“Tabungan sudah, sekarang ingin, deh, investasi yang risikonya minim.” Jika Parents merasakan hal yang sama, investasi di reksa dana syariah saja, yuk!
Di antara seluruh instrumen investasi, bisa dibilang reksa dana adalah pintu gerbang bagi Parents yang ingin memulai investasi tanpa harus repot. Berbeda dengan saham yang mana investor harus mengecek pergerakan harga pasar secara berkala, reksa dana memiliki cara kerja yang berbeda.
Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 pasal 1, ayat 27, reksa dana adalah suatu tempat yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan sejumlah uang dari masyarakat pemodal agar selanjutnya bisa diinvestasikan dalam portofolio efek oleh masing-masing manajer investasi.
Dengan kata lain, Parents akan dibantu oleh manajer investasi untuk mengatur alokasi dana Anda sedemikian rupa. Terlebih, saat ini reksa dana juga sudah menghadirkan produk syariah.
Merujuk pada website resmi Bursa Efek Indonesia, reksa dana syariah menurut POJK. No 19/POJK.04/2015 adalah reksa dana yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
Berdasarkan definisi tersebut, setiap jenis reksa dana syariah harus memenuhi prinsip-prinsip syariah, termasuk aset yang mendasari penerbitannya. Secara umum, terdapat beberapa poin yang membedakannya dari reksa dana konvensional, yakni:
- Dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan diawasi oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) bersama dengan OJK.
- Terdapat proses cleansing.
- Jenis saham perusahaan harus sesuai dengan prinsip syariah.
- Pembagian keuntungan antara pemodal dan manajer investasi berdasarkan proporsi yang telah ditentukan.
- Manajer investasi tidak menanggung kerugian selama tidak lalai, artinya yang menanggung kerugian adalah pemodal.
Alasan Reksa Dana Syariah Layak Jadi Pertimbangan
Di samping itu, terdapat beberapa keuntungan yang membuat jenis investasi ini mulai dilirik oleh investor pemula.
1. Halal
Halal, menjadi salah satu alasannya. Seperti namanya, reksa dana ini mengedepankan prinsip pengelolaan investasi syariah, sehingga investor dan penanam modal tak perlu khawatir dengan skema perputaran uang akan bertentangan dengan syariat dan ketentuan Islam.
Investasi syariah didahului dengan akad, alias perjanjian dari kedua pihak dan dibahas mendalam untuk mencegah hal yang dilarang oleh syariat Islam. Inilah yang membuat kehalalan investasi syariah tak perlu diragukan lagi.
2. Jelas
Lantaran berprinsip kepada tata cara dan hukum yang disyariatkan oleh Islam, maka reksa dana syariah berpedoman pada kejelasan setiap ketentuan yang tertera. Kejelasan ini dimaksudkan agar setiap pihak yang berinvestasi mendapatkan kepastian serta keterangan yang jelas sebelum mulai investasi.
Kejelasan ini diperlukan untuk menghindarkan adanya fitnah oleh masing-masing pihak selama investasi berjalan. Untuk itulah kedua pihak berhak mendiskusikan hal yang dinilai kritis dalam proses persetujuan investasi nantinya.
3. Tidak Ada Praktik yang Diharamkan
Praktik riba, gharar dan maysir merupakan praktik yang sangat sering ditemukan di dunia investasi konvensional. Namun, hal ini dipastikan tidak ada dalam reksa dana syariah.
Pihak penanam modal tidak mendapatkan kejelasan mengenai keuntungan, kerugian, maupun kesepakatan yang ada pada kedua belah pihak. Yang menjadi kekhawatiran adalah ketika investasi sudah diselesaikan, masih tertinggal masalah di antara kedua pihak yang merugikan. Untuk itulah, praktik yang dilarang dalam syariat Islam sangat dilarang untuk mencegah hal tersebut terjadi.
5 Cara Memilih Reksa Dana Syariah yang Tepat
Sejak Bank Syariah Indonesia resmi beroperasi pada awal Februari 2021, produk syariah seolah tak mau kalah dan mulai unjuk gigi. Sebagai informasi, terdapat beberapa jenis reksa dana syariah yang bisa Anda pelajari, di antaranya:
- Pasara uang
- Pendapatan tetap
- Campuran
- Saham
Agar tidak salah, berikut tips yang harus Anda pertimbangkan sebelum memantapkan diri berinvestasi.
1. Tentukan Profil Risiko
Terdengar sepele, kebanyakan orang memilih langsung terjun di dunia investasi tanpa bertanya apa profil risiko yang sesungguhnya. Coba, deh, tanyakan terlebih dahulu kepada diri sendiri, Parents termasuk tipe investor seperti apa, konservatif, moderat, atau agresif?
Pertimbangkan apakah Anda cenderung ingin proses investasi yang adem saja tanpa risiko terlalu besar, atau Anda siap mengambil risiko lebih besar kapan saja? Jawaban pertanyaan ini akan membantu agar dapat memilih produk yang sesuai.
2. Apa Tujuan Investasi Anda?
Ibarat perjalanan, tujuan keuangan turut menentukan secepat apa Anda akan berhasil mencapainya. Dengan kata lain, penting bagi Parents menentukan tujuan investasi dengan durasi waktu investasi Anda. Semakin detail, Anda tentu akan lebih fokus meraih tujuan.
Sebagai gambaran, jika Anda memiliki tujuan jangka pendek yang ingin dicapai dalam waktu 1 tahun maka pilihlah reksa dana pasar uang. Namun, jika ingin mencapai tujuan tertentu dalam jangka panjang (5 tahun atau lebih) maka reksa dana syariah campuran dan reksa dana syariah saham adalah pilihan yang tepat
3. Cek Kinerja Reksa Dana Incaran
Tak kalah penting adalah jangan abai melihat seperti apa kinerja reksa dana yang menjadi incaran. Cek berapa besaran Asset Under Management (AUM) reksa dana Anda.
AUM merupakan total nilai aset yang dikelola oleh manajer investasi. Semakin besar nilai AUM semakin bagus, artinya produk tersebut telah dikenal dan dipercaya banyak investor.
Perhatikan juga Expense ratio yakni persentase biaya-biaya yang dibebankan pada reksa dana, seperti biaya manajer investasi, biaya bank kustodian, dan biaya operasional reksa dana, yang dapat dilihat pada prospektus reksa dana syariah. Pilihlah yang angkanya kecil agar keuntungannya maksimal.
Tak lupa, cek secara historis seperti apa grafik kinerjanya dalam beberapa periode mulai jangka pendek hingga 10 tahun lamanya. Sebagai pemilik, Anda tidak mau, dong, membeli kucing dalam karung?
4. Profil Manajer Investasi Tidak Boleh Diabaikan
Setelah mantap menentukan produk reksa dana pilihan, langkah selanjutnya adalah mengecek profil manajer investasi. Ingat, manajer investasi ini yang akan membantu mengelola uang yang Parents tabungkan setiap bulan.
Pastikan manajer investasi tersebut telah terdaftar di OJK, memiliki ahli syariah pasar modal, dan dewan pengawas syariah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi di masa depan,
5. Lihat Portfolio Secara Berkala
Terakhir, selalu luangkan waktu untuk mengecek portofolio reksa dana. Memang dana Anda sudah diatur oleh manajer investasi, tapi Parents harus juga mengecek secara berkala. Hal ini penting untuk mengetahui seperti apa manajer investasi menempatkan dana Anda.
Hal ini dapat dilihat pada fund fact sheet reksa dana syariah tersebut untuk memastikan penempatan dana sesuai dengan harapan. Jika seumpama tidak sesuai, keputusan berada di tangan Anda, apakah ingin memindahkan dana ke produk lainnya.
Parents, semoga informasi mengenai reksa dana syariah ini bisa menjadi referensi Anda mencapai impian!
Baca juga:
Ingin Mulai Investasi Reksadana? Ini Hal yang Perlu Dipahami Lebih Dulu
7 Cara Membeli Saham yang Wajib Diketahui Investor Pemula
Berinvestasi di Tabungan Emas Pegadaian, Amankah? Berikut Informasi Lengkapnya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.