik, maka resign kerja bukan menjadi pilihan yang tepat. Anda tidak perlu membuang waktu kalau kebahagiaan tidak didapatkan di tempat kerja yang baru.
Itulah beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk resign kerja. Tetap dengarkan kata hati Anda dalam mengambil setiap keputusan ya, Parents. Jangan mengikuti emosi semata dan tetap pertimbangkan dengan pikiran yang jernih.
Baca juga:
8 Cara Beli Rumah untuk Parents yang Berjadi 5 Juta, Patut Dicoba!
Cara Cek BPJS Ketenagakerjaan, Pastikan Nama Anda Terdaftar!
5 Cara Siapkan Dana Ibadah Haji, Parents Perlu Perhatikan Hal Ini!