Memiliki hunian menjadi impian generasi muda masa kini, inilah persiapan penting terlebih bagi pasangan yang sudah berkeluarga. Sayangnya, harga properti dan gaji yang dirasa belum ideal membuat banyak orang ragu membeli rumah. Lantas, bagaimana cara beli rumah bagi Anda yang berpenghasilan Rp 5 juta rupiah?
Sejatinya, gaji sejumlah Rp 5 juta di Jakarta termasuk besar dibandingkan upah minimum provinsi yang berlaku. Namun, dengan nilai pengeluaran rata-rata per kapita di Jakarta yang mencapai Rp 2.257.991 per bulan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), gaji sejumlah itu masih dianggap pas-pasan.
8 Cara Beli Rumah dengan Penghasilan 5 Juta
Tidak semua orang yang bekerja langsung mendapatkan penghasilan yang besar. Kendati demikian, jangan sampai hal ini menjadi halangan. Merujuk laman aplikasi keuangan Qoala, berikut tips yang patut dicoba:
1. Susun Perencanaan Keuangan
Pertama yang tak boleh dilewatkan adalah menyusun perencanaan keuangan. Selain mencatat di jurnal, sekarang sudah banyak aplikasi catatan pengeluaran di smartphone yang sangat membantu penggunanya.
Dengan mencatat pengeluaran, Anda bisa melihat dengan detail pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Cara ini juga akan sangat membantu untuk merencanakan tujuan keuangan, juga mengetahui pos pengeluaran mana yang kerap menimbulkan bocor halus dan bisa dipangkas.
2. Cek Kondisi Finansial
Setelah mencatat kisaran pengeluaran, langkah selanjutnya adalah lakukan financial check up. Dengan kata lain, coba cek bagaimana rasio keuangan Anda selama ini. Rumah bukanlah sesuatu yang murah dan membutuhkan stabilitas keuangan yang sehat. Pastikan sebelum mengajukan permohonan kredit rumah, Anda sudah memiliki:
- Dana darurat yang memadai. Bagi yang masih lajang dana darurat 3x pengeluaran bulanan sudah cukup, sedangkan bagi yang sudah berkeluarga disarankan memiliki dana darurat sebesar 6-12x pengeluaran bulanan Anda
- Rasio utang yang sehat. Rasio ini memiliki tujuan untuk mengecek bagaimana kemampuan Anda saat mencicil kredit. Untuk mengetahui apakah rasio bagus atau tidak, bagi beban utang per bulan atau per tahun dengan pemasukan yang Anda dapatkan per bulan atau per tahunnya. Idealnya, rasio ini sebaiknya tidak melebihi 30%
- Asuransi jiwa. Sebisa mungkin Anda sudah memiliki proteksi kesehatan dan jiwa yang uang pertanggungannya sesuai kebutuhan Anda
Artikel terkait: Minat Masyarakat Punya Rumah Meningkat, 5 Hal yang Harus Diperhatikan
3. Cara Beli Rumah: Hitung Harga Rumah Incaran
Kapan Anda akan membeli rumah? Jawaban pertanyaan ini penting karena setiap tahun harga properti melambung tinggi. Hitunglah harga rumah yang diinginkan beserta kisaran tingkat inflasi.
Misalnya Anda ingin membeli rumah dengan harga Rp 500 juta. Bila berniat membeli rumah itu tahun depan, kemungkinan besar harganya akan naik. Asumsikan kenaikan harga rumah per tahun adalah 8 persen, berarti harga rumah tersebut menjadi Rp 540 juta tahun depan.
4. Tetapkan Cicilan yang Masuk Akal
Umumnya, saat mengajukan kredit rumah bank akan membebankan DP sekitar 20-30% dari nilai penjualan rumah. Walau prosentasenya terlihat kecil, hal ini pastinya terasa bagi orang yang penghasilannya belum mencapai dua digit.
Untuk itu, tetapkanlah cicilan yang masuk akal yakni total seluruh cicilan utang maksimal 35 persen saja dari total penghasilan. Bila penghasilan bersih Anda adalah Rp 5 juta, maka cicilan per bulan maksimal yang bisa dibayar adalah Rp 1,75 juta.
5. Cara Beli Rumah: Manfaatkan KPR Bertenor Panjang
Cara beli rumah yang bisa Anda pertimbangkan.
Bagi Anda yang sedang asyik mencari uang, biasanya lebih memiliki fleksibilitas terkait tenor KPR. Manfaatkanlah kondisi ini dengan mengambil kredit berjangka waktu panjang. Biasanya bank menetapkan masa di atas usia pensiun 55 tahun sebagai batasan tidak boleh mencicil kredit lagi.
Kini bank memberi pinjaman KPR paling lama dalam jangka waktu 25 tahun. Bila Anda masih berusia di bawah 30 tahun, bisa memanfaatkan masa tenor sepanjang itu. Pertimbangan tenor menjadi penting karena tenor yang panjang menurunkan jumlah cicilan per bulan.
Artikel terkait: Tertarik Beli Rumah Pakai Kredit Syariah? Ini Bedanya dengan KPR Konvensional
6. Gunakan Sistem Menabung Autodebet
Cara beli rumah yang bisa Anda pertimbangkan.
Sebisa mungkin, miliki dua rekening agar keuangan Anda lebih tertata. Satu rekening untuk biaya operasional sehari-hari, lalu rekening yang lain khusus disiapkan untuk menabung lalu membayar cicilan rumah. Cara ini akan membuat Anda bisa menekan godaan dari belanja konsumtif.
Jika Anda termasuk tipikal orang yang sulit menabung, manfaatkan sistem autodebet sehingga tidak perlu pusing memindahkan uang dari rekening gajian ke rekening tabungan. Dengan kata lain, tabungan ini tidak boleh diganggu gugat sipaya tujuan membeli rumah cepat tercapai.
7. Investasi is The Key
Harga rumah yang kian meroket setiap tahunnya membuat Anda tak bisa mengandalkan menabung semata. Investasi menjadi kunci untuk Anda mengumpulkan dana membeli rumah idaman.
Sebelum memilih instrumen investasi yang tepat, tanyakan pada diri Anda dua hal: profil risiko dan durasi waktu Anda ingin dana terkumpul. Beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan antara lain reksadana pasar uang, emas, dan surat berharga negara.
8. Ubah Gaya Hidup
Cara beli rumah yang bisa Anda pertimbangkan.
Last but not least adalah Anda harus siap mengubah gaya hidup! Ya, dengan adanya tujuan membeli rumah yang ada di depan mata maka sebagian besar penghasilan Anda akan teralihkan untuk DP pembelian rumah dan membayar cicilan.
Jika biasanya Anda gemar membeli kopi populer, untuk sementara cobalah membawa kopi sendiri dari rumah. Awalnya memang terasa aneh, tetapi kesabaran dan konsistensi akan berbuah manis pada waktunya nanti.
Bagaimana, sudah siap membeli rumah idaman Anda?
Baca juga:
Lebih Baik Beli Rumah atau Apartemen? Pertimbangkan 5 Hal Ini!
Resmi Jadi Pengantin Baru, Beli Rumah atau Mobil Dulu?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.